Cedera Matikan Karier Nadia Petrova
Kamis, 12 Januari 2017 - 11:31 WIB
Cedera Matikan Karier Nadia Petrova
A
A
A
MOSKOW - Cedera benar-benar menjadi hantu menakutkan. Setidaknya itu dirasakan Nadia Petrova. Lantaran deraan cedera yang tak berkesudahan membuat Petrova akhirnya memutuskan pensiun setelah dua dekade melanglang buana di jagad tenis dunia.
Petenis yang saat ini berusia 34 tahun itu sudah sejak 2014 tak lagi tampil. Otot di bahunya robek dan cedera di bagian tubuhnya membuat petenis Rusia itu akhirnya gantung raket.
"Setiap kali saya mencoba tampil dan mengikuti tur, tubuh seolah mau pecah. Jika Anda ingin tampil di level tertinggi, pastinya menjaga fokus bukan pada hal yang lain," ucap Petrova yang pernah berada di peringkat tiga dunia itu dilansir Reuters, Kamis (12/1/2017).
"Saya membuat satu keputusan terakhi. Saya pikir penting untuk memberitahu semua orang bahwa saya menyelesaikan karier profesional saya," katanya.
Petrova merupakan generasi emas tenis Rusia. Ia berkembang bersama Maria Sharapova, Svetlana Kuznetsova dan Anastasia Myskina. Bersama pula dengan peraih medali emas olimpiade Elena Dementieva dan mantan petenis nomor satu dunia Dinara Safina.
Sepanjang kariernya, Petrova memang belum pernah sekali pun meraih gelar grand slam. Namun di turnamen WTA lainnya, ia sudah mengemas 13 gelar di nomor tunggal dan 24 gelar di nomor ganda.
Pretasi tertingginya di grand slam, hanya diperolehnya pada 2003 dan 2005. Ketika itu ia berhasil masuk sampai babak semifinal Prancis Terbuka. Selebihnya ia mampu menapaki fase perempat final.
"Saya di tenis sudah bertahun-tahun. Saya punya karier yang panjang dan baik. Tapi, saya berurusan juga dengan cedera. Itu jadi penting buat saya untuk membuka lembaran baru," ungkapnya.
Petenis yang saat ini berusia 34 tahun itu sudah sejak 2014 tak lagi tampil. Otot di bahunya robek dan cedera di bagian tubuhnya membuat petenis Rusia itu akhirnya gantung raket.
"Setiap kali saya mencoba tampil dan mengikuti tur, tubuh seolah mau pecah. Jika Anda ingin tampil di level tertinggi, pastinya menjaga fokus bukan pada hal yang lain," ucap Petrova yang pernah berada di peringkat tiga dunia itu dilansir Reuters, Kamis (12/1/2017).
"Saya membuat satu keputusan terakhi. Saya pikir penting untuk memberitahu semua orang bahwa saya menyelesaikan karier profesional saya," katanya.
Petrova merupakan generasi emas tenis Rusia. Ia berkembang bersama Maria Sharapova, Svetlana Kuznetsova dan Anastasia Myskina. Bersama pula dengan peraih medali emas olimpiade Elena Dementieva dan mantan petenis nomor satu dunia Dinara Safina.
Sepanjang kariernya, Petrova memang belum pernah sekali pun meraih gelar grand slam. Namun di turnamen WTA lainnya, ia sudah mengemas 13 gelar di nomor tunggal dan 24 gelar di nomor ganda.
Pretasi tertingginya di grand slam, hanya diperolehnya pada 2003 dan 2005. Ketika itu ia berhasil masuk sampai babak semifinal Prancis Terbuka. Selebihnya ia mampu menapaki fase perempat final.
"Saya di tenis sudah bertahun-tahun. Saya punya karier yang panjang dan baik. Tapi, saya berurusan juga dengan cedera. Itu jadi penting buat saya untuk membuka lembaran baru," ungkapnya.
(bbk)
