Cegah Serangan Teroris, Prancis Akan Perketat Keamanan

Jum'at, 01 April 2016 - 02:03 WIB
Cegah Serangan Teroris,...
Cegah Serangan Teroris, Prancis Akan Perketat Keamanan
A A A
PARIS - Pemerintah Prancis menjamin perhelatan Piala Eropa 2016 bakal berlangsung aman. Presiden Prancis, Francois Hollande, berjanji akan meningkatkan keamanan agar tidak terjadi lagi serangan teroris.

Hollande menyatakan siap menambah dana untuk mengamankan pagelaran Piala Eropa 2016. Penambahan personil akan dilakukan demi memperketat keamanan. Bakal didatangkan 3.000 petugas ekstra yang akan bertugas selama kompetisi bergulir, mulai 10 Juni-10 Juli.

“Piala Eropa 2016 merupakan even olah raga yang menjunjung kebersamaan, persatuan, respek, toleransi dan tanggung jawab. Semua itu bertujuan untuk menghapus kebencian, perpecahan, intimidasi dan ketakutan,” ucap Hollande, dilansir Deutsche Welle.

Hollande mengklaim akan melibatkan sejumlah instansi atau jasa keamanan untuk melindungi para pengunjung. Ini demi mengurangi ketakutan publik akan terjadinya serangan teroris susulan.

Maklum, Piala Eropa 2016 diperkirakan bakal menyedot 2,5 juta penonton yang ingin menyaksikan 51 pertandingan di 10 stadion. Lalu sekitar 5 juta orang diyakini akan meramaikan fan zone disetiap kota penyelenggara untuk menyaksikan laga lewat layar lebar.

Rencana Hollande dibenarkan menteri dalam negeri Prancis, Bernard Cazeneuve. Dia mengatakan telah menyewa 1.200 agen atau bodyguard dari sejumlah jasa keamanan swasta. Akan dikerahkan pula 575 anggota polisi dan pasukan militer. Mereka nantinya akan disebar di stadion yang digunakan.

Khusus pasukan militer, mayoritas akan ditempatkan di titik-titik yang dianggap rawan, lokasi keramaian, serta perbatasan. Diharapkan cara ini dapat mencegah teroris memasuki Prancis.

Pengetatan kemanan ini sebagai respon atas bom bunuh diri teroris di Brussels, 22 Maret 2016, serta penembakan di Paris pada 13 November 2015. Ledakan di Brussel menewaskan 30 orang. Sedangkan penembakan di Paris merenggut sedikitnya 130 nyawa.

Selain insiden penembakan, Prancis sempat dicekam serangkaian serangan teroris. Sejak Januari 2015 lalu, setidaknya telah terjadi sembilan peristiwa berdarah yang diduga dilakukan kelompok militant.
(mir)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8054 seconds (0.1#10.140)