Vinales Ingin Dibantu Rossi Jadi Juara seperti Lorenzo
A
A
A
MAINE - Maverick Vinales kembali ditanya perihal masa depannya di ajang MotoGP. Pembalap Suzuki yang sedang diminati Yamaha sedikit bicara mengenai sosok Valentino Rossi, Jorge Lorenzo dan Marc Marquez.
Vinales yang baru saja meraih podium pertamanya di kelas MotoGP, sedang menimang-nimang kelanjutan nasibnya musim depan. Pembalap asal Spanyol sedang mempertimbangkan tawaran dari Yamaha, yang kesengsem dengannya sejak lama.
Tim Garpu Tala menunjuk Vinales sebagai suksesor Lorenzo yang musim depan resmi gabung Ducati. Meski tak menolak disebut tertarik hijrah, Vinales masih punya alasan sendiri mengapa ia belum mau memberikan keputusan.
"Suzuki sudah seperti keluarga dan mereka mempercayai saya. Saya membuat debut bersama mereka di kelas premier dan saya bergaul dengan baik dengan tim serta jajaran teratas manajemen. Saya tahu jika saya bertahan, perkembangan motor dibuat untuk saya dan itu akan sangat membantu," ucap Vinales kepada Cycle World, Jumat (13/5/2016).
"Ini jadi mimpi yang cukup romantis bisa mencobanya dan meraih gelar bersama Suzuki, seperti yang Kevin Schwantz lakukan. Tapi, Kevin cuma meraih satu gelar, sedangkan ketika itu Mick Doohan bisa memenangkan lima gelar bersama Honda. Hal itu yang membuat saya berpikir. Saya yakin motor Kevin tidak berada dalam level yang sama dengan motor lain, namun ia membuat perbedaannya. Jadi, bisa punya motor yang kompetitif adalah kuncinya," tambahnya.
Vinales pun ditanya soal keinginannya gabung ke Yamaha. Salah satu faktor yang membuatnya ngebet pindah dari Suzuki adalah karena keberadaan Rossi.
"Itu akan membantu saya lebih berkembang sebagai pembalap. Dia punya begitu banyak pengalaman dan juga telah memenangkan sembilan gelar juara dunia, itu artinya ia punya sesuatu yang istimewa,"
"Selain itu, persaingan dengan rekan setim seperti dia akan membantu Anda meningkatkan kemampuan dan bersaing di level yang lebih tinggi. Lihatlah Lorenzo, ia bisa memenangkan tiga gelar juara dunia MotoGP," serunya.
Tak cuma dua pembalap Yamaha, Vinales juga sedikit bicara soal Marquez. Mengaku kenal dekat dengan pembalap Honda sejak kecil, Vinales menganggap rekannya itu juga jadi sumber inspirasinya untuk memutuskan hijrah dari Moto2 ke MotoGP musim lalu.
"Saya sudah balapan melawan Marc sejak kecil. Ketika saya berusia tujuh atau delapan tahun, kami bertemu hampir setiap akhir pekan, kadang-kadang saya menang atau sebaliknya. Tetapi dia dua tahun lebih tua saya ketika lompat Kejuaraan Spanyol dan gabung dengan seri Grand Prix. Di satu sisi, Marc selalu mewakili motivasi saya karena berpikir jika ia bisa melakukannya, saya juga bisa. Jadi, saya ingin melawannya dan mengalahkannya," tandasnya.
Vinales yang baru saja meraih podium pertamanya di kelas MotoGP, sedang menimang-nimang kelanjutan nasibnya musim depan. Pembalap asal Spanyol sedang mempertimbangkan tawaran dari Yamaha, yang kesengsem dengannya sejak lama.
Tim Garpu Tala menunjuk Vinales sebagai suksesor Lorenzo yang musim depan resmi gabung Ducati. Meski tak menolak disebut tertarik hijrah, Vinales masih punya alasan sendiri mengapa ia belum mau memberikan keputusan.
"Suzuki sudah seperti keluarga dan mereka mempercayai saya. Saya membuat debut bersama mereka di kelas premier dan saya bergaul dengan baik dengan tim serta jajaran teratas manajemen. Saya tahu jika saya bertahan, perkembangan motor dibuat untuk saya dan itu akan sangat membantu," ucap Vinales kepada Cycle World, Jumat (13/5/2016).
"Ini jadi mimpi yang cukup romantis bisa mencobanya dan meraih gelar bersama Suzuki, seperti yang Kevin Schwantz lakukan. Tapi, Kevin cuma meraih satu gelar, sedangkan ketika itu Mick Doohan bisa memenangkan lima gelar bersama Honda. Hal itu yang membuat saya berpikir. Saya yakin motor Kevin tidak berada dalam level yang sama dengan motor lain, namun ia membuat perbedaannya. Jadi, bisa punya motor yang kompetitif adalah kuncinya," tambahnya.
Vinales pun ditanya soal keinginannya gabung ke Yamaha. Salah satu faktor yang membuatnya ngebet pindah dari Suzuki adalah karena keberadaan Rossi.
"Itu akan membantu saya lebih berkembang sebagai pembalap. Dia punya begitu banyak pengalaman dan juga telah memenangkan sembilan gelar juara dunia, itu artinya ia punya sesuatu yang istimewa,"
"Selain itu, persaingan dengan rekan setim seperti dia akan membantu Anda meningkatkan kemampuan dan bersaing di level yang lebih tinggi. Lihatlah Lorenzo, ia bisa memenangkan tiga gelar juara dunia MotoGP," serunya.
Tak cuma dua pembalap Yamaha, Vinales juga sedikit bicara soal Marquez. Mengaku kenal dekat dengan pembalap Honda sejak kecil, Vinales menganggap rekannya itu juga jadi sumber inspirasinya untuk memutuskan hijrah dari Moto2 ke MotoGP musim lalu.
"Saya sudah balapan melawan Marc sejak kecil. Ketika saya berusia tujuh atau delapan tahun, kami bertemu hampir setiap akhir pekan, kadang-kadang saya menang atau sebaliknya. Tetapi dia dua tahun lebih tua saya ketika lompat Kejuaraan Spanyol dan gabung dengan seri Grand Prix. Di satu sisi, Marc selalu mewakili motivasi saya karena berpikir jika ia bisa melakukannya, saya juga bisa. Jadi, saya ingin melawannya dan mengalahkannya," tandasnya.
(bbk)