Real Madrid Bukan Lagi Los Galacticos
A
A
A
MADRID - Era Los Galacticos resmi berakhir. Real Madrid tidak lagi masuk jajaran tim boros karena jarang beraktivitas sampai bursa musim panas berakhir. Ini pertama kalinya terjadi selama hampir 13 tahun.
Terjadi sejumlah hal menarik selama bergulirnya jendela transfer, terutama di Liga Spanyol. Kejutan terbesar adalah tiarapnya Madrid. Meski terancam menerima embargo pemain dari FIFA, Los Blancos cuma merogoh 30 juta euro untuk membeli Alvaro Morata dari Juventus.
Ini dianggap degradasi mengingat Madrid biasanya gemar memecahkan rekor transfer. Ya, ini jadi pengeluaran terendah selama lebih dari satu dekade. Sejak membeli David Beckham seharga 35 juta euro dari Manchester United (MU) pada 2003, baru kali ini Madrid minim investasi.
Pengeluaran Madrid jauh menurun ketimbang musim panas tahun lalu yang menghabiskan 83,5 juta euro untuk membeli enam pemain. Sedangkan sebelum musim 2014/2015 bergulir, Madrid menggelontorkan 130,5 juta euro demi mendapatkan lima orang, diantaranya James Rodriguez senilai 80 juta euro.
Lalu pada bursa musim panas 2013, Madrid mengucurkan 175,5 juta euro untuk memboyong lima pemain, termasuk Gareth Bale sebesar 91 juta euro. Bahkan, jika dibandingkan bursa transfer musim panas 2009, perbedaannya bagai langit dan bumi. Saat itu dianggap puncak era Los Galacticos karena uang yang dikeluarkan menembus 259 juta euro.
Pada periode tersebut Madrid memboyong delapan wajah baru ke Santiago Bernabeu, seperti Cristiano Ronaldo (94 juta euro), Kaka (65 juta euro), Xavi Alonso (40 juta euro) dan Karim Benzema (35 juta euro).
Sedangkan pengeluaran terendah Madrid sebelumnya terjadi pada 2012 yang hanya 34 juta euro. Tapi, itu juga untuk merekrut dua pemain. Bisa dibilang selama presiden Florentino Perez berkuasa, baru sekarang Madrid cuma membeli satu pemain di bursa transfer
Disinyalir alasan Madrid jarang belanja, karena pelatih Zinedine Zidane lebih memilih mempromosikan pemain dari Real Madrid Castilla. Juga karena banyak yang pulang setelah selesai dipinjam.
Terjadi sejumlah hal menarik selama bergulirnya jendela transfer, terutama di Liga Spanyol. Kejutan terbesar adalah tiarapnya Madrid. Meski terancam menerima embargo pemain dari FIFA, Los Blancos cuma merogoh 30 juta euro untuk membeli Alvaro Morata dari Juventus.
Ini dianggap degradasi mengingat Madrid biasanya gemar memecahkan rekor transfer. Ya, ini jadi pengeluaran terendah selama lebih dari satu dekade. Sejak membeli David Beckham seharga 35 juta euro dari Manchester United (MU) pada 2003, baru kali ini Madrid minim investasi.
Pengeluaran Madrid jauh menurun ketimbang musim panas tahun lalu yang menghabiskan 83,5 juta euro untuk membeli enam pemain. Sedangkan sebelum musim 2014/2015 bergulir, Madrid menggelontorkan 130,5 juta euro demi mendapatkan lima orang, diantaranya James Rodriguez senilai 80 juta euro.
Lalu pada bursa musim panas 2013, Madrid mengucurkan 175,5 juta euro untuk memboyong lima pemain, termasuk Gareth Bale sebesar 91 juta euro. Bahkan, jika dibandingkan bursa transfer musim panas 2009, perbedaannya bagai langit dan bumi. Saat itu dianggap puncak era Los Galacticos karena uang yang dikeluarkan menembus 259 juta euro.
Pada periode tersebut Madrid memboyong delapan wajah baru ke Santiago Bernabeu, seperti Cristiano Ronaldo (94 juta euro), Kaka (65 juta euro), Xavi Alonso (40 juta euro) dan Karim Benzema (35 juta euro).
Sedangkan pengeluaran terendah Madrid sebelumnya terjadi pada 2012 yang hanya 34 juta euro. Tapi, itu juga untuk merekrut dua pemain. Bisa dibilang selama presiden Florentino Perez berkuasa, baru sekarang Madrid cuma membeli satu pemain di bursa transfer
Disinyalir alasan Madrid jarang belanja, karena pelatih Zinedine Zidane lebih memilih mempromosikan pemain dari Real Madrid Castilla. Juga karena banyak yang pulang setelah selesai dipinjam.
(mir)