Arsitek Persela Lamongan: Jose Coelho Pemain Berkelas
A
A
A
LAMONGAN - Baru ikut latihan bersama Persela Lamongan, rekrutan anyar Jose Coelho sudah membuat pelatih Herry Kiswanto terpesona. Baru sekilas melihat aksi pemain asal Portugal tersebut, pelatih yang biasa disapa Herkis itu sudah mengakui kualitasnya.
Jose Coelho didatangkan Persela Lamongan dengan status marquee player di Liga 1 2017. Pemain berusia 27 tahun itu memang belum bisa menunjukkan skill maksimal karena kondisi fisiknya kurang fit lantaran baru beberapa hari hadir di Kota Soto.
Tapi, Herkis sudah bisa mengukur kemampuannya dari cara mengumpan dan menendang. “Dia pemain berkelas, terlihat dari umpan dan tendangan yang akurat. Kemampuan tekniknya juga berada di atas rata-rata pemain yang berlaga di Indonesia,” ungkap Herkis.
Herkis mengakui Jose Coelho masih perlu adaptasi dengan sepak bola di Indonesia, sekaligus membangun komunikasi dengan anggota Persela Lamongan lainnya. Tapi, waktunya tidak terlalu panjang karena kompetisi Liga 1 sudah akan bergulir akhir pekan ini.
Herkis optimistis gelandang bernama lengkap Jose Manuel Barbosa Alves itu bisa secepatnya menyesuaikan diri dengan atmosfir sepak bola Indonesia, sekaligus karakter permainan Laskar Joko Tingkir.
“Bagi pemain dengan kemampuan seperti dia, kelihatannya tidak ada masalah dengan proses adaptasi,” yakin Herkis.
Kedatangan Jose Coelho ke Persela lamongan terhitung mengejutkan, karena sebelumnya tidak terlihat antusias mendatangkan pemain bintang. Nyatanya, tim kebanggaan LA Mania itu mendapatkan mantan personel Benfica itu.
Jose Coelho sendiri ingin secepatnya mengenal sepak bola Indonesia dan bisa langsung memberikan kontribusi pada Persela Lamongan sejak kompetisi bergulir. Harapannya, tentu saja menjuarai Liga 1.
“Saya senang ada di sini dan semoga bisa menjawab ekspektasi supporter dan manajemen Persela Lamongan. Saya akan terus belajar tentang sepak bola Indonesia,” kata Jose Coelho yang pernah berlajar di akademi FC Porto dan Inter Milan itu.
Jose Coelho menilai sepak bola Indonesia hampir sama dengan sepak bola Asia lainnya. Apalagi dia pernah bermain di Liga Bahrain. Dia optimistis bisa secepatnya beradaptasi dengan Persela Lamongan, diawali dengan mengenal rekan-rekan setimnya.
Jose Coelho didatangkan Persela Lamongan dengan status marquee player di Liga 1 2017. Pemain berusia 27 tahun itu memang belum bisa menunjukkan skill maksimal karena kondisi fisiknya kurang fit lantaran baru beberapa hari hadir di Kota Soto.
Tapi, Herkis sudah bisa mengukur kemampuannya dari cara mengumpan dan menendang. “Dia pemain berkelas, terlihat dari umpan dan tendangan yang akurat. Kemampuan tekniknya juga berada di atas rata-rata pemain yang berlaga di Indonesia,” ungkap Herkis.
Herkis mengakui Jose Coelho masih perlu adaptasi dengan sepak bola di Indonesia, sekaligus membangun komunikasi dengan anggota Persela Lamongan lainnya. Tapi, waktunya tidak terlalu panjang karena kompetisi Liga 1 sudah akan bergulir akhir pekan ini.
Herkis optimistis gelandang bernama lengkap Jose Manuel Barbosa Alves itu bisa secepatnya menyesuaikan diri dengan atmosfir sepak bola Indonesia, sekaligus karakter permainan Laskar Joko Tingkir.
“Bagi pemain dengan kemampuan seperti dia, kelihatannya tidak ada masalah dengan proses adaptasi,” yakin Herkis.
Kedatangan Jose Coelho ke Persela lamongan terhitung mengejutkan, karena sebelumnya tidak terlihat antusias mendatangkan pemain bintang. Nyatanya, tim kebanggaan LA Mania itu mendapatkan mantan personel Benfica itu.
Jose Coelho sendiri ingin secepatnya mengenal sepak bola Indonesia dan bisa langsung memberikan kontribusi pada Persela Lamongan sejak kompetisi bergulir. Harapannya, tentu saja menjuarai Liga 1.
“Saya senang ada di sini dan semoga bisa menjawab ekspektasi supporter dan manajemen Persela Lamongan. Saya akan terus belajar tentang sepak bola Indonesia,” kata Jose Coelho yang pernah berlajar di akademi FC Porto dan Inter Milan itu.
Jose Coelho menilai sepak bola Indonesia hampir sama dengan sepak bola Asia lainnya. Apalagi dia pernah bermain di Liga Bahrain. Dia optimistis bisa secepatnya beradaptasi dengan Persela Lamongan, diawali dengan mengenal rekan-rekan setimnya.
(mir)