Rossi Ungkit Konspirasi Marquez-Lorenzo Tahun Lalu

Selasa, 27 September 2016 - 14:57 WIB
Rossi Ungkit Konspirasi...
Rossi Ungkit Konspirasi Marquez-Lorenzo Tahun Lalu
A A A
ARAGON - Valentino Rossi mengungkit kontroversi tahun lalu di tengah kondisinya yang sedang tertinggal dalam perburuan gelar juara dunia MotoGP 2016. Pembalap Movistar Yamaha kembali bercerita bagaimana ia gagal meraih gelar tahun lalu.

Rossi kini tertinggal 52 poin dari Marquez dalam perburuan titel juara 2016. Selisih itu terjadi setelah The Doctor cuma mampu finis ketiga di Grand Prix Aragon, Minggu (25/9/2016), di saat rival utamanya keluar sebagai pemenang.

Dengan menyisakan empat seri lagi, pembalap Repsol Honda minimal tinggal butuh dua kemenangan lagi untuk mengunci gelarnya. Bahkan secara matematis, Marquez tinggal menang sekali lagi di Jepang dengan catatan Rossi gagal mendulang poin sama sekali.

Rossi jelas tertekan. Namun, situasi serupa sudah ia rasakan tahun lalu ketika bersaing sengit dengan Jorge Lorenzo dalam perburuan gelar juara 2015.

Ketika itu, Rossi mesti kalah di seri terakhir Valencia sehingga gelar lepas ke tangan rekan setimnya. Kekalahan itu rupanya melahirkan kontroversi: Rossi menuding Marquez dan Lorenzo bersekutu menjegalnya.

Pembalap Italia merujuk pada gaya balapan Marquez di Australia dan Malaysia yang mengganggunya selama perlombaan. Bahkan di Sirkuit Sepang, Rossi terlibat senggolan yang menyebabkan Marquez jatuh.

Rossi kena penalti atas insiden itu sehingga mesti start dari posisi buncit di Valencia. Rossi yang mesti naik podium atau minimal finis satu posisi di bawah Lorenzo, akhirnya cuma mampu berada di peringkat empat. Lorenzo yang jadi pemenang balapan pun berhak mengangkat trofi juara.

Marquez yang sejatinya sudah kalah dalam perlombaan, dituduh Rossi sengaja membantu Lorenzo jadi juara. Rossi mengatakan, Marquez sudah kesal akibat dibuat terjatuh di Argentina dan Belanda.

Keributan itu berbuntut panjang. Rossi memutuskan tali silaturahmi dengan Marquez dan Lorenzo. Jika Rossi akhirnya mau berjabat tangan dengan Marquez di seri Catalunya, tidak dengan Lorenzo yang hingga kini masih perang dingin.

Hampir setahun berselang, tepatnya setelah seri balap di Aragon, Rossi kembali mengungkit kisah kelam di MotoGP itu. Saat diwawancara BT Sport, pembalap berusia 37 tahun kembali menceritakan persaingan sengitnya di tiga balapan terakhir yang sempat diganggu Marquez.

"Tidak ada yang mengharapkan untuk melakukan hal yang sama seperti yang mereka lakukan. Ketika anda menambah 320 poin seperti yang saya lakukan, sembilan dari 10 balapan anda akan bisa memastikan juara," ujar Rossi seperti dilansir Marca.

"Sebelum tiga balapan terakhir, Lorenzo berhak merebut gelar sebab dia punya dua kemenangan lebih banyak dari saya. Tapi yang terjadi di tiga balapan terakhir sangat mengesankan, ditambah ada sikap menjengkelkan dari Marquez. Gelar juara sudah kehilangan nilainya dari semua yang telah terjadi," imbuhnya.

Komentar itu jelas bertolak belakang dengan janji Rossi yang ingin melupakan kontroversi tersebut di awal musim 2016. Tapi yang pasti, empat seri terakhir, di mana selanjutnya akan digelar di Sirkuit Motegi, Jepang 16 Oktober 2016, bakal menyajikan drama tersendiri.
(mir)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0951 seconds (0.1#10.140)