Panas Vinales Juara MotoGP Qatar, Lorenzo Ribut dengan Netizen
A
A
A
LOSAIL - Musim balap MotoGP 2017 baru saja diawali di Sirkuit Losail, Qatar, Minggu (26/3/2017) malam waktu setempat. Tapi drama di luar lintasan, khususnya persaingan pembalap sepertinya juga telah dimulai. Ya, seperti dilaporkan oleh GPOne. Persaingan pembalap di MotoGP 2017 dimulai dari Jorge Lorenzo.
Pastinya, akhir pekan di Losail ingin segera dilupakan oleh Porfuera. Ekspektasi tinggi debut pembalap Spanyol itu di kelas bergengsi bersama tim Ducati, malah berujung finis di urutan ke-11.
Seolah-olah ketidakberuntungan itu belum cukup. Dua hari kemudian Lorenzo terjebak dalam sebuah pertengkaran dengan netizen di media sosial twitter.
Penyebabnya diawali oleh tulisan fans soal kemenangan Maverick Vinales dari tim Yamaha Factory Racing di MotoGP Qatar 2017.
“Kita dapat mengatakan bahwa, setelah Lorenzo, individu yang paling banyak meraih kemenangan di Losail adalah Ramon Forcada dengan 4 gelar,” begitu kata fans. Seperti diketahui, Ramon Forcada adalah kepala mekanik Lorenzo semasa di Yamaha dan tidak mau mengikuti kepindahannya ke Ducati.
Kini, Forcada yang bertahan di Yamaha jadi kepala mekanik pembalap anyar pengganti Lorenzo, Maverick Vinales, yang langsung merebut kemenangan pada debutnya bersama tim Garputala di kelas bergengsi.
Melihat cuitan tersebut, tidak disangka langsung mendapat tanggapan bernada kurang enak dari Lorenzo. Pembalap 29 tahun itu membalas cuitan fans tadi dengan kalimat: “Jadi, Juan Llansa dengan 6 (kemenangan di Qatar) terlalu banyak?”
Perlu diketahui, Juan Llansa adalah salah satu mekanik dari Yamaha yang mengikuti ajakan pindah Lorenzo ke Ducati. Dan percakapan Lorenzo dengan fans tadi apakah berujung sampai di situ? Ternyata tidak.
Fans tadi melanjutkan: “Saya membuat komentar (ini) karena Ernest Riveras, jurnalis Movistar TV, mengatakan saat siaran bahwa Anda memenangkan lomba GP Qatar 6 kali, sedangkan di posisi kedua (terbanyak menang) ada Forcada dengan 4 gelar.”
Lorenzo tampaknya makin panas dan tidak mau tahu, lantas menjawab: “Jika mekanik dapat menganggap mereka sendiri sebagai pemenang, maka sama halnya itu berlaku buat telemetris. Kiper, striker, dan pelatih adalah sama pentingnya (dalam sepak bola)."
Ah, sepertinya Lorenzo tak mau dan tak senang raihan 3 kemenangannya bersama Yamaha pada kelas bergengsi di Losail dilewati oleh Ramon Forcada (4). Bener begitu Zo?
Pastinya, akhir pekan di Losail ingin segera dilupakan oleh Porfuera. Ekspektasi tinggi debut pembalap Spanyol itu di kelas bergengsi bersama tim Ducati, malah berujung finis di urutan ke-11.
Seolah-olah ketidakberuntungan itu belum cukup. Dua hari kemudian Lorenzo terjebak dalam sebuah pertengkaran dengan netizen di media sosial twitter.
Penyebabnya diawali oleh tulisan fans soal kemenangan Maverick Vinales dari tim Yamaha Factory Racing di MotoGP Qatar 2017.
“Kita dapat mengatakan bahwa, setelah Lorenzo, individu yang paling banyak meraih kemenangan di Losail adalah Ramon Forcada dengan 4 gelar,” begitu kata fans. Seperti diketahui, Ramon Forcada adalah kepala mekanik Lorenzo semasa di Yamaha dan tidak mau mengikuti kepindahannya ke Ducati.
Kini, Forcada yang bertahan di Yamaha jadi kepala mekanik pembalap anyar pengganti Lorenzo, Maverick Vinales, yang langsung merebut kemenangan pada debutnya bersama tim Garputala di kelas bergengsi.
Melihat cuitan tersebut, tidak disangka langsung mendapat tanggapan bernada kurang enak dari Lorenzo. Pembalap 29 tahun itu membalas cuitan fans tadi dengan kalimat: “Jadi, Juan Llansa dengan 6 (kemenangan di Qatar) terlalu banyak?”
Perlu diketahui, Juan Llansa adalah salah satu mekanik dari Yamaha yang mengikuti ajakan pindah Lorenzo ke Ducati. Dan percakapan Lorenzo dengan fans tadi apakah berujung sampai di situ? Ternyata tidak.
Fans tadi melanjutkan: “Saya membuat komentar (ini) karena Ernest Riveras, jurnalis Movistar TV, mengatakan saat siaran bahwa Anda memenangkan lomba GP Qatar 6 kali, sedangkan di posisi kedua (terbanyak menang) ada Forcada dengan 4 gelar.”
Lorenzo tampaknya makin panas dan tidak mau tahu, lantas menjawab: “Jika mekanik dapat menganggap mereka sendiri sebagai pemenang, maka sama halnya itu berlaku buat telemetris. Kiper, striker, dan pelatih adalah sama pentingnya (dalam sepak bola)."
Ah, sepertinya Lorenzo tak mau dan tak senang raihan 3 kemenangannya bersama Yamaha pada kelas bergengsi di Losail dilewati oleh Ramon Forcada (4). Bener begitu Zo?
(sbn)