Virtual Dashboard MotoGP Siap Dijajal dalam Waktu Dekat
A
A
A
MOTEGI - Jelang berakhirnya musim balapan 2016, otoritas berwenang MotoGP juga mulai disibukkan dengan pelbagai persiapan. Salah satunya adalah menguji penggunaan virtual dashboard atau alat komunikasi pembalap yang beberapa waktu lalu sempat diwacanakan.
Ya, Agustus lalu wacana penggunaan radio komunikasi antara pembalap dengan tim sempat digaungkan. Sempat ada opsi menggunakan teknologi yang sama dengan Formula 1, namun akhirnya muncul pilihan lain.
Cara alternatif yang akan digunakan di MotoGP tak lain berupa virtual dashboard. Teknologi itu bakal memungkinkan tim di paddock dengan pembalap yang sedang berpacu berkomunikasi tanpa mengganggu konsentrasi pembalap.
Virtual dashboard nantinya akan menampilkan teks digital untuk memberi tahu pembalap perihal selisih jarak atau perbandingan waktu lap dengan musuh di depan. Hal ini dianggap jadi lebih rinci ketimbang menggunakan pesan menggunakan pit board di pinggir lintasan. (Baca Juga: Tidak seperti F1, MotoGP Bakal Terapkan Radio Komunikasi Tim Lebih Canggih)
Dan teknologi yang diyakini bakal membantu pembalap, rencananya akan dijajal sebelum musim 2016 berakhir. Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Direktur Balap MotoGP Mike Webb.
Dalam keterangannya kepada Crash.net, jadwal ujicoba virtual dashboard akan dilangsungkan di beberapa sesi latihan bebas di seri selanjutnya (Jepang, Australia, Malaysia, dan Valencia). Memang sangat sempit waktunya mengingat teknologi ini rencananya digunakan musim depan, namun Webb menegaskan pihaknya akan memastikan sistem ini berjalan lancar.
"Uji coba akan dilakukan sebelum akhir tahun. Tapi jelas ini tidak akan digunakan di semua kelas. Ini adalah proyek musim dingin sebelum akhir musim untuk memastikan semuanya berjalan di jalur yang benar," ucap Webb.
Webb menyatakan, virtual dashboard sejatinya sudah siap digunakan. IRTA (International Roadracing Team Asscociation) dinilai tinggal menunggu kesepakatan para tim untuk menggunakan kata apa saja yang akan terpampang di virtual dashboard.
"Ini berjalan lancar. Dalam poin ini, teknologi sudah siap digunakan. Juga dengan beberapa syarat yang kami minta ke pabrikan dashboard, setelah kami meminta waktu apa saja yang kami inginkan, tapi secara teknis ini sudah siap," sambungnya.
"IRTA dan komite IRTA telah meminta semua tim untuk mengusulkan pesan apa saja yang ingin digunakan, kemudian kepada di antara orang-orang teknis di Dorna, ketepatan waktu, yang menjalankan sistem pesan dan Race Direction, telah memangkasnya ke pesan berupa angka kecil yang pada dasarnya berlaku secara global,"
Terakhir, Webb menegaskan teknologi ini juga jadi pembuktian kepada para pembalap. Ya, beberapa rider sempat pro-kontra perihal penggunaan virtual dashboard seperti Valentino Rossi setuju, sedangkan Marc Marquez dan Eugenie Laverty justru menganggap akan melahirkan masalah baru.
"Apa yang Laverty katakan? sindir Webb sambil tersenyum. "Saya punya keraguan ketika sedang turun di jalan dan mendapatkan kerumitan dan terlalu bergantung pada benda ini, mengingat ini tidak 100% bisa diandalkan. Mungkin gagal di beberapa titik seperti Transponder mungkin tidak bekerja,"
"Jadi saya ingin membuatnya sesederhana mungkin, jika kami balapan dengan ini maka akan memberi informasi tambahan. Jika pembalap memilih untuk menggunakannya, untuk membacanya, itu baik-baik saja. Tapi itu tidak terlalu penting, anda tetap bisa balapan tanpa itu," tutupnya.
