Tak Ingin Lorenzo Jatuh, Rossi Rela Melebar di Tikungan
A
A
A
ARAGON - Drama persaingan Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo kembali terjadi di lap akhir Grand Prix Spanyol di Sirkuit Motorland Aragon, Minggu (25/9/2016). Saat berebut posisi runner up, dua rider Movistar Yamaha saling overtake yang akhirnya dimenangkan Lorenzo sebab The Doctor melebar di tikungan.
Memulai balapan dari posisi yang berbeda, Rossi sempat memimpin jalannya balapan. Namun memasuki lap-14, posisinya bisa digerus Marc Marquez.
Saat laju pembalap Repsol Honda tak terbendung, Rossi seolah kehilangan kecepatannya. Sampai di lap ke-19, Lorenzo akhirnya menyalip rekan setimnya di tikungan keempat Sirkuit Aragon.
Mengingat Rossi butuh banyak poin agar peluang juaranya tetap terbuka, mau tak mau ia mesti bertarung sengit merebut podium kedua. Kesempatan itu datang di lap ke-22 atau satu lap jelang finis.
Tepatnya di tikungan ke-12, Rossi punya celah menyalip Lorenzo. Saat berhasil memotong dari sisi dalam Lorenzo, pembalap Italia gagal mengarahkan motornya masuk ke tikungan. Walhasil, Rossi malah melebar dan jaraknya dengan Lorenzo malah makin menjauh.
Aksi tersebut membuat Rossi mesti rela mendapat podium ketiga di Aragon. Prestasi yang sama ketika ia balapan di sana pada musim 2013 dan 2015.
Aksi menyalip Rossi pun membuatnya dicecar banyak pertanyaan oleh jurnalis. Maklum, gaya overtake Rossi di San Marino sempat dikecam Lorenzo yang menilai terlalu bahaya.
Lalu apa jawaban Rossi soal aksinya tadi malam? Juara dunia sembilan kali mengatakan ia melebar sebab menghindari tabrakan dengan Lorenzo.
"Saya sudah maksimal, tapi Lorenzo di paruh kedua balapan sangat kuat. Dia menyalip saya dan berada di depan, tapi saya masih berada di belakangnya," ucap Rossi seperti dilansir Eurosport, Senin (26/9/2016).
"Dari belakang, saya bertahan dengannya dan saya ingin membuat pertarungan di lap terakhir. Sayang, saya membuat kesalahan pengereman,"
Saya mengerem, tapi masih terlalu cepat dan itu terlalu bahaya. Jadi saya memutuskan untuk memotong tikungan dan melebar. Jika tidak, kami akan bersenggolan atau bisa jadi bencana," ungkapnya.
Lorenzo sendiri menyadari rekannya memang sudah menyiapkan strategi serangan di lap akhir. Ia pun bersyukur Rossi membuat kesalahan sehingga posisi dua bisa ia amankan.
"Ketika saya salip Rossi, saya langsung kehilangan kecepatan jadi Rossi tetap berada di belakang. Saya tahu dia ingin coba menyalip di lap terakhir," ungkap Lorenzo.
"Saya beruntung kali ini dia membuat kesalahan pengereman. Sebab, saya yakin pertarungan kami bisa terjadi sampai tikungan terakhir," ucapnya.
Memulai balapan dari posisi yang berbeda, Rossi sempat memimpin jalannya balapan. Namun memasuki lap-14, posisinya bisa digerus Marc Marquez.
Saat laju pembalap Repsol Honda tak terbendung, Rossi seolah kehilangan kecepatannya. Sampai di lap ke-19, Lorenzo akhirnya menyalip rekan setimnya di tikungan keempat Sirkuit Aragon.
Mengingat Rossi butuh banyak poin agar peluang juaranya tetap terbuka, mau tak mau ia mesti bertarung sengit merebut podium kedua. Kesempatan itu datang di lap ke-22 atau satu lap jelang finis.
Tepatnya di tikungan ke-12, Rossi punya celah menyalip Lorenzo. Saat berhasil memotong dari sisi dalam Lorenzo, pembalap Italia gagal mengarahkan motornya masuk ke tikungan. Walhasil, Rossi malah melebar dan jaraknya dengan Lorenzo malah makin menjauh.
Aksi tersebut membuat Rossi mesti rela mendapat podium ketiga di Aragon. Prestasi yang sama ketika ia balapan di sana pada musim 2013 dan 2015.
Aksi menyalip Rossi pun membuatnya dicecar banyak pertanyaan oleh jurnalis. Maklum, gaya overtake Rossi di San Marino sempat dikecam Lorenzo yang menilai terlalu bahaya.
Lalu apa jawaban Rossi soal aksinya tadi malam? Juara dunia sembilan kali mengatakan ia melebar sebab menghindari tabrakan dengan Lorenzo.
"Saya sudah maksimal, tapi Lorenzo di paruh kedua balapan sangat kuat. Dia menyalip saya dan berada di depan, tapi saya masih berada di belakangnya," ucap Rossi seperti dilansir Eurosport, Senin (26/9/2016).
"Dari belakang, saya bertahan dengannya dan saya ingin membuat pertarungan di lap terakhir. Sayang, saya membuat kesalahan pengereman,"
Saya mengerem, tapi masih terlalu cepat dan itu terlalu bahaya. Jadi saya memutuskan untuk memotong tikungan dan melebar. Jika tidak, kami akan bersenggolan atau bisa jadi bencana," ungkapnya.
Lorenzo sendiri menyadari rekannya memang sudah menyiapkan strategi serangan di lap akhir. Ia pun bersyukur Rossi membuat kesalahan sehingga posisi dua bisa ia amankan.
"Ketika saya salip Rossi, saya langsung kehilangan kecepatan jadi Rossi tetap berada di belakang. Saya tahu dia ingin coba menyalip di lap terakhir," ungkap Lorenzo.
"Saya beruntung kali ini dia membuat kesalahan pengereman. Sebab, saya yakin pertarungan kami bisa terjadi sampai tikungan terakhir," ucapnya.
(bbk)