Sepenggal Sajak untuk Serena Williams
A
A
A
NEW YORK - Grand Slam AS Terbuka cukup ironi untuk Serena Williams. Dalam dua tahun terakhir, turnamen bergengsi di tanah kelahiran justru membuatnya lengser perlahan dari singgasana nomor satu dunia. Puncaknya, kekalahan atas Karolina Pliskova di semifinal, Jumat (9/9) membuat mimpi buruk tersebut jadi kenyataan.
Tahun ini, kiprah Serena di AS Terbuka cuma berakhir sampai semifinal. Ia kalah 6-2, 7-6 atas Pliskova. Kegagalan itu menggenapi rasa malunya di hadapan pendukung sendiri setelah tahun lalu ia juga dikalahkan Roberta Vinci.
Namun bedanya, kekalahan di AS Terbuka 2016 sedikit lebih menyakitkan. Ya, posisinya sebagai petenis tunggal putri nomor satu dunia akhirnya direbut petenis Jerman, Angelique Kerber yang secara gemilang keluar sebagai juara.
Entah apa masalahnya, yang jelas prestasi Serena tahun ini jauh menurun ketimbang musim sebelumnya. Hanya satu gelar Grand Slam yang ia dapatkan yakni Wimbledon. Pada 2015, ia bisa merebut tiga gelar utama yakni AS Terbuka, Prancis Terbuka, dan Wimbledon.
Jika ditarik mundur sedikit, sebelumnya Serena juga gagal total di Olimpiade Rio 2016 bulan lalu. Ia kalah di babak ketiga saat menghadapi petenis Ukraina Elina Svitolina 6-4, 6-3.
Jelas, performa memprihatinkan tengah dialami Serena. Kondisi demikian membuat seorang musisi asal Baltimore bernama Sonne Riley membuatkan sajak untuk petenis terbaik Negeri Paman Sam tersebut. Berikut sajaknya yang dikutip dari Tennis World USA, Selasa (13/9/2016).
11/09 1999 Serena menangkan pertandingan pertamanya /
11/09 1999 saya dan ibu diusir lagi /
Lalu datang bibi ke stasiun dengan troli stasiunnya /
Di kursi pengemudi di mana ayah yang seharusnya mengendarai /
Dia bilang kau tidak punya apa-apa /
Tapi Anda akan selalu punya kami /
Ketika tidak ada apa-apa lagi /
Tidak banyak yang saya bisa pahami /
Kecuali cinta ibu dan bibi yang tiada akhir /
Mungkin saya akan temukan bahaya dalam hidup /
Saya akan ingat setiap pengorbanan mereka /
Dan semua kekuatan yang dibutuhkan /
Untuk melawan setiap setan yang hadir dalam peperangan
Bibi mengajari saya bagaimana menaklukkan seperti Serena /
Ibu mengajarkan saya untuk memenangkan pertandingan seperti serena /
Dan jika pertandingan ini saya tidak menang /
Permainan ini belum selesai. saya akan datang kembali /
Bibi mengajarkan saya untuk jadi kuat seperti Serena /
Ibu mengajarkan saya untuk tidak berhenti seperti Serena /
Dan jika pertandingan ini saya tidak menang /
Permainan ini belum selesai. Saya akan datang kembali /
Mungkin saya tidak memiliki ayah /
Mungkin saya tidak memiliki rumah /
Tapi tetap saya tidak pernah sendirian
Dua ratu kulit hitam telah berjuang untuk membuat saya kuat /
Seperti serena williams
Ibu punya kelemahan di lapangan /
Tapi meskipun ada jaring terbaik di lapangan tenis terbaik /
Bahkan pemain terbaik kadang-kadang memukul pendek /
Bukan berarti itu jadi yang terakhir yang anda lakukan /
Bibi menghabiskan malamnya dengan membaca Alkitab di bawah lampu /
Berdoa kepada Tuhan meminta berkat oleh kedua tangannya /
Bahwa suatu hari dia akan melihat saya lagi /
Ketika mereka membawa saya pergi /
Saya dapat lihat luka mereka di dalam /
Tidak peduli seberapa kuat wanita itu /
Mereka tidak akan tahan kehilangan salah satu dari mereka /
Tapi bahkan tanpa mereka saya bertahan /
Semua karena pelajaran yang saya dapatkan pada 9/11 1999
Bibi mengajari saya bagaimana menaklukkan seperti Serena /
Ibu mengajarkan saya untuk memenangkan pertandingan seperti Serena /
Jika pertandingan ini saya tidak menang /
Permainan ini belum berakhir. Saya akan datang kembali /
Bibi mengajarkan saya untuk jadi kuat seperti Serena /
Ibu mengajarkan saya untuk tidak berhenti seperti Serena /
Jika pertandingan ini saya tidak menang /
Permainan ini belum berakhir. Saya akan datang kembali /
Mungkin saya tidak memiliki ayah /
Mungkin saya tidak memiliki rumah /
Tapi tetap saya tidak pernah sendirian
Dua ratu kulit hitam telah berjuang untuk membuat saya kuat /
Seperti Serena Williams
Tahun ini, kiprah Serena di AS Terbuka cuma berakhir sampai semifinal. Ia kalah 6-2, 7-6 atas Pliskova. Kegagalan itu menggenapi rasa malunya di hadapan pendukung sendiri setelah tahun lalu ia juga dikalahkan Roberta Vinci.
