Meski Tak Bahagia, Lorenzo Kagum Rossi Banyak Jual Motor Yamaha
A
A
A
MADRID - Sepekan lagi, Kejuaraan Dunia Balap Motor Grand Prix (MotoGP) musim 2017 akan dimulai, tepatnya pada sesi latihan bebas I di Sirkuit Losail, Qatar, Jumat (24/3/2017) waktu setempat.
Setelah menyelesaikan tes pramusim (I, II, dan III) di Sirkuit Sepang (Malaysia), Phillip Island (Australia), dan Losail. Ada banyak harapan yang digantungkan oleh setiap tim kepada pembalap mereka, baik yang lawas maupun yang gres.
Jorge Lorenzo yang memutuskan pindah dari tim Yamaha Factory Racing ke Ducati Corse, rupanya masih diburu oleh media Spanyol buat bicara soal tim lamanya. Dalam sebuah wawancara terbaru dengan Marca, pembalap dengan nomor motor 99 tersebut bicara soal hubungannya dengan mantan rekan setimnya, Valentino Rossi.
“Seorang pembalap Yamaha harus memiliki citra ikon motor, dikenal luas dunia (dan menarik media), yang menyebabkannya (Rossi) untuk menjual begitu banyak motor. Sebuah situasi akan tidak mudah diatur ketika kami bertarung dalam perebutan gelar juara dunia (MotoGP),” beber Lorenzo.
Pembalap berusia 29 tahun itu lantas melanjutkan pembicaraannya soal The Doctor selama mereka bersatu sekaligus bersaing di tim Yamaha.
“Sungguh sulit (bagi saya) untuk mendapatkan perlakuan yang sama seperti Valentino. Saya menyadari bahwa saya mesti menjaga berlian mereka, dalam rangka penjualan (motor),” tutur Lorenzo.
“Meskipun beberapa tahun telah berlalu sejak gelar (juara dunia) terakhir (pada 2009). Rossi masih sangat kuat dan media terus membantu banyak untuk penjualan (motor) merek Yamaha,” imbuhnya.
Ah, apakah dengan mengatakan semua tentang hubungannya dengan Rossi sewaktu di Yamaha, seakan-akan Anda (Lorenzo) mencoba memberi peringatan buat Maverick Vinales, rekan baru The Doctor?
“Adalah tidak mungkin memperlakukan dua pembalap dalam satu tim secara sama, apalagi dalam hal situasi ekstrim, misalnya konfrontasi dalam pertarungan perebutan gelar juara dunia. Dan cara ini, saya selalu mengatakan bahwa saya telah memahaminya.”
Selama satu tim dengan Rossi, Anda (Lorenzo) tampaknya bermusuhan dengan Maio Meregalli (salah satu petinggi tim Yamaha Factory Racing). Apakah itu sebabnya, Meregalli mengatakan mereka lebih santai saat ini setelah kepergian Anda?
“Saya tidak bahagia (di Yamaha). Dia (Meregalli) benar-benar ada di pihak Rossi. Ketika saya pindah dari Yamaha, dia membiarkan saya pergi dan mendeklarasikan pernyataan itu.”
Setelah menyelesaikan tes pramusim (I, II, dan III) di Sirkuit Sepang (Malaysia), Phillip Island (Australia), dan Losail. Ada banyak harapan yang digantungkan oleh setiap tim kepada pembalap mereka, baik yang lawas maupun yang gres.
Jorge Lorenzo yang memutuskan pindah dari tim Yamaha Factory Racing ke Ducati Corse, rupanya masih diburu oleh media Spanyol buat bicara soal tim lamanya. Dalam sebuah wawancara terbaru dengan Marca, pembalap dengan nomor motor 99 tersebut bicara soal hubungannya dengan mantan rekan setimnya, Valentino Rossi.
“Seorang pembalap Yamaha harus memiliki citra ikon motor, dikenal luas dunia (dan menarik media), yang menyebabkannya (Rossi) untuk menjual begitu banyak motor. Sebuah situasi akan tidak mudah diatur ketika kami bertarung dalam perebutan gelar juara dunia (MotoGP),” beber Lorenzo.
Pembalap berusia 29 tahun itu lantas melanjutkan pembicaraannya soal The Doctor selama mereka bersatu sekaligus bersaing di tim Yamaha.
“Sungguh sulit (bagi saya) untuk mendapatkan perlakuan yang sama seperti Valentino. Saya menyadari bahwa saya mesti menjaga berlian mereka, dalam rangka penjualan (motor),” tutur Lorenzo.
“Meskipun beberapa tahun telah berlalu sejak gelar (juara dunia) terakhir (pada 2009). Rossi masih sangat kuat dan media terus membantu banyak untuk penjualan (motor) merek Yamaha,” imbuhnya.
Ah, apakah dengan mengatakan semua tentang hubungannya dengan Rossi sewaktu di Yamaha, seakan-akan Anda (Lorenzo) mencoba memberi peringatan buat Maverick Vinales, rekan baru The Doctor?
“Adalah tidak mungkin memperlakukan dua pembalap dalam satu tim secara sama, apalagi dalam hal situasi ekstrim, misalnya konfrontasi dalam pertarungan perebutan gelar juara dunia. Dan cara ini, saya selalu mengatakan bahwa saya telah memahaminya.”
Selama satu tim dengan Rossi, Anda (Lorenzo) tampaknya bermusuhan dengan Maio Meregalli (salah satu petinggi tim Yamaha Factory Racing). Apakah itu sebabnya, Meregalli mengatakan mereka lebih santai saat ini setelah kepergian Anda?
“Saya tidak bahagia (di Yamaha). Dia (Meregalli) benar-benar ada di pihak Rossi. Ketika saya pindah dari Yamaha, dia membiarkan saya pergi dan mendeklarasikan pernyataan itu.”
(sbn)