Dikecam Media, Bos F1 Bantah Singapura Berhenti Gelar F1
A
A
A
SINGAPURA - CEO Formula 1 Bernie Eccletone dikritik lantaran menyebut Singapura bakal berhenti gelar balapan F1. Pria asal Inggris itupun meralat pernyatannya dengan mengaku hanya bercanda.
Ecclestone sempat membuat gempar warga Singapura lantaran berujar jika Formula 1 terancam tidak lagi digelar di sana. Kontrak balapan yang berakhir 2017, kemungkinan tidak akan diperpanjang.
Alasannya, Ecclestone menilai Singapura sudah tidak lagi perlu Formula 1 untuk mengenalkan negaranya di dunia internasional. "Singapura merasa sudah tidak lagi menjadi negara transit. Sekarang, mereka merasa telah mencapai tujuannya, jadi mereka tidak butuh gelaran F1 lagi," ucap Ecclestone saat diwawancara media Jerman Auto Motor Und Sport, Minggu (20/11/2016). (Baca Juga: Singapura Tak Mau Gelar Balapan Formula Satu Lagi)
Pernyataan Ecclestone langsung menuai kecaman dari media Singapura. Mereka kesal sebab negaranya dicampakkan Ecclestone kendati rutin membayar uang lisensi dalam jumlah yang tinggi, plus membantu melebarkan popularitas F1 di kawasan Asia.
Singapura membayar uang lisensi sebesar 65 juta dolar atau sekitar Rp8745 miliar per tahun, tertinggi ketiga setelah Abu Dhabi dan Malaysia. "Tapi bukan rahasia lagi jika Singapura memang ingin membayar dalam nominal yang lebih rendah," tutur Philip Goh, Editor desk olahraga Channel News Asia seperti dikutip Ibtimes.co.uk, Selasa (22/11/2016).
Goh menambahkan, Ecclestone diyakini masih percaya pada Singapura kendati jumlah penonton lewat TV menurun. "Anda (Ecclestone) lebih butuh Singapura daripada Singapura membutuhkan Anda," kecamnya.
Setelah dikritik, Ecclestone langsung menarik pernyataannya. Saat diwawancara media Singapura lainnya, The Strait Times, pria berusia 86 tahun mengaku ucapannya hanya disalahartikan. Ia justru mengaku sangat berharap bisa melanjutkan kerja sama dengan Singapura dalam jangka waktu yang lebih lama.
"Semua orang senang berada di Singapura dan kami tidak ingin kehilangan mereka. Kata-kata saya ditelan dengan cara yang lucu. Apa yang saya katakan sederhana, cuma belum ada kesepakatan sejauh ini," ucap Ecclestone mengklarifikasi pernyatannya.
"Negosiasi sedang berjalan dan akan menemui titik temu sebentar lagi, saya yakin sebelum akhir tahun. Kami ingin memperpanjang kontrak dan lihat saja apa yang terjadi nanti," tegasnya.
Ecclestone sempat membuat gempar warga Singapura lantaran berujar jika Formula 1 terancam tidak lagi digelar di sana. Kontrak balapan yang berakhir 2017, kemungkinan tidak akan diperpanjang.
Alasannya, Ecclestone menilai Singapura sudah tidak lagi perlu Formula 1 untuk mengenalkan negaranya di dunia internasional. "Singapura merasa sudah tidak lagi menjadi negara transit. Sekarang, mereka merasa telah mencapai tujuannya, jadi mereka tidak butuh gelaran F1 lagi," ucap Ecclestone saat diwawancara media Jerman Auto Motor Und Sport, Minggu (20/11/2016). (Baca Juga: Singapura Tak Mau Gelar Balapan Formula Satu Lagi)
Pernyataan Ecclestone langsung menuai kecaman dari media Singapura. Mereka kesal sebab negaranya dicampakkan Ecclestone kendati rutin membayar uang lisensi dalam jumlah yang tinggi, plus membantu melebarkan popularitas F1 di kawasan Asia.
Singapura membayar uang lisensi sebesar 65 juta dolar atau sekitar Rp8745 miliar per tahun, tertinggi ketiga setelah Abu Dhabi dan Malaysia. "Tapi bukan rahasia lagi jika Singapura memang ingin membayar dalam nominal yang lebih rendah," tutur Philip Goh, Editor desk olahraga Channel News Asia seperti dikutip Ibtimes.co.uk, Selasa (22/11/2016).
Goh menambahkan, Ecclestone diyakini masih percaya pada Singapura kendati jumlah penonton lewat TV menurun. "Anda (Ecclestone) lebih butuh Singapura daripada Singapura membutuhkan Anda," kecamnya.
Setelah dikritik, Ecclestone langsung menarik pernyataannya. Saat diwawancara media Singapura lainnya, The Strait Times, pria berusia 86 tahun mengaku ucapannya hanya disalahartikan. Ia justru mengaku sangat berharap bisa melanjutkan kerja sama dengan Singapura dalam jangka waktu yang lebih lama.
"Semua orang senang berada di Singapura dan kami tidak ingin kehilangan mereka. Kata-kata saya ditelan dengan cara yang lucu. Apa yang saya katakan sederhana, cuma belum ada kesepakatan sejauh ini," ucap Ecclestone mengklarifikasi pernyatannya.
"Negosiasi sedang berjalan dan akan menemui titik temu sebentar lagi, saya yakin sebelum akhir tahun. Kami ingin memperpanjang kontrak dan lihat saja apa yang terjadi nanti," tegasnya.
(bep)