Tersandung Doping, Sharapova Tetap Diproyeksi Ikut Olimpiade 2016
A
A
A
MOSKOW - Maria Sharapova tetap pahlawan negara di lapangan tenis bagi Rusia. Untuk itu, petenis cantik berusia 28 tahun tetap diproyeksi ikut Olimpiade 2016 meski sedang tersangkut doping.
Sharapova yang sedang menjalani hukuman bertanding dari berbagai turnamen, diharapkan bisa ikut Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro Agustus mendatang. Hal itu diungkapkan presiden tenis Rusia Shamil Tarpischev.
"Kami harap Sharapova bisa tersedia untuk ambil bagian di Olimpiade nanti," ucap Tarpischev dikutip ESPN.
Saat ini, Sharapova sedang dihukum Federasi Tenis Internasional (ITF) untuk tampil di berbagai turnamen. Hukuman tersebut diberikan setelah petenis yang akrab disapa Masha terbukti menggunakan meldonium di Australia Terbuka 2016.
Meldonium sejatinya sudah dilarang Badan Anti Doping Dunia (WADA) sejak awal Januari 2016. Dengan alasan tidak tahu, Masha tetap menggunakan obat tersebut sebagai penghilang rasa sakit dan juga mengatasi diabetesnya.
Nasi sudah menjadi bubur dan Masha pun pasrah menjalani hukumannya. Belum jelas kapan ITF akan menggelar sidang atas kasus tersebut, namun yang jelas pemilik lima gelar Grand Slam berharap bisa tampil membela negaranya.
Sharapova yang sedang menjalani hukuman bertanding dari berbagai turnamen, diharapkan bisa ikut Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro Agustus mendatang. Hal itu diungkapkan presiden tenis Rusia Shamil Tarpischev.
"Kami harap Sharapova bisa tersedia untuk ambil bagian di Olimpiade nanti," ucap Tarpischev dikutip ESPN.
Saat ini, Sharapova sedang dihukum Federasi Tenis Internasional (ITF) untuk tampil di berbagai turnamen. Hukuman tersebut diberikan setelah petenis yang akrab disapa Masha terbukti menggunakan meldonium di Australia Terbuka 2016.
Meldonium sejatinya sudah dilarang Badan Anti Doping Dunia (WADA) sejak awal Januari 2016. Dengan alasan tidak tahu, Masha tetap menggunakan obat tersebut sebagai penghilang rasa sakit dan juga mengatasi diabetesnya.
Nasi sudah menjadi bubur dan Masha pun pasrah menjalani hukumannya. Belum jelas kapan ITF akan menggelar sidang atas kasus tersebut, namun yang jelas pemilik lima gelar Grand Slam berharap bisa tampil membela negaranya.
(bep)