Bos Yamaha Ragukan Komitmen Lorenzo
A
A
A
BOLOGNA - Bos Yamaha Lin Jarvis tak menampik jika dirinya sempat merasa cemas ketika Jorge Lorenzo memutuskan untuk tidak membarui kontraknya bersama tim Garpu Tala pada April lalu. Karena itu bisa saja menghancurkan fokusnya untuk mempertahankan gelar juara dunia MotoGP 2016.
Dari pengakuan Jarvis, tim Yamaha sebenarnya sudah sering membicarakan perihal kontrak baru Lorenzo sebelum gelaran balap MotoGP 2016 berlangsung. Namun dalam beberapa pertemuan yang dilakukan kedua belah pihak selalu menemui jalan buntu.
Akibatnya tim terpaksa menunda untuk membicarakan lebih jauh mengenai kontrak tersebut. Namun satu bulan setelah balapan pertama di GP Qatar berlangsung, pembalap yang dikenal dengan julukan X-Fuera malah mengambil keputusan untuk pindah ke tim Ducati.
Hal inilah yang menyebabkan Jarvis dan pejabat lainnya di Yamaha kalang kabut. Pasalnya dia adalah salah satu pembalap yang dianggap mampu memberikan kompeten untuk mendampingi Valentino Rossi.
"Fakta bahwa Jorge memutuskan untuk pindah di awal musim, sulit untuk berkata-kata. Karena akan ada efek yang bakal menganggu penampilannya di musim ini. Tidak ada keraguan tentang hal itu karena mungkin Anda masih memiliki 95% tentang komitmen, tapi 5% sisanya akan berpikir tentang masa depan. Disinilah Ducati berhasil melihat momentum untuk mencuri kesempatan," sesal Jarvis seperti dikutip Autosport, Selasa (20/12/2016).
Jarvis menambahkan dirinya tak menampik jika keputusan Lorenzo hijrah ke tim Pabrikan Italia memberikan pengaruh yang besar. Mengingat ada sejumlah agenda besar yang telah direncanakan tim selama di musim ini.
"Saya tidak bisa mengatakan apa ada pengaruh langsung atas kepergian Jorge. Tapi yang pasti, pembalap kami telah menempatkan posisinya dengan baik di tim. Karena Jorge maupun Rossi dapat memfokuskan diri tampil di musim ini. Jadi saya pikir kami masih bisa mengontrol situasi ini dengan sangat baik, meskipun ada perubahan itu," tutup Jarvis.
Dari pengakuan Jarvis, tim Yamaha sebenarnya sudah sering membicarakan perihal kontrak baru Lorenzo sebelum gelaran balap MotoGP 2016 berlangsung. Namun dalam beberapa pertemuan yang dilakukan kedua belah pihak selalu menemui jalan buntu.
Akibatnya tim terpaksa menunda untuk membicarakan lebih jauh mengenai kontrak tersebut. Namun satu bulan setelah balapan pertama di GP Qatar berlangsung, pembalap yang dikenal dengan julukan X-Fuera malah mengambil keputusan untuk pindah ke tim Ducati.
Hal inilah yang menyebabkan Jarvis dan pejabat lainnya di Yamaha kalang kabut. Pasalnya dia adalah salah satu pembalap yang dianggap mampu memberikan kompeten untuk mendampingi Valentino Rossi.
"Fakta bahwa Jorge memutuskan untuk pindah di awal musim, sulit untuk berkata-kata. Karena akan ada efek yang bakal menganggu penampilannya di musim ini. Tidak ada keraguan tentang hal itu karena mungkin Anda masih memiliki 95% tentang komitmen, tapi 5% sisanya akan berpikir tentang masa depan. Disinilah Ducati berhasil melihat momentum untuk mencuri kesempatan," sesal Jarvis seperti dikutip Autosport, Selasa (20/12/2016).
Jarvis menambahkan dirinya tak menampik jika keputusan Lorenzo hijrah ke tim Pabrikan Italia memberikan pengaruh yang besar. Mengingat ada sejumlah agenda besar yang telah direncanakan tim selama di musim ini.
"Saya tidak bisa mengatakan apa ada pengaruh langsung atas kepergian Jorge. Tapi yang pasti, pembalap kami telah menempatkan posisinya dengan baik di tim. Karena Jorge maupun Rossi dapat memfokuskan diri tampil di musim ini. Jadi saya pikir kami masih bisa mengontrol situasi ini dengan sangat baik, meskipun ada perubahan itu," tutup Jarvis.
(sbn)