Lorenzo: Vinales Mengingatkan Saya dengan Diri Saya Sendiri
A
A
A
BUENOS AIRES - Tim Yamaha Factory Racing mendatangkan Maverick Vinales dari Suzuki setelah Jorge Lorenzo – pembalap yang telah bersama Yamaha sejak awal kariernya di MotoGP mulai 2008 – hijrah ke Ducati pada 2017.
Vinales rupanya langsung jos bersama Yamaha. Sebelum mencetak pole position dan kemenangan di MotoGP Qatar 2017, pembalap 22 tahun itu mendominasi tes akhir musim 2016 dan pramusim 2017.
Seperti diketahui, Vinales sudah naik di kelas bergengsi sejak dua musim silam bersama Suzuki. Sedangkan Lorenzo tiba di MotoGP sebagai rookie dengan modal dua gelar juara dunia kelas 250cc.
Lorenzo juga memulai debutnya di kelas utama dengan tiga pole sebelum memenangkan lomba pertamanya pada seri ketiga di Estoril, Portugal.
Dengan hampir miripnya prestasi dirinya dengan Vinales, membuat Lorenzo teringat akan hari-hari awalnya di MotoGP.
“Entah bagaimana, determinasi Vinales telah mengingatkan saya pada diri sendiri,” tutur Lorenzo kepada Motorsport. “Seperti yang saya lakukan saat itu, ia tidak percaya pada mitos,” imbuhnya.
“Dulu saya merasakan kekuatan yang sama dan tekad yang masih segar seperti yang ditunjukkannya sekarang. Sebuah keyakinan tentang mampu meraih kemenangan,” kata Lorenzo lagi.
Vinales rupanya langsung jos bersama Yamaha. Sebelum mencetak pole position dan kemenangan di MotoGP Qatar 2017, pembalap 22 tahun itu mendominasi tes akhir musim 2016 dan pramusim 2017.
Seperti diketahui, Vinales sudah naik di kelas bergengsi sejak dua musim silam bersama Suzuki. Sedangkan Lorenzo tiba di MotoGP sebagai rookie dengan modal dua gelar juara dunia kelas 250cc.
Lorenzo juga memulai debutnya di kelas utama dengan tiga pole sebelum memenangkan lomba pertamanya pada seri ketiga di Estoril, Portugal.
Dengan hampir miripnya prestasi dirinya dengan Vinales, membuat Lorenzo teringat akan hari-hari awalnya di MotoGP.
“Entah bagaimana, determinasi Vinales telah mengingatkan saya pada diri sendiri,” tutur Lorenzo kepada Motorsport. “Seperti yang saya lakukan saat itu, ia tidak percaya pada mitos,” imbuhnya.
“Dulu saya merasakan kekuatan yang sama dan tekad yang masih segar seperti yang ditunjukkannya sekarang. Sebuah keyakinan tentang mampu meraih kemenangan,” kata Lorenzo lagi.
(sbn)