Kepergian Ahmad Kurniawan, Duka Kedua Arema dalam Dua Tahun
A
A
A
MALANG - Kiper Ahmad Kurniawan atau yang akrab dijuluk AK 47, akhirnya gagal bertarung dengan sakit yang dideritanya. AK meninggal dunia pada Selasa (10/1) sore karena serangan jantung di Rumah Sakit Syaiful Anwar, Malang. Dia sudah sekitar dua minggu dirawat dalam keadaan koma.
Kakak kandung kiper tim nasional Kurnia Meiga ini masuk rumah sakit pada 29 Desember 2016 silam. Dikatakan sang istri, Femilia Cinthia, saat itu AK mengalami sesak napas dan gula darahnya tinggi. Juga ada penyakit jantung yang dideritanya.
Kabar meninggalnya AK 47 tentu sangat mengejutkan bagi Arema dan Aremania karena dia terlihat bugar sebelum masuk rumah sakit. Bahkan di kompetisi ISC 2016 dia mendapat kesempatan bermain dan performanya sangat menjanjikan meski menginjak usia 39 tahun. (Baca juga: Kiper Senior Arema Meninggal Dunia).
Meninggalnya AK menjadi duka kedua Arema dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Sebelumnya, pada 20 Agustus 2015 silam, pelatih Suharno juga meninggal karena serangan jantung. Bedanya, saat itu Suharno meninggal setelah latihan di Stadion Kanjuruhan. (Baca: Selamat Jalan Coach Suharno, Ini Duka Sepak Bola Indonesia).
Ucapan belasungkawa pun langsung mengalir di berbagai media sosial. Bahkan, kepergian Ahmad Kurniawan memuncaki trending topic di laman trends24.in untuk wilayah Indonesia. Sedangkan di trending dunia menempati peringkat 9 hingga pukul 20.00 WIB.
Akun Twitter resmi Arema FC @AremafcOfficial, menulis; "Inalillahi, kiper senior Achmad Kurniawan telah berpulang, mohon doa semoga almarhum diberikan tempat terbaik di sisiNYA, amin."
Ungkapan bela sungkawa juga diberikan rekan-rekan setim, salah satunya kapten Hamka Hamzah. Melalui akun twitter "hamkahamzah23", dia menuliskan, "Innalillahi wainailahi rojiun, selamat jalan Kung, Allah lebih sayang ama lu kung...insya Allah diterima di sisi Allah SWT.amin#selamatjalanAK47".
Pemain kelahiran Jakarta tersebut mengawali kariernya di Persita Tangerang pada awal 2000-an sebelum bergabung dengan Arema Indonesia pada musim 2006-2008. Kemudian dia sempat berkarier di Persik Kediri dan Semen Padang hingga 20011, sebelum akhirnya kembali lagi ke Arema sampai sekarang.
Sepanjang kariernya di Arema di lima musim terakhir, sejatinya AK 47 bukan kiper utama Singo Edan. Dia kalah bersaing dengan adik kandungnya Kurnia Meiga yang menjadi kiper utama sejak 2009-2010. AK baru mendapat kepercayaan saat kiper utama tidak bisa bermain.
Termasuk ketika Kurnia Meiga dan Kadek Wardana cedera di ISC 2016 silam. AK mendapatkan kepercayaan penuh dari pelatih Milomir Seslija di 16 pertadingan dan posisinya penjaga gawang terus langgeng meskipun saat itu Kadek Wardana sudah pulih dari cedera.
Siapa sangka sepak terjang AK 47 di pekan-pekan terakhir ISC menjadi momen terakhirnya di Arema FC sekaligus dunia sepak bola. Selamat jalan, Kung..!
Kakak kandung kiper tim nasional Kurnia Meiga ini masuk rumah sakit pada 29 Desember 2016 silam. Dikatakan sang istri, Femilia Cinthia, saat itu AK mengalami sesak napas dan gula darahnya tinggi. Juga ada penyakit jantung yang dideritanya.
Kabar meninggalnya AK 47 tentu sangat mengejutkan bagi Arema dan Aremania karena dia terlihat bugar sebelum masuk rumah sakit. Bahkan di kompetisi ISC 2016 dia mendapat kesempatan bermain dan performanya sangat menjanjikan meski menginjak usia 39 tahun. (Baca juga: Kiper Senior Arema Meninggal Dunia).
Meninggalnya AK menjadi duka kedua Arema dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Sebelumnya, pada 20 Agustus 2015 silam, pelatih Suharno juga meninggal karena serangan jantung. Bedanya, saat itu Suharno meninggal setelah latihan di Stadion Kanjuruhan. (Baca: Selamat Jalan Coach Suharno, Ini Duka Sepak Bola Indonesia).
Ucapan belasungkawa pun langsung mengalir di berbagai media sosial. Bahkan, kepergian Ahmad Kurniawan memuncaki trending topic di laman trends24.in untuk wilayah Indonesia. Sedangkan di trending dunia menempati peringkat 9 hingga pukul 20.00 WIB.
Akun Twitter resmi Arema FC @AremafcOfficial, menulis; "Inalillahi, kiper senior Achmad Kurniawan telah berpulang, mohon doa semoga almarhum diberikan tempat terbaik di sisiNYA, amin."
Ungkapan bela sungkawa juga diberikan rekan-rekan setim, salah satunya kapten Hamka Hamzah. Melalui akun twitter "hamkahamzah23", dia menuliskan, "Innalillahi wainailahi rojiun, selamat jalan Kung, Allah lebih sayang ama lu kung...insya Allah diterima di sisi Allah SWT.amin#selamatjalanAK47".
Pemain kelahiran Jakarta tersebut mengawali kariernya di Persita Tangerang pada awal 2000-an sebelum bergabung dengan Arema Indonesia pada musim 2006-2008. Kemudian dia sempat berkarier di Persik Kediri dan Semen Padang hingga 20011, sebelum akhirnya kembali lagi ke Arema sampai sekarang.
Sepanjang kariernya di Arema di lima musim terakhir, sejatinya AK 47 bukan kiper utama Singo Edan. Dia kalah bersaing dengan adik kandungnya Kurnia Meiga yang menjadi kiper utama sejak 2009-2010. AK baru mendapat kepercayaan saat kiper utama tidak bisa bermain.
Termasuk ketika Kurnia Meiga dan Kadek Wardana cedera di ISC 2016 silam. AK mendapatkan kepercayaan penuh dari pelatih Milomir Seslija di 16 pertadingan dan posisinya penjaga gawang terus langgeng meskipun saat itu Kadek Wardana sudah pulih dari cedera.
Siapa sangka sepak terjang AK 47 di pekan-pekan terakhir ISC menjadi momen terakhirnya di Arema FC sekaligus dunia sepak bola. Selamat jalan, Kung..!
(sha)