Rossi Bilang Marquez Pandai Bersilat Lidah
A
A
A
TEXAS - Valentino Rossi sudah tak lagi mempercayai setiap perkataan yang keluar dari mulut Marc Marquez. Ini bukan terkait insiden kecelakaan di Sepang musim lalu melainkan juara dunia sembilan kali itu menuduh joki Repsol Honda selalu bisa memainkan kata-kata di depan wartawan, terutama ketika ditanya tentang strategi balapan di musim ini.
Sejak insiden di Sepang, perseteruan Rossi dan Marquez akan selalu menyita perhatian penikmat balap. Apalagi ketika menyangkut nasib kedua pembalap lintasan kuda besi MotoGP ini. Bahkan ada anggapan bahwa mereka tampaknya tidak akan pernah bersahabat.
Kabar terbaru yang muncul sekarang adalah Rossi menuduh Marquez pandai bersilat lidah. Ini bukan sekadar rumor, tapi joki Movistar Yamaha selalu terjebak dengan perkataan Marquez kepada wartawan ketika dia disinggung mengenai kendala sebelum menghadapi balapan.
Di GP Qatar misalnya, Marquez yang gagal bersaing di sesi latihan pertama dengan hanya menempati posisi kedelapan mengeluh soal perangkat elektronik baru yang menempel pada bagian RC213V miliknya. Tapi di kualifikasi ia malah mampu menempel kecepatan Jorge Lorenzo dan menyelesaikan balapan seri perdana MotoGP di podium ketiga.
Hal serupa juga dilakukan Marquez saat mengaspal di Argentina. Pemilik nomor 93 itu mengeluhkan butiran debu halus di Sirkuit Termas de Rio Hondo selama menjalani sesi latihan bebas pertama (FP1). Akibatnya Marquez kalah cepat dari Andrea Dovizioso dengan selisih 0.094 detik setelah mencatatkan waktu terbaik kedua 1 menit 43.778 detik.
Seperti pembahasan sebelumnya, meski mengeluhkan kendala sebelum menjalani balapan. Namun Marquez malah sukses merebut pole position dan podium pertama di seri kedua tersebut. Pengalaman itu yang ingin dijadikan Rossi sebagai pelajaran bahwa ia sudah tak lagi mempercayai perkataan Marquez tentang masalah apapun jelang balapan.
Dikatakan Rossi, setiap Marquez mengeluh semua pembalap akan terjebak. Karena dia selalu bisa menyudutkan mekanik Honda seakan tidak becus mengurus kuda besi RC213V miliknya. Padahal disisi lain, ia justru tampil kompetitif dan itu terlihat ketika juara dunia dua kali di kelas utama merebut posisi tercepat di FP1 dan FP2 di Circuit of The Americas (COTA).
"Saya selalu menganggap dia (Marquez) sangat berbahaya dan ia selalu mengatasi situasi dengan baik (perubahan). Selama sesi latihan di Qatar, Lorenzo tampil sebagai yang tercepat. Tapi kemudian Marquez malah berhasil mengambil podium," kata Rossi seperti dikutip Motorsport, Sabtu (9/4/2016).
"Kesalahan saya terjadi di Argentina. Saya tidak pernah menyangka jika Marquez bisa merebut pole position dan menyelesaikan balapan dengan kemenangan. Menurut saya, ketika dia berbicara tentang masalah pada motor Honda, Marquez seperti sedang memainkan taktik untuk melakukan serangan balik. Padahal ia tahu betul bahwa motor yang digunakannya sangat kompetitif," tukas Rossi.
Baca juga:
Debu Halus Ganggu Performa Joki Honda
Berita Seputar Marc Marquez
Berita Seputar MotoGP
Berita Seputar Valentino Rossi
Sejak insiden di Sepang, perseteruan Rossi dan Marquez akan selalu menyita perhatian penikmat balap. Apalagi ketika menyangkut nasib kedua pembalap lintasan kuda besi MotoGP ini. Bahkan ada anggapan bahwa mereka tampaknya tidak akan pernah bersahabat.
Kabar terbaru yang muncul sekarang adalah Rossi menuduh Marquez pandai bersilat lidah. Ini bukan sekadar rumor, tapi joki Movistar Yamaha selalu terjebak dengan perkataan Marquez kepada wartawan ketika dia disinggung mengenai kendala sebelum menghadapi balapan.
Di GP Qatar misalnya, Marquez yang gagal bersaing di sesi latihan pertama dengan hanya menempati posisi kedelapan mengeluh soal perangkat elektronik baru yang menempel pada bagian RC213V miliknya. Tapi di kualifikasi ia malah mampu menempel kecepatan Jorge Lorenzo dan menyelesaikan balapan seri perdana MotoGP di podium ketiga.
Hal serupa juga dilakukan Marquez saat mengaspal di Argentina. Pemilik nomor 93 itu mengeluhkan butiran debu halus di Sirkuit Termas de Rio Hondo selama menjalani sesi latihan bebas pertama (FP1). Akibatnya Marquez kalah cepat dari Andrea Dovizioso dengan selisih 0.094 detik setelah mencatatkan waktu terbaik kedua 1 menit 43.778 detik.
Seperti pembahasan sebelumnya, meski mengeluhkan kendala sebelum menjalani balapan. Namun Marquez malah sukses merebut pole position dan podium pertama di seri kedua tersebut. Pengalaman itu yang ingin dijadikan Rossi sebagai pelajaran bahwa ia sudah tak lagi mempercayai perkataan Marquez tentang masalah apapun jelang balapan.
Dikatakan Rossi, setiap Marquez mengeluh semua pembalap akan terjebak. Karena dia selalu bisa menyudutkan mekanik Honda seakan tidak becus mengurus kuda besi RC213V miliknya. Padahal disisi lain, ia justru tampil kompetitif dan itu terlihat ketika juara dunia dua kali di kelas utama merebut posisi tercepat di FP1 dan FP2 di Circuit of The Americas (COTA).
"Saya selalu menganggap dia (Marquez) sangat berbahaya dan ia selalu mengatasi situasi dengan baik (perubahan). Selama sesi latihan di Qatar, Lorenzo tampil sebagai yang tercepat. Tapi kemudian Marquez malah berhasil mengambil podium," kata Rossi seperti dikutip Motorsport, Sabtu (9/4/2016).
"Kesalahan saya terjadi di Argentina. Saya tidak pernah menyangka jika Marquez bisa merebut pole position dan menyelesaikan balapan dengan kemenangan. Menurut saya, ketika dia berbicara tentang masalah pada motor Honda, Marquez seperti sedang memainkan taktik untuk melakukan serangan balik. Padahal ia tahu betul bahwa motor yang digunakannya sangat kompetitif," tukas Rossi.
Baca juga:
Debu Halus Ganggu Performa Joki Honda
Berita Seputar Marc Marquez
Berita Seputar MotoGP
Berita Seputar Valentino Rossi
(sha)