Anak Muhammad Ali Gelar Perlawanan Terhadap Kebijakan Donald Trump
A
A
A
WASHINGTON - Pengalaman Muhammad Ali Jr dan Khalillah Camacho-Ali yang tertahan di kantor imigrasi Bandara Internasional Hollywood-Fort Lauderdale berbuntut perlawanan. Keduanya mengadukan kejadian itu kepada anggota DPR di forum yang digelar di Gedung Capitol, Washington D.C, Amerika Serikat.
Ya, putra dan mantan istri mendiang legenda tinju Muhammad Ali itu turut terkena imbas kebijakan kontroversial Trump yang membatasi masuknya imigran muslim ke Amerika Serikat bulan lalu. Merasa tidak terima, mereka mengadukannya kepada anggota DPR dalam sebuah forum.
Forum tersebut lantas dijuluki "Ali vs Trump: Pertarungan untuk Nilai Amerika Serikat". Acara tersebut dihadiri setengah lusin anggota Komite Kehakiman DPR, media, dan pengacara.
"Amerika sudah jadi negara yang besar, dan kami tidak ingin siapapun menodainya, untuk merebutnya dari kita. Saya ingin semua orang bisa masuk ke dalam ring dan memperjuangkan kebebasan beragama," seru Camacho-Ali di depan para hadirin sebagaimana dikutip dari Independent.
Kampanye yang dilakukan dua keluarga Muhammad Ali lantas diberi tajuk 'Step Into the Ring' sebagai bentuk perlawanan pada kebijakan nyeleneh Trump. "Jika saya tidak bicara, mereka akan terus melecehkan kita semua," imbuh Camacho.
Kebijakan Donald Trump yang melarang imigran muslim masuk Amerika Serikat terus menuai kecaman. Setelah kebijakan pertama digugurkan mahkamah konstitusi, versi terbaru kebijakannya akan diberlakukan 16 Maret mendatang.
Isi kebijakan itu adalah larangan 90 hari kepada orang-orang dari enam negara mayoritas muslim dan larangan 120 hari bagi semua pengungsi. Adapun enam negara itu adalah Iran, Libya, Suriah, Somalia, Sudan dan Yaman, setelah Irak telah dicabut dari daftar.
Ya, putra dan mantan istri mendiang legenda tinju Muhammad Ali itu turut terkena imbas kebijakan kontroversial Trump yang membatasi masuknya imigran muslim ke Amerika Serikat bulan lalu. Merasa tidak terima, mereka mengadukannya kepada anggota DPR dalam sebuah forum.
Forum tersebut lantas dijuluki "Ali vs Trump: Pertarungan untuk Nilai Amerika Serikat". Acara tersebut dihadiri setengah lusin anggota Komite Kehakiman DPR, media, dan pengacara.
"Amerika sudah jadi negara yang besar, dan kami tidak ingin siapapun menodainya, untuk merebutnya dari kita. Saya ingin semua orang bisa masuk ke dalam ring dan memperjuangkan kebebasan beragama," seru Camacho-Ali di depan para hadirin sebagaimana dikutip dari Independent.
Kampanye yang dilakukan dua keluarga Muhammad Ali lantas diberi tajuk 'Step Into the Ring' sebagai bentuk perlawanan pada kebijakan nyeleneh Trump. "Jika saya tidak bicara, mereka akan terus melecehkan kita semua," imbuh Camacho.
Kebijakan Donald Trump yang melarang imigran muslim masuk Amerika Serikat terus menuai kecaman. Setelah kebijakan pertama digugurkan mahkamah konstitusi, versi terbaru kebijakannya akan diberlakukan 16 Maret mendatang.
Isi kebijakan itu adalah larangan 90 hari kepada orang-orang dari enam negara mayoritas muslim dan larangan 120 hari bagi semua pengungsi. Adapun enam negara itu adalah Iran, Libya, Suriah, Somalia, Sudan dan Yaman, setelah Irak telah dicabut dari daftar.
(mir)