Madison Keys Cetak Rekor Baru di AS Terbuka 2016
A
A
A
NEW YORK - Banyak hal yang dipertaruhkan ketika petenis tampil di laga perdana Grand Slam AS Terbuka 2016, seperti yang dilakukan Madison Keys. Unggulan kedelapan di turnamen bergengsi ini terpaksa menjalani pertandingan hingga dini hari (waktu setempat) untuk merebut kemenangan melawan Alison Riske di Stadion Arthur Ashe, dengan 7-6, 4-6, dan 6-2 dalam waktu dua jam 25 menit.
Ini merupakan kali pertama dalam sejarah AS Terbuka bahwa petenis putri mengakhiri pertandingan pada pukul 01.48 waktu setempat. Peristiwa ini terjadi lantaran upacara pembukaan turnamen tahunan mundur satu jam, sehingga sejumlah pertandingan putaran pertama pun terpaksa tertunda.
Pasca kemenangan pertamanya Keys berkata jika dirinya merasa terkejut ketika melihat jam yang terdapat di pinggir lapangan. Pasalnya, kata dia, waktu menunjukkan hampir pukul 02.00.
"Saya merasa terkejut ketika melihat ke atas dan itu hampir jam 2 pagi. Siapa yang ingin pergi ke pesta? tanya Keys kepada pewarta sambil tertawa seperti dikutip dari Reuters, Selasa (30/8/2016).
Kemenangan yang baru saja diraih Keys tentunya banyak memunculkan spekulasi baru bahwa Amerika Serikat mulai fokus untuk mencari regenerasi petenis putri setelah dalam beberapa tahun terakhir, nama Serena Williams selalu menjadi pusat perhatian. Sebab Keys adalah satu dari 39 petenis tuan rumah yang tampil di babak pertama.
Selanjutnya semifinal Australia Terbuka 2015 itu akan berhadapan melawan rekan senegaranya Kayla Day. Dimana dia merupakan petenis termuda (16 tahun) dalam turnamen tahunan ini.
Di bagian putra, John Isner mendapatkan lawan yang cukup seimbang di babak pertama ini. Betapa tidak, unggulan ke-20 itu terpaksa bermain hingga lima set sebelum akhirnya sukses mengatasi perlawanan rekan senegaranya Frances Tiafoe dengan 4-6, 7-6, 3-6, 6-2, dan 7-6.
"Saya berjuang untuk mencocokkan permainannya. Untungnya, saya mampu mengatasinya. Mengenai antusias penonton, saya merasakan atmosfer yang sangat menakjubkan. Terutama ketika saya memenangkan set terakhir (kelima) dimana semua orang berdiri," ujar Isner.
Tak jauh berbeda dengan Isner, fisik Jack Sock juga dikuras kala berhadapan dengan Taylor Fritz. Beruntung, unggulan ke-26 itu sukses menghentikan langkah lawannya dengan 7-6, 7-5, 3-6, 1-6, dan 6-4.
"Fritz adalah petenis muda yang luar biasa, memiliki masa depan yang luar biasa di depannya," tutup Sock.
Ini merupakan kali pertama dalam sejarah AS Terbuka bahwa petenis putri mengakhiri pertandingan pada pukul 01.48 waktu setempat. Peristiwa ini terjadi lantaran upacara pembukaan turnamen tahunan mundur satu jam, sehingga sejumlah pertandingan putaran pertama pun terpaksa tertunda.
Pasca kemenangan pertamanya Keys berkata jika dirinya merasa terkejut ketika melihat jam yang terdapat di pinggir lapangan. Pasalnya, kata dia, waktu menunjukkan hampir pukul 02.00.
"Saya merasa terkejut ketika melihat ke atas dan itu hampir jam 2 pagi. Siapa yang ingin pergi ke pesta? tanya Keys kepada pewarta sambil tertawa seperti dikutip dari Reuters, Selasa (30/8/2016).
Kemenangan yang baru saja diraih Keys tentunya banyak memunculkan spekulasi baru bahwa Amerika Serikat mulai fokus untuk mencari regenerasi petenis putri setelah dalam beberapa tahun terakhir, nama Serena Williams selalu menjadi pusat perhatian. Sebab Keys adalah satu dari 39 petenis tuan rumah yang tampil di babak pertama.
Selanjutnya semifinal Australia Terbuka 2015 itu akan berhadapan melawan rekan senegaranya Kayla Day. Dimana dia merupakan petenis termuda (16 tahun) dalam turnamen tahunan ini.
Di bagian putra, John Isner mendapatkan lawan yang cukup seimbang di babak pertama ini. Betapa tidak, unggulan ke-20 itu terpaksa bermain hingga lima set sebelum akhirnya sukses mengatasi perlawanan rekan senegaranya Frances Tiafoe dengan 4-6, 7-6, 3-6, 6-2, dan 7-6.
"Saya berjuang untuk mencocokkan permainannya. Untungnya, saya mampu mengatasinya. Mengenai antusias penonton, saya merasakan atmosfer yang sangat menakjubkan. Terutama ketika saya memenangkan set terakhir (kelima) dimana semua orang berdiri," ujar Isner.
Tak jauh berbeda dengan Isner, fisik Jack Sock juga dikuras kala berhadapan dengan Taylor Fritz. Beruntung, unggulan ke-26 itu sukses menghentikan langkah lawannya dengan 7-6, 7-5, 3-6, 1-6, dan 6-4.
"Fritz adalah petenis muda yang luar biasa, memiliki masa depan yang luar biasa di depannya," tutup Sock.
(sbn)