Petinju Gay Ini Gagal Jadi Juara Dunia untuk Kedua Kalinya
A
A
A
CARDIFF - Orlando Cruz mesti menerima kenyataan pahit gagal jadi petinju gay pertama yang menyandang predikat juara dunia. Saat diberi kesempatan merebut sabuk juara tinju kelas ringan WBO dari tangan Terry Flanagan, petinju Puerto Rico kalah TKO di ronde kedelapan.
Saat bertarung di Motorpoint Arena, Cardiff, Minggu (27/11/2016), Cruz, 35 tahun, membawa misi jadi petinju gay pertama yang keluar sebagai juara dunia. Di kesempatan pertamanya tiga tahun lalu, El Fenomeno gagal merebutnya setelah kalah TKO di ronde ketujuh atas petinju Meksiko Orlando Salido dalam perebutan gelar WBO kelas bulu. (Baca Juga: Petinju gay itu gagal rebut juara dunia)
Setelah melewati serangkaian pertarungan, Cruz akhirnya dapat kesempatan kedua mewujudkan mimpinya jadi juara dunia. Kali ini Terry Flanagan, juara WBO kelas ringan yang belum terkalahkan dari 31 pertarungan, yang mesti dihadapinya.
Flanagan yang sudah tiga kali sukses pertahankan gelarnya, menantang Cruz dengan penuh percaya diri. Semangat muda petinju Inggris langsung merepotkan Cruz yang terlihat sudah kehilangan kecepatannya.
Hingga akhirnya, kekalahan TKO dialami Cruz saat duel memasuki ronde kedelapan. Dihujani pukulan jab dan hook, Cruz dua kali dibuat berlutut sebelum akhirnya wasit Steve Gray menghentikan pertarungan dan menyatakan Flanagan keluar sebagai pemenang.
Flanagan sukses merajut rekor kemenangannya jadi 32 kali tak terkalahkan. Selain itu, petinju berjuluk Turbo juga berhasil pertahankan sabuk juaranya untuk keempat kalinya. Sementara bagi Cruz, kegagalan ini membuatnya dua kali gagal mewujudkan ambisinya jadi petinju gay juara dunia.
Terry Flanagan sukses pertahankan sabuk juara tinju kelas ringan WBO. Foto/REUTERS/Andrew Couldridge
Setelah berduel, Flanagan mengaku Cruz lawan yang menjengkelkan. "Sekali saya sakiti dia, dia tidak mau mengerti," ujarnya seperti dikutip Manchester Evening News.
"Saya kira saya akan langsung mengambil libur natal dan menghabiskan waktu bersama keluarga sebab saya sudah habiskan 15 tahun di tempat latihan," tutup petinju berusia 27 tahun tersebut.
Saat bertarung di Motorpoint Arena, Cardiff, Minggu (27/11/2016), Cruz, 35 tahun, membawa misi jadi petinju gay pertama yang keluar sebagai juara dunia. Di kesempatan pertamanya tiga tahun lalu, El Fenomeno gagal merebutnya setelah kalah TKO di ronde ketujuh atas petinju Meksiko Orlando Salido dalam perebutan gelar WBO kelas bulu. (Baca Juga: Petinju gay itu gagal rebut juara dunia)
Setelah melewati serangkaian pertarungan, Cruz akhirnya dapat kesempatan kedua mewujudkan mimpinya jadi juara dunia. Kali ini Terry Flanagan, juara WBO kelas ringan yang belum terkalahkan dari 31 pertarungan, yang mesti dihadapinya.
Flanagan yang sudah tiga kali sukses pertahankan gelarnya, menantang Cruz dengan penuh percaya diri. Semangat muda petinju Inggris langsung merepotkan Cruz yang terlihat sudah kehilangan kecepatannya.
Hingga akhirnya, kekalahan TKO dialami Cruz saat duel memasuki ronde kedelapan. Dihujani pukulan jab dan hook, Cruz dua kali dibuat berlutut sebelum akhirnya wasit Steve Gray menghentikan pertarungan dan menyatakan Flanagan keluar sebagai pemenang.
Flanagan sukses merajut rekor kemenangannya jadi 32 kali tak terkalahkan. Selain itu, petinju berjuluk Turbo juga berhasil pertahankan sabuk juaranya untuk keempat kalinya. Sementara bagi Cruz, kegagalan ini membuatnya dua kali gagal mewujudkan ambisinya jadi petinju gay juara dunia.
Terry Flanagan sukses pertahankan sabuk juara tinju kelas ringan WBO. Foto/REUTERS/Andrew Couldridge
Setelah berduel, Flanagan mengaku Cruz lawan yang menjengkelkan. "Sekali saya sakiti dia, dia tidak mau mengerti," ujarnya seperti dikutip Manchester Evening News.
"Saya kira saya akan langsung mengambil libur natal dan menghabiskan waktu bersama keluarga sebab saya sudah habiskan 15 tahun di tempat latihan," tutup petinju berusia 27 tahun tersebut.
(bbk)