Kongres Jadi Tonggak Sejarah dan Prestasi PSSI Baru
A
A
A
MAKASSAR - Kota Makasar sangat antusias menyambut Kongres PSSI yang mengagendakan pemilihan ketum, waketum, dan komite eksekutif (exco) untuk periode berikutnya pada 17 Oktober 2016 mendatang. Itu sebagaimana disampaikan Danny Pomanto selaku Wali Kota Makasar.
Danny mengatakan walaupun pelaksanaan Kongres Biasa baru akan berlangsung sekitar dua bulan lagi, namun kesiapan sudah terlihat. Mulai dengan adanya sejumlah hotel yang mampu menampung ribuan orang, keanekaragaman makanan, proses keamanan yang siap mengawal Kongres PSSI hingga sejarah Makassar yang merupakan salah satu barometer sepak bola Indonesia.
"Hotel di Makassar bukan pertama kali menggelar kongres. Bahkan sudah beberapa kali menggelar event tingkat internasional sehingga pilihan PSSI untuk kongres sangat tepat dan bijak," tegas Danny Pomanto, dalam rilis yang diterima SINDOnews, Selasa (16/8/2016).
Wali Kota Makassar menambahkan, bandara Sultan Hassanudin Makassar yang mampu menampung 8 hingga 10 juta penumpang per tahun, akan menyambut kedatangan peserta Kongres PSSI, Oktober mendatang. Ia berharap kongres PSSI di Makasar akan menjadi sejarah dan moment kebangkitan PSSI di dunia internasional, karena seluruh prestasi atlet sangat ditentukan oleh organisasi.
"Makassar akan menjadi sejarah dan menjadi moment kebangkitan PSSI di dunia ini. Kongres ini adalah tonggak sejarah baru bagi pssi dan prestasi PSSI yang baru," tandasnya.
Sebelumnya, komunitas dan assosiasi sepak bola di Sulawesi Utara mendukung dan menyambut gembira Kongres Biasa (Pemilihan) PSSI.
Ketua Asosiasi Sepak Bola Provinsi (ASPROV) Sulawesi Utara (Sulut), Jackson Andre William Kumaat mengaku optimis, Makassar akan sukses menjadi tuan rumah untuk pelaksanaan Konggres PSSI. Karena merupakan salah satu kota yang memiliki sejarah sepak bola dan animo masyarakat terhadap sepak bola yang sangat tinggi.
"Kami dukung penuh Makassar sebagai tuan rumah. Yakin sukses sebagai Kota bola dan fanatik terhadap sepak bola nasional," tegas Jackson.
Dalam kongres nanti, sebanyak 107 suara dukungan akan diperebutkan oleh calon ketua umum. "Semua pemilik suara memiliki hak yang sama dan tidak ada yang dibeda-bedakan," tutupnya.
Danny mengatakan walaupun pelaksanaan Kongres Biasa baru akan berlangsung sekitar dua bulan lagi, namun kesiapan sudah terlihat. Mulai dengan adanya sejumlah hotel yang mampu menampung ribuan orang, keanekaragaman makanan, proses keamanan yang siap mengawal Kongres PSSI hingga sejarah Makassar yang merupakan salah satu barometer sepak bola Indonesia.
"Hotel di Makassar bukan pertama kali menggelar kongres. Bahkan sudah beberapa kali menggelar event tingkat internasional sehingga pilihan PSSI untuk kongres sangat tepat dan bijak," tegas Danny Pomanto, dalam rilis yang diterima SINDOnews, Selasa (16/8/2016).
Wali Kota Makassar menambahkan, bandara Sultan Hassanudin Makassar yang mampu menampung 8 hingga 10 juta penumpang per tahun, akan menyambut kedatangan peserta Kongres PSSI, Oktober mendatang. Ia berharap kongres PSSI di Makasar akan menjadi sejarah dan moment kebangkitan PSSI di dunia internasional, karena seluruh prestasi atlet sangat ditentukan oleh organisasi.
"Makassar akan menjadi sejarah dan menjadi moment kebangkitan PSSI di dunia ini. Kongres ini adalah tonggak sejarah baru bagi pssi dan prestasi PSSI yang baru," tandasnya.
Sebelumnya, komunitas dan assosiasi sepak bola di Sulawesi Utara mendukung dan menyambut gembira Kongres Biasa (Pemilihan) PSSI.
Ketua Asosiasi Sepak Bola Provinsi (ASPROV) Sulawesi Utara (Sulut), Jackson Andre William Kumaat mengaku optimis, Makassar akan sukses menjadi tuan rumah untuk pelaksanaan Konggres PSSI. Karena merupakan salah satu kota yang memiliki sejarah sepak bola dan animo masyarakat terhadap sepak bola yang sangat tinggi.
"Kami dukung penuh Makassar sebagai tuan rumah. Yakin sukses sebagai Kota bola dan fanatik terhadap sepak bola nasional," tegas Jackson.
Dalam kongres nanti, sebanyak 107 suara dukungan akan diperebutkan oleh calon ketua umum. "Semua pemilik suara memiliki hak yang sama dan tidak ada yang dibeda-bedakan," tutupnya.
(sbn)