Namun bedanya, kekalahan di AS Terbuka 2016 sedikit lebih menyakitkan. Ya, posisinya sebagai petenis tunggal putri nomor satu dunia akhirnya direbut petenis Jerman, Angelique Kerber yang secara gemilang keluar sebagai juara.
Entah apa masalahnya, yang jelas prestasi Serena tahun ini jauh menurun ketimbang musim sebelumnya. Hanya satu gelar Grand Slam yang ia dapatkan yakni Wimbledon. Pada 2015, ia bisa merebut tiga gelar utama yakni AS Terbuka, Prancis Terbuka, dan Wimbledon.
Jika ditarik mundur sedikit, sebelumnya Serena juga gagal total di Olimpiade Rio 2016 bulan lalu. Ia kalah di babak ketiga saat menghadapi petenis Ukraina Elina Svitolina 6-4, 6-3.
Jelas, performa memprihatinkan tengah dialami Serena. Kondisi demikian membuat seorang musisi asal Baltimore bernama Sonne Riley membuatkan sajak untuk petenis terbaik Negeri Paman Sam tersebut. Berikut sajaknya yang dikutip dari Tennis World USA, Selasa (13/9/2016).
11/09 1999 Serena menangkan pertandingan pertamanya /
11/09 1999 saya dan ibu diusir lagi /
Lalu datang bibi ke stasiun dengan troli stasiunnya /
Di kursi pengemudi di mana ayah yang seharusnya mengendarai /
Dia bilang kau tidak punya apa-apa /
Tapi Anda akan selalu punya kami /
Ketika tidak ada apa-apa lagi /
Tidak banyak yang saya bisa pahami /
Kecuali cinta ibu dan bibi yang tiada akhir /
Mungkin saya akan temukan bahaya dalam hidup /
Saya akan ingat setiap pengorbanan mereka /
Dan semua kekuatan yang dibutuhkan /
Untuk melawan setiap setan yang hadir dalam peperangan
Bibi mengajari saya bagaimana menaklukkan seperti Serena /
Ibu mengajarkan saya untuk memenangkan pertandingan seperti serena /
Dan jika pertandingan ini saya tidak menang /
Permainan ini belum selesai. saya akan datang kembali /
Bibi mengajarkan saya untuk jadi kuat seperti Serena /
Ibu mengajarkan saya untuk tidak berhenti seperti Serena /
Dan jika pertandingan ini saya tidak menang /
Permainan ini belum selesai. Saya akan datang kembali /
Mungkin saya tidak memiliki ayah /
Mungkin saya tidak memiliki rumah /
Tapi tetap saya tidak pernah sendirian
Dua ratu kulit hitam telah berjuang untuk membuat saya kuat /
Seperti serena williams
Ibu punya kelemahan di lapangan /
Tapi meskipun ada jaring terbaik di lapangan tenis terbaik /
Bahkan pemain terbaik kadang-kadang memukul pendek /
Bukan berarti itu jadi yang terakhir yang anda lakukan /
Bibi menghabiskan malamnya dengan membaca Alkitab di bawah lampu /
Berdoa kepada Tuhan meminta berkat oleh kedua tangannya /
Bahwa suatu hari dia akan melihat saya lagi /
Ketika mereka membawa saya pergi /
Saya dapat lihat luka mereka di dalam /
Tidak peduli seberapa kuat wanita itu /
Mereka tidak akan tahan kehilangan salah satu dari mereka /
Tapi bahkan tanpa mereka saya bertahan /
Semua karena pelajaran yang saya dapatkan pada 9/11 1999
Bibi mengajari saya bagaimana menaklukkan seperti Serena /
Ibu mengajarkan saya untuk memenangkan pertandingan seperti Serena /
Jika pertandingan ini saya tidak menang /
Permainan ini belum berakhir. Saya akan datang kembali /
Bibi mengajarkan saya untuk jadi kuat seperti Serena /
Ibu mengajarkan saya untuk tidak berhenti seperti Serena /
Jika pertandingan ini saya tidak menang /
Permainan ini belum berakhir. Saya akan datang kembali /
Mungkin saya tidak memiliki ayah /
Mungkin saya tidak memiliki rumah /
Tapi tetap saya tidak pernah sendirian
Dua ratu kulit hitam telah berjuang untuk membuat saya kuat /
Seperti Serena Williams
(bep)