Tolak Proposal Peminat King James, Real Madrid Tuai Kritikan
A
A
A
MADRID - Cara Real Madrid memperlakukan James Rodriguez menerima kritikan. Los Blancos dinilai hanya akan merusak karir gelandang serang asal Kolumbia tersebut.
King James boleh saja menuai pujian selama mengikuti Copa America Centenario 2016. Pemain berusia 24 tahun itu kembali mencetak gol saat Kolumbia mengalahkan Paraguay 2-1 pada laga kedua penyisihan Grup A. Alhasil, Los Cafeteros memuncaki klasemen sementara dengan enam angka.
Tapi, perlakuan berbeda terjadi di Santiago Bernabeu, dimana James kurang diperhatikan. Terbukti, nasibnya terus digantung. Jawara Liga Champions itu masih belum memberi kepastian tentang masa depannya.
Madrid sempat mengatakan akan menjual James lantaran tidak masuk progran kerja pelatih Zinedine Zidane. Zizou juga secara pribadi menyarankan agar mantan pemain AS Monaco tersebut dilepas pada bursa musim panas ini.
Itu membuat beberapa klub besar tertarik merekrutnya. Manchester United, Manchester City (Man City), Chelsea, Bayern Muenchen dan Paris Saint-Germain (PSG) siap menampungnya. Namun, Madrid justru mengubah pendirian dan kabarnya menolak semua proposal itu.
Madrid menyatakan baru akan menyerahkan James jika dibeli seharga 90 juta euro. Ini tentu menyulitkan James mencari klub baru. Jarang ada yang mau merogoh uang sebanyak itu hanya untuk mendapatkan satu pemain. Faktanya, cuma PSG yang disinyalir bersedia memenuhi syarat itu.
Ini membuat Madrid menerima kritikan. Jika jasa James tidak lagi dipergunakan, harusnya dijual agar mendapat kesempatan lebih baik. Tapi, bila dipertahankan, Madrid berkewajiban memainkannya secara rutin. Sebab, kalau nantinya hanya memanasi bangku cadangan, itu hanya akan merusak karir James.
Keengganan Madrid melepas James diyakini demi menjaga pemasukan. Pasalnya, dia cukup popular di Amerika Selatan. Followers Twitter-nya menembus 10 juta. Dia juga satu-satunya senjata Madrid untuk menyaingi duo Barcelona, Lionel Messi dan Luis Suarez soal nilai jual di Amerika Latin.
King James boleh saja menuai pujian selama mengikuti Copa America Centenario 2016. Pemain berusia 24 tahun itu kembali mencetak gol saat Kolumbia mengalahkan Paraguay 2-1 pada laga kedua penyisihan Grup A. Alhasil, Los Cafeteros memuncaki klasemen sementara dengan enam angka.
Tapi, perlakuan berbeda terjadi di Santiago Bernabeu, dimana James kurang diperhatikan. Terbukti, nasibnya terus digantung. Jawara Liga Champions itu masih belum memberi kepastian tentang masa depannya.
Madrid sempat mengatakan akan menjual James lantaran tidak masuk progran kerja pelatih Zinedine Zidane. Zizou juga secara pribadi menyarankan agar mantan pemain AS Monaco tersebut dilepas pada bursa musim panas ini.
Itu membuat beberapa klub besar tertarik merekrutnya. Manchester United, Manchester City (Man City), Chelsea, Bayern Muenchen dan Paris Saint-Germain (PSG) siap menampungnya. Namun, Madrid justru mengubah pendirian dan kabarnya menolak semua proposal itu.
Madrid menyatakan baru akan menyerahkan James jika dibeli seharga 90 juta euro. Ini tentu menyulitkan James mencari klub baru. Jarang ada yang mau merogoh uang sebanyak itu hanya untuk mendapatkan satu pemain. Faktanya, cuma PSG yang disinyalir bersedia memenuhi syarat itu.
Ini membuat Madrid menerima kritikan. Jika jasa James tidak lagi dipergunakan, harusnya dijual agar mendapat kesempatan lebih baik. Tapi, bila dipertahankan, Madrid berkewajiban memainkannya secara rutin. Sebab, kalau nantinya hanya memanasi bangku cadangan, itu hanya akan merusak karir James.
Keengganan Madrid melepas James diyakini demi menjaga pemasukan. Pasalnya, dia cukup popular di Amerika Selatan. Followers Twitter-nya menembus 10 juta. Dia juga satu-satunya senjata Madrid untuk menyaingi duo Barcelona, Lionel Messi dan Luis Suarez soal nilai jual di Amerika Latin.
(mir)