Satya Wacana Salatiga Sabet Tiga Perhargaan IBL 2016
A
A
A
JAKARTA - Satya Wacana Salatiga menerima tiga penghargaan individu. Firman Dwi Nugroho menyabet dua gelar, yakni Defesinve Player of the Year dan Most Improved Player of the Year. Sedangkan Pelatih Efri Meldi sukses merengkuh Coach of the Year.
Pada kesempatan kali ini 18 media, termasuk SINDOnews berkesempatan memberikan penilaian terhadap sejumlah kriteria yang telah diberikan pihak penyelenggara Indonesian Basketball League (IBL) musim 2015-2016. Dan baru pada hari ini, kado istimewa tersebut diungkapkan di depan media atau jelang pertandingan SWS versus CLS Knights Surabaya di Britama Arena, Mahaka Square, Jakarta, Selasa (17/5/2016).
"Penghargaan ini melibatkan voting dari 18 media terpilih (70%) dan juga berdasarkan statistik dari seri pertama hingga seri enam reguler season dan 30% dari kami," ungkap Hasan Gozali selaku Komisioner IBL, dalam rilis yang diterima SINDOnews.
Sekadar informasi, Firman merupakan sosok penting bagi perjalanan SWS menembus babak playoff untuk pertama kalinya dalam sejarah tim. Pada saat Respati Ragil Pamungkas mendapatkan cedera, maka SWS bergantung pada sosok Firman Dwi Nugroho.
Torehan 18 kali double double adalah bukti yang tak terbantahkan bagaimana pentingnya seorang Firman Dwi Nugroho. Bahkan dia masuk ke dalam urutan kelima dalam hal mencetak angka dengan 12,9 point per game. Pemain urutan ke 3 di FG% dengan 54%.
Pemain rebound terbanyak kedua dengan 10,5 rebound. Pemain ke empat untuk point produce per game dan juga urutan ke 8 dalam Floor% dengan 49,5%. Selain itu Firman adalah pemain dengan 3,4 blok shoot per game, yang terbanyak di liga. Torehan terbaik FIrman adalah pada saat melawan JBU di seri 5 dengan 10 points, 16 rebound dan 8 blok. Namun performanya saat melawan ASP di seri pembuka IBL Indonesia 2015 - 2016 cukup menjadi perhatian, dengan mencetak 23 point, 11 rebound dan 7 blok.
Menjadi tulang punggung sebuah tim memang tidak mudah. Namun hal itu diemban Firman dengan sikap yang luar biasa. Bermain dengan rata - rata 32 menit per game, Firman menjadi tembok pertahanan yang kokoh bagi SWS. Performa yang membaik dari FIrman ini yang membuat SWS berhasil masuk ke babak playoff.
Di bagian lain, Efri Meldi mampu memaksimalkan pemain yang ada untuk pertama kalinya menduduki 8 besar IBL Indonesia 2015 - 2016. Sempat kesulitan pada saat mesin point SWS Respati Ragil Pamungkas mengalami cedera, namun Budi Sucipto dan Andre Adriano mampu menggantikan peran yang ditinggalkan Ragil sebagai shooter. Keberhasilan pelatih untuk memaksimalkan performa pemainnya dan membawa SWS menembus babak playoff adalah alasan dinominasikannya pelatih muda ini sebagai pelatih terbaik tahun ini.
Efri Meldi juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan media atas pemberitaan timnya selama ini dan juga kepada rekan-rekan media yang telah memilihnya sebagai pelatih terbaik musim ini. Dia berjanji, musim depan ia berkomitmen untuk tetap di Satya Wacana.
"Ini bukan tujuan saya untuk mendapatkan penghargaan, tapi saya berterima kasih kepada IBL dan juga rekan media yang telah memilih saya dan juga yang selalu meliput tim Satya Wacana Salatiga. Para pemainlah yang membuat saya mendapatkan penghargaan ini," imbuhnya
Berikut daftar pemain dan pelatih terbaik IBL 2016:
Most Improved Player
1. Firman Dwi Nugroho (Satya Wacana Salatiga) 405 suara
2. M. Rizal Falconi (Garuda Bandung) 314
3. Daniel Timothy Wenas (Garuda Bandung)
Defensive Player of The Year
1. Firman Dwi Nugroho (Satya Wacana Salatiga)370
2. Galank Gunawan (Garuda Bandung) 348
3. Jamarr Andre Johnson (CLS Knights Surabaya) 284
Coach of The Year
1. Efri Meldi (Satya Wacana Salatiga) 364
2. Wahyu Widayat Jati (CLS Knights Surabaya) 337
3. Fictor Gideon Roring (Garuda Bandung) 305
Pada kesempatan kali ini 18 media, termasuk SINDOnews berkesempatan memberikan penilaian terhadap sejumlah kriteria yang telah diberikan pihak penyelenggara Indonesian Basketball League (IBL) musim 2015-2016. Dan baru pada hari ini, kado istimewa tersebut diungkapkan di depan media atau jelang pertandingan SWS versus CLS Knights Surabaya di Britama Arena, Mahaka Square, Jakarta, Selasa (17/5/2016).
