Legenda MotoGP Bilang Yamaha Bakal Nyesel Lihat Lorenzo di Ducati
Legenda MotoGP Bilang Yamaha Bakal Nyesel Lihat Lorenzo di Ducati
A
A
A
MAINE - Randy Mamola sedikit meragukan kesepakatan Jorge Lorenzo pindah ke tim Ducati musim depan akan bermanfaat bagi sebagian pihak yang terlibat. Dalam hal ini yang bakal mendapat kerugian besar adalah Movistar Yamaha, sebab X-Fuera merupakan pembalap yang jenius dan ia selalu berhasil mengatasi rintangan dengan baik.
"Saya ingin memulai dengan mengatakan bahwa saya mempertimbangkan langkah Jorge Lorenzo untuk Ducati bermanfaat bagi sebagian pihak yang terlibat. Dalam situasi ini hanya ada satu pecundang, yaitu Yamaha," jelas Mamola seperti dikutip Motorsport, Rabu (11/5/2016).
Meskipun terdengar seperti kontradiksi, tapi runner up empat kali di kelas 500cc tersebut tidak berpikir bahwa Yamaha menyadari kehilangan dengan membiarkan Lorenzo pergi. Padahal sudah jelas bila tidak ada yang perlu diragukan ketika semua orang berbicara tentang juara dunia 2015 lalu.
"Ketika Lorenzo melihat lampu berubah menjadi hijau, ia hanya memiliki satu obsesi yakni pergi secepat mungkin dari lap pertama sampai terakhir tanpa berpikir terlalu banyak tentang faktor-faktor yang mungkin bisa membahayakan keselamatannya."
Mamola sangat yakin bila Lorenzo sebenarnya menginginkan membarui kontrak bersama Yamaha. Namun situasilah yang membuatnya berubah pikiran, terutama melihat rival terdekatnya Valentino Rossi lebih dulu disodorkan kontrak baru.
Ditambahkan lagi, mengingat pengaruh Rossi sangat besar bagi Yamaha, maka Lorenzo pun memilih mengambil keputusan pindah ke tim Pabrikan Italia. "Lorenzo selalu mencoba untuk menerima bahwa Yamaha ingin sekali Rossi menang, mengingat pengaruhnya di seluruh dunia. Satu-satunya hal yang diperlukan adalah dia harus memiliki peralatan yang sama untuk mengakhiri situasi itu, tapi sesuatu yang Lorenzo lakukan selalu terbentur."
"Namun, saya percaya bahwa hasil musim lalu adalah jerami yang mematahkan perasaan Lorenzo di mana dia merasa bahwa semua hal yang ia tawarkan kepada tim tetap tak berpihak. Karena Rossi adalah nomor satu di Yamaha. Meskipun ini bukan faktor penenti kepindahannya ke Ducati, tapi saya tidak ragu bahwa itu adalah sesuatu yang ingin dimainkan dalam mendukung motor Ducati," tutup Mamola, yang kini mempunyai aktivitas baru setelah pensiun dari ajang kuda besi sebagai komentator.
"Saya ingin memulai dengan mengatakan bahwa saya mempertimbangkan langkah Jorge Lorenzo untuk Ducati bermanfaat bagi sebagian pihak yang terlibat. Dalam situasi ini hanya ada satu pecundang, yaitu Yamaha," jelas Mamola seperti dikutip Motorsport, Rabu (11/5/2016).
Meskipun terdengar seperti kontradiksi, tapi runner up empat kali di kelas 500cc tersebut tidak berpikir bahwa Yamaha menyadari kehilangan dengan membiarkan Lorenzo pergi. Padahal sudah jelas bila tidak ada yang perlu diragukan ketika semua orang berbicara tentang juara dunia 2015 lalu.
"Ketika Lorenzo melihat lampu berubah menjadi hijau, ia hanya memiliki satu obsesi yakni pergi secepat mungkin dari lap pertama sampai terakhir tanpa berpikir terlalu banyak tentang faktor-faktor yang mungkin bisa membahayakan keselamatannya."
Mamola sangat yakin bila Lorenzo sebenarnya menginginkan membarui kontrak bersama Yamaha. Namun situasilah yang membuatnya berubah pikiran, terutama melihat rival terdekatnya Valentino Rossi lebih dulu disodorkan kontrak baru.
Ditambahkan lagi, mengingat pengaruh Rossi sangat besar bagi Yamaha, maka Lorenzo pun memilih mengambil keputusan pindah ke tim Pabrikan Italia. "Lorenzo selalu mencoba untuk menerima bahwa Yamaha ingin sekali Rossi menang, mengingat pengaruhnya di seluruh dunia. Satu-satunya hal yang diperlukan adalah dia harus memiliki peralatan yang sama untuk mengakhiri situasi itu, tapi sesuatu yang Lorenzo lakukan selalu terbentur."
"Namun, saya percaya bahwa hasil musim lalu adalah jerami yang mematahkan perasaan Lorenzo di mana dia merasa bahwa semua hal yang ia tawarkan kepada tim tetap tak berpihak. Karena Rossi adalah nomor satu di Yamaha. Meskipun ini bukan faktor penenti kepindahannya ke Ducati, tapi saya tidak ragu bahwa itu adalah sesuatu yang ingin dimainkan dalam mendukung motor Ducati," tutup Mamola, yang kini mempunyai aktivitas baru setelah pensiun dari ajang kuda besi sebagai komentator.
(bbk)
Explore More