Air Mata Novak Djokovic Belum Mengering

RIO DE JANEIRO - Dengan langkah lunglai, Novak Djokovic keluar lapangan pertandingan. Wajah sembab. Air mata terus meleleh setelah harus berpisah dari Olimpiade 2016.

Djokovic yang tengah berambisi menyumbangkan medali emas buat Serbia, harus memendam kekecewaan. Ia kalah dari petenis Argentima, Juan Martin del Potro. Drama dua set pun akhirnya membawa kepedihan buat petenis nomor satu dunia.

"Ini adalah kekalahan terberat sepanjang hidup dalam karier saya. Tidak mudah mengatasinya," ujarnya lirih seperti dikutip Reuters, Senin (8/8/2016).

Dalam pertandingan terlihat Del Potro bisa mematikan langkah Djokovic lewat forehand mematikan. Dari petemuan selama ini, sukses tersebut merupakan kali kempat dari limas pertemuan sebelumnya.

Kontan Del Porto menyambut gempita kemenangan ini. "Saya tidak menyangka bisa mengalahkan Djokovic lagi. Ini lebih berarti dibandingkan 2013 lalun (Indian Wells)," ucap Del Porto.

Di ajang olimpiade ini, Del Porto memang bukan kali pertama membuat Djokovic menangis. Empat tahun lalu di london, Del Porto juga berhasil memperdaya Djokovic saat perebutan medali perunggu. Tak heran petenis nomor satu dunia itu mengutuk diri.

"Luka itu masih membekas. Tapi Anda harus bisa menerimanya. Kekalahan pernah saya alami, tapi sangat berbeda jika kalah di olimpiade. Semuanya sangat berbeda."