Valentino Rossi yang Belum Pantas Pensiun
A
A
A
ARAGON - Di usianya yang sudah menginjak hampir kepala empat, Valentino Rossi masih bisa membuat kesal para rider MotoGP yang lebih muda. Podium pertama hingga kesempatan merebut titel juara selalu memasukkan namanya sebagai peserta. Apa rahasianya?
Dalam seri balap ketujuh musim ini, tepatnya dalam Grand Prix Spanyol yang berlangsung di Sirkuit Catalunya 6 Juni 2016, Rossi sukses jadi pemenang. Start dari posisi lima, pembalap Italia mampu finis pertama mengalahkan Marc Marquez yang sejatinya bertindak sebagai pole seater.
Kemenangan itu tak cuma jadi yang kedua untuk Rossi musim ini. 25 poin yang ia dapat dalam pekan duka tewasnya pembalap Moto2 Spanyol Luis Salom mempertegas statusnya sebagai penantang serius kejuaraan dunia balap motor kelas tertinggi.
Banyak pembalap yang sangat memuji konsistensi penampilan Rossi. Pengalaman selama 20 tahun di lintasan balap jadi keuntungan tersendiri dalam urusan pemilihan strategi penggunaan ban dan melahap trek yang rumit.
"Persaingan sangat menarik sebab Lorenzo sangatlah cepat, tetapi di sisi lain Rossi punya pengalaman yang luar biasa dan sangat konsisten sehingga bisa mengambil segala keuntungan dari segala situasi," ungkap Marquez saat menanggapi persaingan dua pembalap Yamaha tahun lalu.
Kini jelang memasuki seri balap ke-14 di Aragon, Minggu (25/9/2016), Rossi sudah mengoleksi dua kemenangan, empat posisi runner up, dan sekali di tempat ketiga. Sisanya, tiga kali ia gagal menyelesaikan race sebanyak tiga kali, dan tiga kali finis di luar podium.
Prestasi itu menempatkannya di peringkat dua klasemen pembalap sementara dengan koleksi 180 poin. Ia terpaut 43 angka dari Marquez yang berada di tempat pertama. Dengan menyisakan lima seri lagi, The Doctor masih punya peluang merengkuh titel juara dunia kesepuluhnya musim ini.
Nah, apa yang membuat Rossi tetap bisa bersaing di level teratas? Padahal dalam beberapa tahun terakhir, pembalap Italia sudah mewacanakan bakal pendiun.
Sang mekanik, Silvano Galbusera mengungkap rahasianya. Dalam wawancara bersama GPOne, orang nomor satu di bengkel Rossi menilai sang pembalap belum merasa pantas untuk tarik diri dari dunia kebut-kebutan.
"Saya akan mengatakan maaf jika penampilan Valentino cukup sampai di sini. Itu akan jadi hal paling memalukan untuk semua orang," tuturnya.
"Saya yakin itu, jika akhirnya demikian, itu karena dia yakin masih bisa bersaing di level yang sama. Anda tidak bisa berhenti sekarang. Dia mengatakan akan lanjut dengan level yang sama. Kemudian baru kami lihat apakah mesti berhenti atau tidak. Saya kira kami belum yakin akan hal itu," tutupnya.
Dalam seri balap ketujuh musim ini, tepatnya dalam Grand Prix Spanyol yang berlangsung di Sirkuit Catalunya 6 Juni 2016, Rossi sukses jadi pemenang. Start dari posisi lima, pembalap Italia mampu finis pertama mengalahkan Marc Marquez yang sejatinya bertindak sebagai pole seater.
Kemenangan itu tak cuma jadi yang kedua untuk Rossi musim ini. 25 poin yang ia dapat dalam pekan duka tewasnya pembalap Moto2 Spanyol Luis Salom mempertegas statusnya sebagai penantang serius kejuaraan dunia balap motor kelas tertinggi.
Banyak pembalap yang sangat memuji konsistensi penampilan Rossi. Pengalaman selama 20 tahun di lintasan balap jadi keuntungan tersendiri dalam urusan pemilihan strategi penggunaan ban dan melahap trek yang rumit.
"Persaingan sangat menarik sebab Lorenzo sangatlah cepat, tetapi di sisi lain Rossi punya pengalaman yang luar biasa dan sangat konsisten sehingga bisa mengambil segala keuntungan dari segala situasi," ungkap Marquez saat menanggapi persaingan dua pembalap Yamaha tahun lalu.
Kini jelang memasuki seri balap ke-14 di Aragon, Minggu (25/9/2016), Rossi sudah mengoleksi dua kemenangan, empat posisi runner up, dan sekali di tempat ketiga. Sisanya, tiga kali ia gagal menyelesaikan race sebanyak tiga kali, dan tiga kali finis di luar podium.
Prestasi itu menempatkannya di peringkat dua klasemen pembalap sementara dengan koleksi 180 poin. Ia terpaut 43 angka dari Marquez yang berada di tempat pertama. Dengan menyisakan lima seri lagi, The Doctor masih punya peluang merengkuh titel juara dunia kesepuluhnya musim ini.
Nah, apa yang membuat Rossi tetap bisa bersaing di level teratas? Padahal dalam beberapa tahun terakhir, pembalap Italia sudah mewacanakan bakal pendiun.
Sang mekanik, Silvano Galbusera mengungkap rahasianya. Dalam wawancara bersama GPOne, orang nomor satu di bengkel Rossi menilai sang pembalap belum merasa pantas untuk tarik diri dari dunia kebut-kebutan.
"Saya akan mengatakan maaf jika penampilan Valentino cukup sampai di sini. Itu akan jadi hal paling memalukan untuk semua orang," tuturnya.
"Saya yakin itu, jika akhirnya demikian, itu karena dia yakin masih bisa bersaing di level yang sama. Anda tidak bisa berhenti sekarang. Dia mengatakan akan lanjut dengan level yang sama. Kemudian baru kami lihat apakah mesti berhenti atau tidak. Saya kira kami belum yakin akan hal itu," tutupnya.
(sha)