Tim Macan Putih Bangkit dari Tidur Panjang

Tim Macan Putih Bangkit dari Tidur Panjang
A
A
A
KEDIRI - Persik Kediri bertekad bangkit setelah setahun vakum dari sepak bola nasional. Tim berjuluk Macan Putih ini mengincar keikutsertaan di Indonesia Soccer Championship (ISC) yang rencananya digelar pada April 2016 mendatang.
Setelah membentuk tim, Persik merencanakan agenda uji coba. Akhir pekan ini mereka bakal menghadapi Persis Solo di Stadion Brawijaya Kediri. Seminggu setelahnya, giliran Persatu Tuban yang akan dihadapi Persik.
"Ya, kami akan memakai pemain muda. Mungkin hanya beberapa pemain senior saja yang dilibatkan di pertandingan lawan Persis dan Persatu. Kami harus membangun kekuatan baru demi memunculkan talenta-talenta muda dari Kediri," jelas Barnadi selaku Ketua Umum Persik.
Dalam agendanya tersebut, Persik punya misi ganda. Selain membentuk kekompakan tim, mereka juga ingin meraup keuntungan finansial dari penjualan tiket. Nantinya keuntungan itu bakal digunakan untuk membayar tunggakan gaji pemain.
"Semoga kami bisa secepatnya melunasi tunggakan, sehingga tidak ada masalah dalam verifikasi. Kami ingin Persik ikut kompetisi musim ini," ucap Barnadi.
Jika salah satu orientasinya adalah finansial, maka Persikmania sangat berperan dalam misi ini. Jumlah supporter yang membeli tiket akan sangat berarti bagi klub, seperti saat menghadapi Persinga Ngawi dengan keuntungan dari tiket hampir mencapai Rp 100 juta.
Rencananya di laga menghadapi Persis Solo akhir pekan ini, Macan Putih hanya mengandalkan tiga pemain lama yakni Faris Aditama, Qoschil Gandruminny, serta Guntur Aryadi. Sementara pemain gaek macam Harianto, Khusnul Yuli, Fatchul Ihya, dan beberapa nama lain yang sempat ikut laga lawan Persinga Ngawi tak lagi dilibatkan.
Setelah membentuk tim, Persik merencanakan agenda uji coba. Akhir pekan ini mereka bakal menghadapi Persis Solo di Stadion Brawijaya Kediri. Seminggu setelahnya, giliran Persatu Tuban yang akan dihadapi Persik.
"Ya, kami akan memakai pemain muda. Mungkin hanya beberapa pemain senior saja yang dilibatkan di pertandingan lawan Persis dan Persatu. Kami harus membangun kekuatan baru demi memunculkan talenta-talenta muda dari Kediri," jelas Barnadi selaku Ketua Umum Persik.
Dalam agendanya tersebut, Persik punya misi ganda. Selain membentuk kekompakan tim, mereka juga ingin meraup keuntungan finansial dari penjualan tiket. Nantinya keuntungan itu bakal digunakan untuk membayar tunggakan gaji pemain.
"Semoga kami bisa secepatnya melunasi tunggakan, sehingga tidak ada masalah dalam verifikasi. Kami ingin Persik ikut kompetisi musim ini," ucap Barnadi.
Jika salah satu orientasinya adalah finansial, maka Persikmania sangat berperan dalam misi ini. Jumlah supporter yang membeli tiket akan sangat berarti bagi klub, seperti saat menghadapi Persinga Ngawi dengan keuntungan dari tiket hampir mencapai Rp 100 juta.
Rencananya di laga menghadapi Persis Solo akhir pekan ini, Macan Putih hanya mengandalkan tiga pemain lama yakni Faris Aditama, Qoschil Gandruminny, serta Guntur Aryadi. Sementara pemain gaek macam Harianto, Khusnul Yuli, Fatchul Ihya, dan beberapa nama lain yang sempat ikut laga lawan Persinga Ngawi tak lagi dilibatkan.
(bep)