Cukur Kuncir Jadi Jimat Sukses Kuznetsova
A
A
A
SINGAPURA - Dua jam lebih Svetlana Kuznetsova berjibaku di Singapore Indoor Stadium saat menghadapi Agnieszka Radwanska di laga perdana Grup Putih Final WTA 2016, Senin (24/10/2016). Di tengah-tengah pertandingan set ketiga, petenis Rusia merasa kesal.
Ya, kuncir rambut pirangnya cukup mengganggu debutnya tampil di Final WTA. Buntut rambutnya yang diikat kerap menghantam wajah yang membuat kesal.
Sambil berpeluh keringat, petenis berusia 31 tahun langsung ambil gunting dan menyingkirkannya. Masalah selesai dan ia melanjutkan pertandingan.
Bagi sebagian perempuan, memotong rambut bukan perkara gampang. Namun Svetlana membuktikan, hal itu malah membuatnya sukses menangkan pertandingan dengan skor 7-5, 1-6, 7-5.
"Itu sangat mengganggu. Saya berpikir, mana yang terpenting sekarang; rambut yang bisa tumbuh lagi atau pertandingan," ungkap Kuznetsova seperti dikutip di situs resmi turnamen, Kamis (27/10/2016).
Kemenangan atas Radwanska, juara bertahan Final WTA 2015, ternyata melecut semangat Kuznetsova. Di pertandingan selanjutnya melawan Karolina Pliskova, Rabu (26/10/2016), kemenangan kembali diraih dengan skor 3-6, 6-2, 7-6 (8-6).
Kuznetsova pun mencapai prestasi terbaiknya sepanjang karier. Selain jadi kemenangan yang ke-600 di turnamen WTA, Ia berhasil merebut tiket semifinal pertamanya di Final WTA.
Bukan Unggulan
Kuznetsova sejatinya bukan unggulan di Final WTA 2016. Bahkan keikutsertaannya mesti ditentukan dari prestasinya di Piala Kremlin.
Kusnetsova yang menempati peringkat sembilan dalam rangking Road to Singapore, bertaruh tiket lolos ke Final WTA 2016 dengan Johanna Konta. Petenis Inggris itu sejatinya naik posisi dari posisi sembilan ke delapan setelah Serena Williams mundur akibat cedera.
Sebelum dipastikan lolos ke Singapura, perolehan poin Kuznetsova masih kalah dari Konta. Namun karena berhasil jadi juara di Piala Kremlin, Kuznetsova yang berhasil merebut tiket tersisa Final WTA, memulangkan Konta yang sejatinya sudah jauh-jauh datang ke Singapura untuk menghadiri undian grup.
"Tahun ini berjalan baik untuk saya. Saya sangat senang dengan hal ini. Saya bahkan sudah lupa bagaimana rasanya tampil di Finals. Saya tidak berharap bisa di sini, ini layaknya bonus setelah melewati musim yang cukup baik," ungkapnya.
Kuznetsova langsung tergabung di Grup Putih bersama juara bertahan Radwanska, petenis nomor tiga dunia Simona Halep dan jawara Prancis Terbuka Garbine Muguruza. Lawan yang tergolong berat jika menilik prestasi Kuznetsova yang tak mentereng-mentereng amat dalam enam tahun terakhir.
Terakhir, Kuznetsova juarai turnamen besar pada 2009 ketika jadi pemenang di Prancis Terbuka. Gelar itu menggenapi trofi AS Terbuka yang ia raih lima tahun sebelumnya.
Kini, Kuznetsova berpeluang juara lagi di Final WTA. Namun hal itu mungkin tidak akan terjadi andai petenis tertua di turnamen ini tidak nekat mencukur kuncirnya di laga perdana.
Ya, kuncir rambut pirangnya cukup mengganggu debutnya tampil di Final WTA. Buntut rambutnya yang diikat kerap menghantam wajah yang membuat kesal.
Sambil berpeluh keringat, petenis berusia 31 tahun langsung ambil gunting dan menyingkirkannya. Masalah selesai dan ia melanjutkan pertandingan.
sometimes you gotta do it not by best hairdressers and not at best time
Bagi sebagian perempuan, memotong rambut bukan perkara gampang. Namun Svetlana membuktikan, hal itu malah membuatnya sukses menangkan pertandingan dengan skor 7-5, 1-6, 7-5.
"Itu sangat mengganggu. Saya berpikir, mana yang terpenting sekarang; rambut yang bisa tumbuh lagi atau pertandingan," ungkap Kuznetsova seperti dikutip di situs resmi turnamen, Kamis (27/10/2016).
Kemenangan atas Radwanska, juara bertahan Final WTA 2015, ternyata melecut semangat Kuznetsova. Di pertandingan selanjutnya melawan Karolina Pliskova, Rabu (26/10/2016), kemenangan kembali diraih dengan skor 3-6, 6-2, 7-6 (8-6).
Kuznetsova pun mencapai prestasi terbaiknya sepanjang karier. Selain jadi kemenangan yang ke-600 di turnamen WTA, Ia berhasil merebut tiket semifinal pertamanya di Final WTA.
Bukan Unggulan
Kuznetsova sejatinya bukan unggulan di Final WTA 2016. Bahkan keikutsertaannya mesti ditentukan dari prestasinya di Piala Kremlin.
Kusnetsova yang menempati peringkat sembilan dalam rangking Road to Singapore, bertaruh tiket lolos ke Final WTA 2016 dengan Johanna Konta. Petenis Inggris itu sejatinya naik posisi dari posisi sembilan ke delapan setelah Serena Williams mundur akibat cedera.
Sebelum dipastikan lolos ke Singapura, perolehan poin Kuznetsova masih kalah dari Konta. Namun karena berhasil jadi juara di Piala Kremlin, Kuznetsova yang berhasil merebut tiket tersisa Final WTA, memulangkan Konta yang sejatinya sudah jauh-jauh datang ke Singapura untuk menghadiri undian grup.
"Tahun ini berjalan baik untuk saya. Saya sangat senang dengan hal ini. Saya bahkan sudah lupa bagaimana rasanya tampil di Finals. Saya tidak berharap bisa di sini, ini layaknya bonus setelah melewati musim yang cukup baik," ungkapnya.
Kuznetsova langsung tergabung di Grup Putih bersama juara bertahan Radwanska, petenis nomor tiga dunia Simona Halep dan jawara Prancis Terbuka Garbine Muguruza. Lawan yang tergolong berat jika menilik prestasi Kuznetsova yang tak mentereng-mentereng amat dalam enam tahun terakhir.
Terakhir, Kuznetsova juarai turnamen besar pada 2009 ketika jadi pemenang di Prancis Terbuka. Gelar itu menggenapi trofi AS Terbuka yang ia raih lima tahun sebelumnya.
Kini, Kuznetsova berpeluang juara lagi di Final WTA. Namun hal itu mungkin tidak akan terjadi andai petenis tertua di turnamen ini tidak nekat mencukur kuncirnya di laga perdana.
(bbk)