Watford Gelar Penghormatan untuk Mendiang Graham Taylor
A
A
A
WATFORD - Watford menggelar upacara penghormatan untuk mantan Pelatih Graham Taylor pada pertandingan melawan Middlesbrough dalam lanjutan Liga Primer di Vicarage Road, Sabtu (14/1/2017) pukul 22.00 WIB.
Taylor meninggal dunia pada usia 72 di Kings Langley, Hertfordshire, Kamis (12/1/2017). Mantan pelatih timnas Inggris (1990–1993) itu menjadi arsitek tim Watford selama 15 tahun dalam dua periode (1977–1987 dan 1996–2001). Selama lima musim pertama, Taylor membawa Watfrod merangkak dari divisi IV Liga Inggris hingga ke Divisi Utama.
Di sekitar stadion, buku ucapan belasungkawa akan ditambah untuk fans yang ingin mengucapkan penghormatan, sedangkan musik pengiring jelang pertandingan memanggungkan artis favorit Taylor.
"Kami harus memastikan bahwa kami akan membuat dia bangga," kata kapten Watford Troy Deeney dalam laman resmi klub. "Mudah-mudahan keluarganya akan berada di stadion dan kami berharap dapat menunjukkan kepada mereka betapa kami menghormatinya."
Pelatih Hornets -julukan Watfrod- Walter Mazzarri merespons ucapan Kapten Deeney dan mengatakan para pemain akan melakukan yang terbaik untuk Taylor di lapangan.
"Kami sudah memiliki banyak alasan untuk memenangkan pertandingan," kata Mazzarri. "Saat ini kami punya Graham Taylor yang memberi alasan tambahan mengapa kami perlu memenangkan pertandingan melawan Middlesbrough."
Setelah berkarier sebagai pelatih, di mana dia juga menangani klub Lincoln, Wolves, dan Aston Villa, Taylor bekerja sebagai komentator ahli televisi dan radio, sekaligus membantu Watford saat mengalami periode sulit finansial.
Dia menjabat sebagai ketua klub dari 2009 sampai 2012. Taylor juga memimpin Watford ke Piala UEFA setelah finis kedua pada musim pertama klub sebagai klub divisi teratas di 1982-1983, dan membawa mereka ke final Piala FA pada tahun 1984.
Taylor meninggal dunia pada usia 72 di Kings Langley, Hertfordshire, Kamis (12/1/2017). Mantan pelatih timnas Inggris (1990–1993) itu menjadi arsitek tim Watford selama 15 tahun dalam dua periode (1977–1987 dan 1996–2001). Selama lima musim pertama, Taylor membawa Watfrod merangkak dari divisi IV Liga Inggris hingga ke Divisi Utama.
Di sekitar stadion, buku ucapan belasungkawa akan ditambah untuk fans yang ingin mengucapkan penghormatan, sedangkan musik pengiring jelang pertandingan memanggungkan artis favorit Taylor.
"Kami harus memastikan bahwa kami akan membuat dia bangga," kata kapten Watford Troy Deeney dalam laman resmi klub. "Mudah-mudahan keluarganya akan berada di stadion dan kami berharap dapat menunjukkan kepada mereka betapa kami menghormatinya."
Pelatih Hornets -julukan Watfrod- Walter Mazzarri merespons ucapan Kapten Deeney dan mengatakan para pemain akan melakukan yang terbaik untuk Taylor di lapangan.
"Kami sudah memiliki banyak alasan untuk memenangkan pertandingan," kata Mazzarri. "Saat ini kami punya Graham Taylor yang memberi alasan tambahan mengapa kami perlu memenangkan pertandingan melawan Middlesbrough."
Setelah berkarier sebagai pelatih, di mana dia juga menangani klub Lincoln, Wolves, dan Aston Villa, Taylor bekerja sebagai komentator ahli televisi dan radio, sekaligus membantu Watford saat mengalami periode sulit finansial.
Dia menjabat sebagai ketua klub dari 2009 sampai 2012. Taylor juga memimpin Watford ke Piala UEFA setelah finis kedua pada musim pertama klub sebagai klub divisi teratas di 1982-1983, dan membawa mereka ke final Piala FA pada tahun 1984.
(sha)