Sejarah Armada Prancis di Pertahanan El Barca Kurang Moncer

Rabu, 15 Juni 2016 - 21:01 WIB
Sejarah Armada Prancis...
Sejarah Armada Prancis di Pertahanan El Barca Kurang Moncer
A A A
BARCELONA - Klub raksasa Catalonia, Barcelona, ternyata punya rekam sejarah kurang apik ketika berhubungan dengan pemain asal Prancis yang bertugas di lini pertahanan.
Khusus buat menyambut musim kompetisi 2016-17, ada satu nama dari Prancis yang tengah dibidik El Barca, yakni Samuel Umtiti, dengan posisi sebagai gelandang.

Perlu diketahui jika ini bukan untuk kali pertama Los Blaugrana menggunakan kekuatan pemain Prancis dalam skuatnya. Malah justru, sejumlah pemain dari Negeri Napoleon ikut membangun histori besar Barcelona, contohnya Thierry Henry.

Khusus di lini tengah dan belakang, pemain Prancis kadang kurang apik jadi urat nadi kekuatan pertahanan Barcelona. Berikut sejumlah pemain asal Prancis yang pernah memperkuat El Barca di sektor defense, seperti dilansir dari Sport.

Laurent Blanc (1996-97, status bebas biaya transfer) sebuah studi kasus
Kehadirannya adalah khusus dari permintaan mendiang Johan Cruyff, tapi kemudian bertemu dengan mendiang Sir Bobby Robson di bangku cadangan. Blanc memang kurang dalam kecepatan, tapi teknik dan akurasi umpannya cocok dengan gaya Barcelona.

Dia mampu terus berkompetisi memperebutkan posisi bek sentral dari Miguel Angel Nadal, George Popescu dan Abelardo Couto. Dia hanya semusim berkostum Barca dan hijrah ke Olympique Marseille guna menjamin posisinya di skuat Piala Dunia Timnas Prancis 1998.

Frederic Dehu (1999-2000, biaya transfer 3,4 juta Euro) seorang pendatang baru di Camp Nou
Kedatangannya seperti secara diam-diam, padahal dia adalah salah satu bek terkuat di Ligue 1 Prancis kala itu. Tapi dia cuma bertahan semusim di Camp Nou di bawah arahan Louis van Gaal. Dia bersama Simao, Dani serta Litmanen diklaim sebagai pembelian tak berguna pada musim itu.

Emmanuel Petit (2000-2001, biaya transfer 10 juta Euro) salah Serra Ferrer
Bersama Patrick Vieira, dia adalah kunci lini tengah dari gelar Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 Prancis dan juga kehebatan Arsenal di Liga Inggris di bawah Arsene Wenger.

Tapi dalam asuhan Serra Ferrer di Camp Nou, Petit malah dipasang sebagai bek sentral, sebuah strategi yang sama sekali tak dia mengerti. Akhirnya, dia cabut bersama Marc Overmars dan Luis Figo. Beberapa tahun kemudian, Serra Ferrer bilang kalau Petit, ‘tidak kompeten dan seorang badut’.

Philippe Christanval (2001-2003, biaya transfer 7 juta Euro) blunder pertaruhan Rexach
Dia datang ke Barcelona dengan digadang-gadang sebagai The Next Generation of Laurent Blanc. Itu setelah dia melakoni musim hebat bersama AS Monaco di Ligue 1 Prancis. Kekurangannya dalam hal kecepatan, jadi pertaruhan yang salah dari Carlex Rexach, yang pada musim panas itu juga membeli Facio Rochemback serta Geovanni.

Lilian Thuram (2006-2008, biaya transfer 5 juta Euro) sudah terlambat
Tidak ada yang meragukan kemampuan Thuram kala dia berkostum AS Monaco, Parma hingga Juventus. Tapi ketika dia pindah ke Barcelona bersama Gianluca Zambrotta. Frank Rijkaard tak bisa memaksimalkan lagi tenaga tuanya.

Eric Abidal (2007-2013, biaya transfer 16 juta Euro) jiwa dari tim Pep
Dia tidak langsung greng bersama skuat ketika datang dari Olympique Lyon, serta sempat melakoni musim debut yang sulit. Tapi pada musim terakhir Rijkaard di Camp Nou, dia mulai merasa oke. Ditambah kehadiran Pep Guardiola, dia seperti menemukan dimensi baru dalam kariernya. Abidal pun tumbuh dan menjadi gelandang hebat selama memperkuat El Barca sebelum terkena kanker.

Jeremy Mathieu (2014-2020, biaya transfer 20 juta Euro) karakter utama dalam bayang-bayang
Harganya yang cukup mahal buat seorang pemain berusia 31 tahun menjadi perdebatan. Tapi mantan pemain Valencia ini lulus tes Barcelonistas dan sanggup mengemban tugas menggantikan Gerard Pique dan Javier Mascherano jika keduanya absen. Dia juga mampu mencetak gol-gol penentu El Barca.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9894 seconds (0.1#10.140)