Bek PSG Dijebloskan ke Penjara
Selasa, 27 September 2016 - 04:04 WIB
Bek PSG Dijebloskan ke Penjara
A
A
A
PARIS - Bek Paris Saint Germain (PSG), Serge Aurier mengalami nasib yang tidak menyenangkan. Ia terpaksa menghirup udara penjara karena kesalahan yang sudah dilakukannya.
Pada Mei 2015 lalu Aurier menyerang petugas kepolisian. Saat itu ia tidak sadar karena sedang dipengaruhi minuman beralkohol. Atas kecerobohannya tersebut, Aurier dipenjara selama dua bulan.
"Serge Aurier muncul secara pribadi sebelum menjalani pengadilan di Paris untuk menjawab tuduhan terhadap dirinya. Banding sudah dibuat oleh pegacara sang pemain. Untuk saat ini kami belum menganggap Serge Aurier bersalah sampai menunggu keputusan dari pengadilan banding," tulis pernyataan resmi PSG.
"Klub menekankan sikap profesional sang pemain sejak dia kembali berlatih pada 4 Juli lalu. Namun PSG menegaskan bakal berkomitmen untuk menghormati petugas keamanan dan misi mereka," lanjut pernyataan tersebut.
Selain penjara, Aurier juga harus membayar denda sebesar 2.100 euro atau setara Rp 30 juta. Dari jumlah tersebut, 300 euro untuk kompensasi cedera fisik korban, 300 euro untuk kerusakan moril dan sisanya buat biaya legal.
Aurier sendiri masih menunggu keputusan banding. Ia merasa tidak bersalah dan menganggap penangkapan ini sebagai jebakan.
"Petugas kepolisian telah menghina saya. Tapi, dia malah menuduh saya. Saya disebut menyikut wajahnya. Jika bisa melakukan hal itu, saya justru akan memukulnya. Dalam kasus ini, saya tidak menyembunyikan apapun. Setidaknya ada lima atau enam saksi yang berpendapat sama dengan saya," ucap Aurier melakukan pembelaan.
Pada Mei 2015 lalu Aurier menyerang petugas kepolisian. Saat itu ia tidak sadar karena sedang dipengaruhi minuman beralkohol. Atas kecerobohannya tersebut, Aurier dipenjara selama dua bulan.
"Serge Aurier muncul secara pribadi sebelum menjalani pengadilan di Paris untuk menjawab tuduhan terhadap dirinya. Banding sudah dibuat oleh pegacara sang pemain. Untuk saat ini kami belum menganggap Serge Aurier bersalah sampai menunggu keputusan dari pengadilan banding," tulis pernyataan resmi PSG.
"Klub menekankan sikap profesional sang pemain sejak dia kembali berlatih pada 4 Juli lalu. Namun PSG menegaskan bakal berkomitmen untuk menghormati petugas keamanan dan misi mereka," lanjut pernyataan tersebut.
Selain penjara, Aurier juga harus membayar denda sebesar 2.100 euro atau setara Rp 30 juta. Dari jumlah tersebut, 300 euro untuk kompensasi cedera fisik korban, 300 euro untuk kerusakan moril dan sisanya buat biaya legal.
Aurier sendiri masih menunggu keputusan banding. Ia merasa tidak bersalah dan menganggap penangkapan ini sebagai jebakan.
"Petugas kepolisian telah menghina saya. Tapi, dia malah menuduh saya. Saya disebut menyikut wajahnya. Jika bisa melakukan hal itu, saya justru akan memukulnya. Dalam kasus ini, saya tidak menyembunyikan apapun. Setidaknya ada lima atau enam saksi yang berpendapat sama dengan saya," ucap Aurier melakukan pembelaan.
(bep)
