Eugenie Bouchard, Si Bintang Jatuh

Jum'at, 27 Mei 2016 - 15:47 WIB
Eugenie Bouchard, Si Bintang Jatuh
Eugenie Bouchard, Si Bintang Jatuh
A A A
PARIS - Jika ada court yang paling tidak disukai pemain tenis di Roland Garros, Court 16 lah tempatnya. Selain keci, hanya muat 500 penonton, dan bising -dekat jalan raya, jalan menuju ke court 16 juga sempit. Untuk sampai ke sana, pemain harus melewati gang kecil dan berdesakan dengan penonton.

Tak ada box pelatih. Sebagai gantinya, adalah bangku plastik yang serupa dengan penonton. Jika datang terlambat, bangku tersebut biasanya diserobot penonton. Itulah sebabnya, petenis yang bermain di court ini, biasanya pemain pemula. Atau sedang dipinggirkan.

Salah satu pemain yang harus mengalami 'pelecehan' itu adalah Eugenie Bouchard. Ya, Eugene Bouchard. Wartawan peliput Roland Garros juga tak percaya jika Guy Forget, Direktur Roland Garros, meminggirkan petenis Kanada itu hingga ke court 16.

"Masalah saya bukan di court 16. Tapi bagaimana berjuang mengatasi krisis setahun silam,“ katanya kepada wartawan. Tak salah, Eugenie menyelesaikan pertandingan awalnya di court pinggiran itu dengan sempurna, 6 – 2 dan 6 – 2 mengalahkan Siegenmund.

Eugenie adalah bintang jatuh, yang mencoba bangkit kembali. Setidaknya, tahun 2014, Eugenie pernah menjadi semi finalis di Australia Terbuka dan Roland Garros. Bahkan, di tahun yang sama dia mencapai final di Wimbledon, sebelum dikalahkan Petra Kvitova.

Prestasi Eugenie melorot drastis di tahun 2015. Setelah menembus perempat final Australia Terbuka, preatasinya turun drastis. Di Paris, Eugenie tersingkir di babak pertama, begitu pun di Wimbledon.

AS Terbuka masih sempat masuk babak ketiga, melorotnya prestasi ini juga dibarengi kasus demi kasus. Di AS Terbuka, Eugenie terpeleset di ruang terapi karena lantai basah, sehingga harus menyerah di babak ketiga. Sampai sekarang kasusnya masih diproses di pengadilan.

Eugenie juga menolak berjabat tangan setalah kalah di Piala Davis melawan Alexandra Dulgeru, petenis Rumania. "Saya memang tak mau menerima kekalahan itu," katanya.

Kebangkitan yang gagal,

Roland Garros 2016 dianggapnya sebagai titik awal kembalinya ke dunia tenis papan atas. "Saya harus menerima ini semua karena memang tahun lalu bukan tahun yang bagus," tekadnya.

"Tahun 2015 memang tahun yang berat,“ katanya. Jika menang, publik, terutama di Kanada, mengeluh eluhkan. Jika kalah, publik, mencaci. Tekanan ini membuat Eugenie frustrasi. Dia mulai enggan makan dengan teratur. Apa tuduhannya?

"Saya dianggap sedang diet dan menjaga badan saya," katanya. Padahal, keengganan makan teratur itu karena depresi yang dialaminya. "Tapi saya tak dipercaya lagi," imbuhnya.

Sejak dua tahun silam, sudah enam pelatih silih berganti. Dari Nick Saviano, Nathalie Tauziat, Antonio van Grichen, Sam Sumyk, Thomas Hoegstedt, hingga Cyril Saulnier. Kini, Eugenie didampingi pelatih lamanya, Nick Saviano.

Bersama Saviano ini, Eugenie ingin kembali meraih masa jayanya. Sebagaimana dia dulu dipuja sebagai the rising star. Sayang, rencana kembalinya ke Roland Garros belum mulus. Petenis Swiss, Timea Bachsinszky mengalahkannya.

"Padahal saya sudah bermain bagus, tapi tetap kalah. Ini yang membuat saya sangat sedih disini,” katanya di hadapan wartawan, sambil menyeka air matanya.

Padahal, pertandingan tersebut tidak lagi dimainkan di court pinggiran. Tapi justru di centre court Philippe Chatrier, stadion terbesar di Roland Garros. "Saya terlambat mengantisipasi. Timea ternyata sangat agresif di babak kedua. Ketika saya mencoba meredamnya, sudah terlambat,” katanya.

Roland Garros kehilangan salah satu daya tariknya. Eugenie Bouchard sudah berkemas dan meninggalkan Paris, bersiap mendulang keberuntungannya di Wimbledon.

"Resepnya sama, sekarang saya tidak lagi peduli apa yang ditulis orang. Begitu pula persiapan saya ke Wimbledon nanti," katanya. Eugeine juga yakin, ada saatnya dirinya akan kembali ke puncak. "Tenis dunia saya. Akan ada saatnya akan saya rebut kembali,” janjinya.
(bep)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4119 seconds (0.1#10.140)