Ya, Agustus lalu wacana penggunaan radio komunikasi antara pembalap dengan tim sempat digaungkan. Sempat ada opsi menggunakan teknologi yang sama dengan Formula 1, namun akhirnya muncul pilihan lain.
Cara alternatif yang akan digunakan di MotoGP tak lain berupa virtual dashboard. Teknologi itu bakal memungkinkan tim di paddock dengan pembalap yang sedang berpacu berkomunikasi tanpa mengganggu konsentrasi pembalap.
Virtual dashboard nantinya akan menampilkan teks digital untuk memberi tahu pembalap perihal selisih jarak atau perbandingan waktu lap dengan musuh di depan. Hal ini dianggap jadi lebih rinci ketimbang menggunakan pesan menggunakan pit board di pinggir lintasan. (Baca Juga: Tidak seperti F1, MotoGP Bakal Terapkan Radio Komunikasi Tim Lebih Canggih)
Dan teknologi yang diyakini bakal membantu pembalap, rencananya akan dijajal sebelum musim 2016 berakhir. Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Direktur Balap MotoGP Mike Webb.
Dalam keterangannya kepada Crash.net, jadwal ujicoba virtual dashboard akan dilangsungkan di beberapa sesi latihan bebas di seri selanjutnya (Jepang, Australia, Malaysia, dan Valencia). Memang sangat sempit waktunya mengingat teknologi ini rencananya digunakan musim depan, namun Webb menegaskan pihaknya akan memastikan sistem ini berjalan lancar.
"Uji coba akan dilakukan sebelum akhir tahun. Tapi jelas ini tidak akan digunakan di semua kelas. Ini adalah proyek musim dingin sebelum akhir musim untuk memastikan semuanya berjalan di jalur yang benar," ucap Webb.
Webb menyatakan, virtual dashboard sejatinya sudah siap digunakan. IRTA (International Roadracing Team Asscociation) dinilai tinggal menunggu kesepakatan para tim untuk menggunakan kata apa saja yang akan terpampang di virtual dashboard.
"Ini berjalan lancar. Dalam poin ini, teknologi sudah siap digunakan. Juga dengan beberapa syarat yang kami minta ke pabrikan dashboard, setelah kami meminta waktu apa saja yang kami inginkan, tapi secara teknis ini sudah siap," sambungnya.
"IRTA dan komite IRTA telah meminta semua tim untuk mengusulkan pesan apa saja yang ingin digunakan, kemudian kepada di antara orang-orang teknis di Dorna, ketepatan waktu, yang menjalankan sistem pesan dan Race Direction, telah memangkasnya ke pesan berupa angka kecil yang pada dasarnya berlaku secara global,"
Terakhir, Webb menegaskan teknologi ini juga jadi pembuktian kepada para pembalap. Ya, beberapa rider sempat pro-kontra perihal penggunaan virtual dashboard seperti Valentino Rossi setuju, sedangkan Marc Marquez dan Eugenie Laverty justru menganggap akan melahirkan masalah baru.
"Apa yang Laverty katakan? sindir Webb sambil tersenyum. "Saya punya keraguan ketika sedang turun di jalan dan mendapatkan kerumitan dan terlalu bergantung pada benda ini, mengingat ini tidak 100% bisa diandalkan. Mungkin gagal di beberapa titik seperti Transponder mungkin tidak bekerja,"
"Jadi saya ingin membuatnya sesederhana mungkin, jika kami balapan dengan ini maka akan memberi informasi tambahan. Jika pembalap memilih untuk menggunakannya, untuk membacanya, itu baik-baik saja. Tapi itu tidak terlalu penting, anda tetap bisa balapan tanpa itu," tutupnya.
(bep)