Paradoks Penampilan Marc Marquez di Sirkuit Motegi
A
A
A
ARAGON - Marc Marquez makin dekat menuju gelar ketiganya di kelas premier setelah merebut podium pertama di Grand Prix Aragon. Satu kemenangan lagi bakal mengunci titelnya, namun sialnya hal tersebut bukanlah pekerjaan mudah.
Kemenangan Marquez di Sirkuit Motorland Aragon, 25 September 2016 membuatnya unggul 52 poin dari pesaing terdekatnya, Valentino Rossi. Dengan menyisakan empat seri balap lagi (Jepang, Australia, Malaysia, dan Valencia), minimal pembalap Repsol Honda butuh satu kemenangan lagi dengan catatan rival asal Yamaha gagal meraup poin sama sekali. (Klik di sini untuk update klasemen pembalap MotoGP)
Marquez jelas mengincarnya di seri balap Jepang yang berlangsung 16 Oktober mendatang. Namun, rider berjuluk The Baby Alien menegaskan mendulang 25 poin di sana bukanlah pekerjaan mudah. (Baca Juga: Marc Marquez: Bisa Juara di Jepang Ibarat Dapat Lotre)
Selain karena faktor Rossi bakal habis-habisan hingga seri terakhir, ada catatan yang bisa dipastikan masih mengganggu pikiran Marquez. Hal tersebut tak lain adalah rapor kurang mentereng.
Ya, Marquez tak pernah menang lagi di Sirkuit Motegi sejak naik kelas ke MotoGP pada 2013. Jika pada 2010 dan 2011 atau ketika masih berada di kelas 125cc dan 250cc sukses meraihnya, pembalap Spanyol tak lagi berjaya ketika meramaikan persaingan kelas tertinggi.
Pada 2013, Marquez cuma finis kedua dibawah Jorge Lorenzo kendati di akhir musim jadi juara. Setahun berselang, prestasi Marquez mandek dengan kembali jadi runner up. Cukup aneh mengingat gelar juara sukses dipertahankannya setelah menangkan persaingan dengan Rossi.
Tahun lalu jadi puncak kegagalan Marquez di Motegi. Terlempar dari podium dengan finis di peringkat empat, catatan itu jadi penutup rangkaian hasil minor sepanjang musim yang menyebabkan gelarnya lepas ke tangan Lorenzo.
Bagaimana peluangnya tahun ini? Pada 2016, Marquez cuma empat kali gagal naik podium, di mana empat seri berhasil ia menangi, tiga kali jadi runner up, tiga kali finis ketiga dalam 14 balapan sejauh ini.
Seperti dilansir dari situs resmi MotoGP, Senin (3/10/2016), hanya ada dua trek yang gagal Marquez taklukkan sepanjang kariernya di pentas MotoGP. Selain trek Red Bull Ring di Austria yang memang baru masuk kalender lagi musim ini, satu trek lagi adalah Motegi.
Jelas, seri balap di Motegi nanti bakal jadi kesempatan Marquez menaklukkan lokasi yang tak pernah bersahabat. Terlebih, performa mendukungnya untuk bisa jadi pemenang di lokasi yang notabenenya merupakan kandang pabrikannya, Honda. Namun jika lengah, rasa penasaran Marquez juga bisa jadi ancaman dan kembali mempertontonkan paradoks penampilan Marquez di Jepang.
Kemenangan Marquez di Sirkuit Motorland Aragon, 25 September 2016 membuatnya unggul 52 poin dari pesaing terdekatnya, Valentino Rossi. Dengan menyisakan empat seri balap lagi (Jepang, Australia, Malaysia, dan Valencia), minimal pembalap Repsol Honda butuh satu kemenangan lagi dengan catatan rival asal Yamaha gagal meraup poin sama sekali. (Klik di sini untuk update klasemen pembalap MotoGP)
Marquez jelas mengincarnya di seri balap Jepang yang berlangsung 16 Oktober mendatang. Namun, rider berjuluk The Baby Alien menegaskan mendulang 25 poin di sana bukanlah pekerjaan mudah. (Baca Juga: Marc Marquez: Bisa Juara di Jepang Ibarat Dapat Lotre)
Selain karena faktor Rossi bakal habis-habisan hingga seri terakhir, ada catatan yang bisa dipastikan masih mengganggu pikiran Marquez. Hal tersebut tak lain adalah rapor kurang mentereng.
Ya, Marquez tak pernah menang lagi di Sirkuit Motegi sejak naik kelas ke MotoGP pada 2013. Jika pada 2010 dan 2011 atau ketika masih berada di kelas 125cc dan 250cc sukses meraihnya, pembalap Spanyol tak lagi berjaya ketika meramaikan persaingan kelas tertinggi.
Pada 2013, Marquez cuma finis kedua dibawah Jorge Lorenzo kendati di akhir musim jadi juara. Setahun berselang, prestasi Marquez mandek dengan kembali jadi runner up. Cukup aneh mengingat gelar juara sukses dipertahankannya setelah menangkan persaingan dengan Rossi.
Tahun lalu jadi puncak kegagalan Marquez di Motegi. Terlempar dari podium dengan finis di peringkat empat, catatan itu jadi penutup rangkaian hasil minor sepanjang musim yang menyebabkan gelarnya lepas ke tangan Lorenzo.
Bagaimana peluangnya tahun ini? Pada 2016, Marquez cuma empat kali gagal naik podium, di mana empat seri berhasil ia menangi, tiga kali jadi runner up, tiga kali finis ketiga dalam 14 balapan sejauh ini.
Seperti dilansir dari situs resmi MotoGP, Senin (3/10/2016), hanya ada dua trek yang gagal Marquez taklukkan sepanjang kariernya di pentas MotoGP. Selain trek Red Bull Ring di Austria yang memang baru masuk kalender lagi musim ini, satu trek lagi adalah Motegi.
Jelas, seri balap di Motegi nanti bakal jadi kesempatan Marquez menaklukkan lokasi yang tak pernah bersahabat. Terlebih, performa mendukungnya untuk bisa jadi pemenang di lokasi yang notabenenya merupakan kandang pabrikannya, Honda. Namun jika lengah, rasa penasaran Marquez juga bisa jadi ancaman dan kembali mempertontonkan paradoks penampilan Marquez di Jepang.
(bbk)