Lifter Asal Armenia Cedera Patah Tulang
A
A
A
RIO DE JANEIRO - Nasib buruk menimpa lifter asal Armenia, Andranik Karapetyan, di Olimpiade Rio 2016. Saat mengangkat beban seberat 195kg, tangan kiri Karapetyan.
Lifter andalan Armenia itu difavoritkan menang pada nomor 77kg, dan tercatat sebagai atlet yang berpeluang menyumbang medali pertama bagi negaranya di Olimpiade 2016.
Sayangnya, lifter 20 tahun mengalami patah tangan saat berlaga di Rio de Janeiro, Kamis (11/8/2016) waktu Indonesia. Dalam foto-foto yang diunggah Reuters, terlihat jelas bahwa tangan sang atlet patah.
Beruntung Karapetyan mendapat perawatan medis. Laporan teranyar menyebut sang atlet telah mengalami kemajuan pesat dalam proses pemulihan di senuah rumah sakit atlet yang disediakan otoritas setempat.
Atas insiden tersebut, medali emas jatuh ke tangan lifter asal Kazakstan, Nijat Rahim. Adapun medali perak Lu Xiaojun (China) dan perunggu di bawa pulang Mohamed Ihab Youssef (Mesir).
Cabang angkat besi di Olimpiade Rio 2016 telah menghasilkan dua medali perak untuk Indonesia. Masing-masing diraih Sri Wahyuni dan Eko Yuli.
Lifter andalan Armenia itu difavoritkan menang pada nomor 77kg, dan tercatat sebagai atlet yang berpeluang menyumbang medali pertama bagi negaranya di Olimpiade 2016.
Sayangnya, lifter 20 tahun mengalami patah tangan saat berlaga di Rio de Janeiro, Kamis (11/8/2016) waktu Indonesia. Dalam foto-foto yang diunggah Reuters, terlihat jelas bahwa tangan sang atlet patah.
Beruntung Karapetyan mendapat perawatan medis. Laporan teranyar menyebut sang atlet telah mengalami kemajuan pesat dalam proses pemulihan di senuah rumah sakit atlet yang disediakan otoritas setempat.
Atas insiden tersebut, medali emas jatuh ke tangan lifter asal Kazakstan, Nijat Rahim. Adapun medali perak Lu Xiaojun (China) dan perunggu di bawa pulang Mohamed Ihab Youssef (Mesir).
Cabang angkat besi di Olimpiade Rio 2016 telah menghasilkan dua medali perak untuk Indonesia. Masing-masing diraih Sri Wahyuni dan Eko Yuli.
(bbk)