Ini Siasat Lorenzo Pertahankan Gelar Juara
A
A
A
SILVERSTONE - Hasil jeblok di empat race terakhir membuat posisi Jorge Lorenzo mulai tertinggal dari dua kompetitornya, Marc Marquez dan Valentino Rossi. Pemegang trofi musim lalu langsung mengatur siasat agar bisa mempertahankan gelarnya jelang bertarung di Grand Prix Inggris, Minggu (4/9/2016).
Lorenzo untuk sementara tertinggal 59 angka dari Marquez yang memuncaki klasemen dengan raihan 197 poin. Sementara keberhasilan Rossi merebut podium kedua di Grand Prix Ceko 21 Agustus lalu membuat The Doctor naik ke posisi dua menyalip rekan setimnya di Yamaha dengan keunggulan enam poin.
Jelas, kondisi tersebut membuat peluang Lorenzo mempetahankan gelar juara mulai menyempit. Namun, masih ada tujuh seri lagi dan secara matematis pembalap Spanyol masih bisa merebut posisi teratas klasemen pembalap di akhir musim.
Lorenzo mengatakan, peluangnya cukup terbuka lebar sebab dirinya sangat cepat di kondisi lintasan kering. Ia menilai hasil jeblok dalam beberapa balapan flag-to-flag terakhir (Belanda, Jerman, dan Ceko) hanya karena tidak mendapat keberuntungan.
"Saya kira tahun ini Yamaha dengan ban serta perangkat elektronik bisa lebih bersaing dalam kondisi kering. Mungkin kami hanya tidak punya keberuntungan dalam beberapa trek, terutama dalam kondisi hujan. Kami kehilangan banyak poin, terutama dari Marc. Itulah mengapa dalam kondisi kejuaraan kering, saya bisa memimpin kejuaraan," tuturnya seperti dilansir Foxsport, Jumat (2/9/2016.
"Tapi dalam tiga atau empat kejuaraan terakhir yang basah, serta kesalahan yang terjadi di Argentina, saya kehilangan banyak poin. Sekarang saya jadi sangat jauh (dari posisi terdepan),"
"Dengan ban dan perangkat elektronik serta dalam kondisi trek (yang bermacam-macam), apa pun bisa terjadi dan belum bisa disebut kalah dalam kejuaraan sampai diketahui secara matematis. Tapi saya tidak pikirkan itu, sekarang yang jadi fokus adalah bisa kembali cepat dan coba memenangkan balapan,"
"Jika memungkinkan mendapat poin dan di Misano (Grand Prix San Marino), kemungkinan jadi juara makin terbuka lebar ketimbang saat ini," tegasnya.
Peluang Lorenzo pun terbuka lebar mengingat ia punya catatan baik di Sirkuit Silverstone. Sejak 2010, ia sudah tiga kali menang di Britania Raya yakni pada 2010, 2012, dan 2013. Namun tahun lalu, ia kalah dari Rossi dengan cuma finis di posisi keempat. Penyebabnya sama, ketika itu Silverstone dalam kondisi basah lantaran hujan yang turun saat balapan. (Baca Juga: Rossi Komentari Penampilan Buruk Lorenzo di Trek Basah)
"Sejak awal kami berada di sini 2010 lalu, saya bisa balapan dengan baik sejak lap pertama dan kami juga sukses pada 2012 dan 2013. Tahun lalu dalam kondisi hujan, kami finis keempat tapi kami cuma terpaut lima detik dari pemenang, itu bukan catatan buruk," sambung Lorenzo.
"Ini trek yang bagus untuk Yamaha sebab banyak perubahan mulai dari area fast corners hingga gaya balapan saya. Jadi mari lihat apakah Michelin dan perangkat yang beda bisa memberikan kami penampilan yang sama seperti lima atau enam tahun lalu," tutupnya.
Lorenzo untuk sementara tertinggal 59 angka dari Marquez yang memuncaki klasemen dengan raihan 197 poin. Sementara keberhasilan Rossi merebut podium kedua di Grand Prix Ceko 21 Agustus lalu membuat The Doctor naik ke posisi dua menyalip rekan setimnya di Yamaha dengan keunggulan enam poin.
Jelas, kondisi tersebut membuat peluang Lorenzo mempetahankan gelar juara mulai menyempit. Namun, masih ada tujuh seri lagi dan secara matematis pembalap Spanyol masih bisa merebut posisi teratas klasemen pembalap di akhir musim.
Lorenzo mengatakan, peluangnya cukup terbuka lebar sebab dirinya sangat cepat di kondisi lintasan kering. Ia menilai hasil jeblok dalam beberapa balapan flag-to-flag terakhir (Belanda, Jerman, dan Ceko) hanya karena tidak mendapat keberuntungan.
"Saya kira tahun ini Yamaha dengan ban serta perangkat elektronik bisa lebih bersaing dalam kondisi kering. Mungkin kami hanya tidak punya keberuntungan dalam beberapa trek, terutama dalam kondisi hujan. Kami kehilangan banyak poin, terutama dari Marc. Itulah mengapa dalam kondisi kejuaraan kering, saya bisa memimpin kejuaraan," tuturnya seperti dilansir Foxsport, Jumat (2/9/2016.
"Tapi dalam tiga atau empat kejuaraan terakhir yang basah, serta kesalahan yang terjadi di Argentina, saya kehilangan banyak poin. Sekarang saya jadi sangat jauh (dari posisi terdepan),"
"Dengan ban dan perangkat elektronik serta dalam kondisi trek (yang bermacam-macam), apa pun bisa terjadi dan belum bisa disebut kalah dalam kejuaraan sampai diketahui secara matematis. Tapi saya tidak pikirkan itu, sekarang yang jadi fokus adalah bisa kembali cepat dan coba memenangkan balapan,"
"Jika memungkinkan mendapat poin dan di Misano (Grand Prix San Marino), kemungkinan jadi juara makin terbuka lebar ketimbang saat ini," tegasnya.
Peluang Lorenzo pun terbuka lebar mengingat ia punya catatan baik di Sirkuit Silverstone. Sejak 2010, ia sudah tiga kali menang di Britania Raya yakni pada 2010, 2012, dan 2013. Namun tahun lalu, ia kalah dari Rossi dengan cuma finis di posisi keempat. Penyebabnya sama, ketika itu Silverstone dalam kondisi basah lantaran hujan yang turun saat balapan. (Baca Juga: Rossi Komentari Penampilan Buruk Lorenzo di Trek Basah)
"Sejak awal kami berada di sini 2010 lalu, saya bisa balapan dengan baik sejak lap pertama dan kami juga sukses pada 2012 dan 2013. Tahun lalu dalam kondisi hujan, kami finis keempat tapi kami cuma terpaut lima detik dari pemenang, itu bukan catatan buruk," sambung Lorenzo.
"Ini trek yang bagus untuk Yamaha sebab banyak perubahan mulai dari area fast corners hingga gaya balapan saya. Jadi mari lihat apakah Michelin dan perangkat yang beda bisa memberikan kami penampilan yang sama seperti lima atau enam tahun lalu," tutupnya.
(bbk)