"Penghargaan ini melibatkan voting dari 18 media terpilih (70%) dan juga berdasarkan statistik dari seri pertama hingga seri enam reguler season dan 30% dari kami," ungkap Hasan Gozali selaku Komisioner IBL, dalam rilis yang diterima SINDOnews.
Sekadar informasi, Firman merupakan sosok penting bagi perjalanan SWS menembus babak playoff untuk pertama kalinya dalam sejarah tim. Pada saat Respati Ragil Pamungkas mendapatkan cedera, maka SWS bergantung pada sosok Firman Dwi Nugroho.
Torehan 18 kali double double adalah bukti yang tak terbantahkan bagaimana pentingnya seorang Firman Dwi Nugroho. Bahkan dia masuk ke dalam urutan kelima dalam hal mencetak angka dengan 12,9 point per game. Pemain urutan ke 3 di FG% dengan 54%.
Pemain rebound terbanyak kedua dengan 10,5 rebound. Pemain ke empat untuk point produce per game dan juga urutan ke 8 dalam Floor% dengan 49,5%. Selain itu Firman adalah pemain dengan 3,4 blok shoot per game, yang terbanyak di liga. Torehan terbaik FIrman adalah pada saat melawan JBU di seri 5 dengan 10 points, 16 rebound dan 8 blok. Namun performanya saat melawan ASP di seri pembuka IBL Indonesia 2015 - 2016 cukup menjadi perhatian, dengan mencetak 23 point, 11 rebound dan 7 blok.
Menjadi tulang punggung sebuah tim memang tidak mudah. Namun hal itu diemban Firman dengan sikap yang luar biasa. Bermain dengan rata - rata 32 menit per game, Firman menjadi tembok pertahanan yang kokoh bagi SWS. Performa yang membaik dari FIrman ini yang membuat SWS berhasil masuk ke babak playoff.
Di bagian lain, Efri Meldi mampu memaksimalkan pemain yang ada untuk pertama kalinya menduduki 8 besar IBL Indonesia 2015 - 2016. Sempat kesulitan pada saat mesin point SWS Respati Ragil Pamungkas mengalami cedera, namun Budi Sucipto dan Andre Adriano mampu menggantikan peran yang ditinggalkan Ragil sebagai shooter. Keberhasilan pelatih untuk memaksimalkan performa pemainnya dan membawa SWS menembus babak playoff adalah alasan dinominasikannya pelatih muda ini sebagai pelatih terbaik tahun ini.
Efri Meldi juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan media atas pemberitaan timnya selama ini dan juga kepada rekan-rekan media yang telah memilihnya sebagai pelatih terbaik musim ini. Dia berjanji, musim depan ia berkomitmen untuk tetap di Satya Wacana.
"Ini bukan tujuan saya untuk mendapatkan penghargaan, tapi saya berterima kasih kepada IBL dan juga rekan media yang telah memilih saya dan juga yang selalu meliput tim Satya Wacana Salatiga. Para pemainlah yang membuat saya mendapatkan penghargaan ini," imbuhnya
Berikut daftar pemain dan pelatih terbaik IBL 2016:
Most Improved Player
1. Firman Dwi Nugroho (Satya Wacana Salatiga) 405 suara
2. M. Rizal Falconi (Garuda Bandung) 314
3. Daniel Timothy Wenas (Garuda Bandung)
Defensive Player of The Year
1. Firman Dwi Nugroho (Satya Wacana Salatiga)370
2. Galank Gunawan (Garuda Bandung) 348
3. Jamarr Andre Johnson (CLS Knights Surabaya) 284
Coach of The Year
1. Efri Meldi (Satya Wacana Salatiga) 364
2. Wahyu Widayat Jati (CLS Knights Surabaya) 337
3. Fictor Gideon Roring (Garuda Bandung) 305
(aww)