Tembus Final AS Terbuka 2021, Jawaban Leylah Fernandez Atas Guru yang Meragukan Kemampuannya

Sabtu, 11 September 2021 - 02:02 WIB
loading...
Tembus Final AS Terbuka 2021, Jawaban Leylah Fernandez Atas Guru yang Meragukan Kemampuannya
Leylah Fernandez tembus partai final AS Terbuka 2021/Foto/Twitter
A A A
NEW YORK - Petenis belia berdarah Filipina, Leylah Fernandez, membuat kejutan seusai menembus partai final Grand Slam AS Terbuka 2021. Petenis berusia 19 tahun itu menumbangkan unggulan kedua Aryna Sabalenka di Arhur Ashe Stadium, Jumat (10/11/2021) WIB.

Sukses yang diraih Leyla menjadi seorang petenis hebat tidak diraih dengan mudah. Perjalanan berliku harus dilalui dara kelahiran Montreal, Kanada, itu. Bahkan, dia pernah dicibir orang saat bermimpi menjadi petenis profesional di usia sekolah.


Leylah juga sempat diremehkan seorang guru yang meragukan kualitasnya. Guru tersebut menyuruhnya agar keluar dari program pengembangan Tenis Quebec dan fokus bersekolah saja.

Leylah mengatakan dia membawa pandangan remeh orang itu ke dalam pertandingan dan menggunakannya sebagai motivasi selama ini untuk menjadi pemenang. Dan kini, Leylah dapat membuktikkan diri kepada seluruh dunia kalau dia bisa menjadi pemenang.



“Banyak orang yang meragukan saya, keluarga saya, dan impian saya. Mereka terus mengatakan tidak, bahwa saya tidak akan menjadi tenis profesional, bahwa saya harus berhenti dan hanya melanjutkan sekolah,” tutur Leylah seperti dikutip dari Reuters Jumat (10/9/2021).

“Saya ingat seorang yang sebenarnya sangat lucu pada saat itu tidak, tetapi sekarang saya tertawa. Dia menyuruhku untuk berhenti bermain tenis, dan fokus saja ke sekolah,” lanjutnya.

Fernandez mendapatkan motivasi dari sang ayah, Jorge yang telah menanamkan dalam dirinya kepercayaan diri yang tak tergoyahkan.

Selain itu, Fernandez juga mendapat tekad dan dukungan dari ibu dan saudara perempuannya yang selalu menyemangatinya di tepi lapangan.

“Ayah saya akan memberi tahu saya sepanjang waktu, tidak ada batasan potensi saya untuk apa yang bisa saya lakukan. Setiap hari kami harus terus bekerja keras, dan kami harus terus melakukannya,” ujarnya.

"Ibuku harus pergi ke California selama beberapa tahun untuk menghidupi keluarga saya dan saya di dunia tenis. Beberapa tahun itu benar-benar sulit bagi saya karena saya membutuhkan seorang ibu, saya membutuhkan seseorang untuk berada di sana untuk saya melalui usia 10 hingga 13 tahun.

"Saya sangat beruntung memiliki ibu saya di sini di turnamen ini yang menyemangati saya dan bersenang-senang dengan saya selama ini. Tapi kami telah melalui banyak hal bersama sebagai sebuah keluarga," ungkapnya.
(sha)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2313 seconds (0.1#10.140)