Ketika Federer Nasihati Kyrgios

Rabu, 21 Desember 2016 - 13:54 WIB
Ketika Federer Nasihati...
Ketika Federer Nasihati Kyrgios
A A A
BASEL - Tak perlu diragukan lagi jika Nick Kyrgios merupakan talenta tenis terbaik di dunia saat ini. Tapi sayang, sikap kontroversi kerap menutupi permainan cemerlangnya di atas lapangan.

Kyrgios yang baru berusia 21 tahun, memang lebih banyak diberitakan terkait aksi nyelenehnya di atas lapangan. Sejak tahun lalu, petenis asal Australia kerap membuat ulah yang tak jarang membuatnya dibully.

Pada 2015 misalnya, di ajang sekelas Wimbledon, Kyrgios malah tampil mengecewakan. Saat melawan Richard Gasquet di babak keempat, Kyrgios membiarkan lawannya menang dengan cara tampil ogah-ogahan.

Masih di tahun yang sama, lagi-lagi Kyrgios membuat ulah. Bedanya kali ini, Ia melibatkan petenis lain yakni Stan Wawrinka. Ketika bertanding di Piala Rogers, Kyrgios mengatakan lewat mikropon jika kekasih Wawrinka sudah selingkuh dengan petenis lain. Ucapan yang tidak pantas itu membuat Kyrgios didenda ATP sebesar 10.000 dolar, plus harus meminta maaf pada sang rival.

Sikap bengal Kyrgios berlanjut di 2016. Tepatnya di ajang Shanghai Masters, Kyrgios kembali tampil malas ketika bertanding melawan petenis Jerman Mischa Zverev di babak kedua. Selain itu, Kyrgios malah terlibat pertikaian dengan penonton, yang membuatnya didenda sebesar 16.500 dolar atau sekitar Rp215 juta. Dia juga dijatuhi hukuman delapan pekan, dengan pengurangan masa hukuman tiga minggu.

Begitulah Kyrgios. Sudah paceklik prestasi, banyak tingkah pula. Tapi sebagai 'anak kecil' di level tenis dunia, banyak petenis lain yang menunjukkan sikap sayangnya dengan bentuk memberinya nasihat.

John McEnroe misalnya, mantan petenis Amerika Serikat menyebut Kyrgios mesti banyak berlatih agar sikap bengalnya tertutup dengan prestasi. Hal yang sama juga diungkapkan Roger Federer, yang merasa iba melihat sikap Kyrgios.

"Apa yang saya tahu dia adalah pemain yang menarik untuk ditonton. Dia bisa membuat pukulan yang hebat, servis yang mematikan, salah satu pemain berbakat yang bisa meraih hasil bagus di lapangan," ujar Federer ketika diwawancara The New York Times yang dilansir WA Today, Rabu (21/12/2016).

"Pertanyaannya adalah, apakah dia akan meraihnya? Dia kadang timbul dan tenggelam, tapi sejak dia datang ke Zurich untuk berlatih dengan saya sebulan sebelum mengalahkan Rafael Nadal, saya tahu dia calon petenis besar. Dia bisa bertahan di level itu dalam waktu yang lama,"

"Dan pertanyaannya adalah seberapa besar dia ingin jadi petenis hebat? Saya kira intinya akan bermuara ke sana dan itu akan membuktikan seberapa besar sukses yang akan diraih," sanjungnya.

Soal sikap bengal Kyrgios, Federer menilai wajar jika punya sikap tertentu. Tapi menurutnya, tenis punya gaya bermain berkelas sehingga apa yang ditampilkan juniornya memang tidak pantas bagi penonton.

"Saya kira akan sangat bagus memilikinya sebab permainan kami kerap menciptakannya, seperti gol. Kami biasanya punya pemain berkelas yang punya sikap berkelas. Tapi di sisi lain, saya tidak setuju seseorang berbuat demikian. Saya suka sikap berbeda, karakter berbeda, pembicaraan yang berbeda, dan sikap yang berbeda," tutur pemilik 17 gelar grand slam itu.

"Jadi sudah jelas, jika anda melangkah keluar batas, itu seperti anak kecil: jelaskan kepada mereka jangan lakukan itu. Itulah mengapa kita punya aturan, tapi terkadang anda bisa melanggar aturan. Saya anggap keren dengan itu. Nick pasti tahu batasannya setelah apa yang terjadi," tutupnya.

Federer sendiri bakal ambil bagian di Piala Hopman 2017 yang berlangsung di Australia 1-7 Januari mendatang. Ajang tersebut bakal jadi kesempatan Kyrgios belajar banyak dari Federer.
(bep)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6852 seconds (0.1#10.140)