Kisah Pasukan Anti-Rossi 'Andorra Clan' di Rapat MotoGP Argentina
A
A
A
BUENOS AIRES - Kontroversi Michelin mendatangkan ban tambahan (kode #70) ke MotoGP Argentina 2017 membuat mereka harus mengirim ribuan ban dalam tempo singkat dari Prancis, yang pastinya dibayar dengan mahal. Tapi sayang, karena adanya pemogokan massal membuat ban pilihan keempat tersebut baru tiba di Sirkuit Termas de Rio Hondo pada Sabtu (8/4) dari semestinya datang pada Jumat (7/4). Manuel Pecino dari Sport Rider yang ada selama akhir pekan MotoGP Argentina 2017 melanjutkan tulisannya.
Buntut dari baru tibanya #70 (ban depan pilihan keempat dengan permukaan lebih kaku) pada Sabtu (8/4), membuat para pembalap tidak memiliki waktu buat sekedar menjajalnya di lintasan kurang grip seperti Termas de Rio Hondo. Tapi itu adalah pernyataan yang diucapkan oleh beberapa pembalap seperti Valentino Rossi dalam sesi Sabtu, setelah pada Jumat dia mengatakan siap menjajal ban itu, tapi akhirnya menyayangkan mepetnya waktu di sesi Sabtu.
Namun rupanya ada penyebab lain yang tidak diungkapkan oleh Rossi dan pembalap lainnya soal mengapa #70 tidak dijajal di lintasan Termas de Rio Hondo. Itu karena komisi keselamatan (SC) pada Jumat sore, telah memutuskan untuk memveto ban tambahan keempat dari Michelin. Usai melihat perkiraan cuaca hari berikutnya, dengan keterbatasan waktu untuk menjajalnya, lalu kebingungan yang bisa disebabkan oleh karena banyaknya kemungkinan kombinasi pemilihan ban (4 ban depan dan 3 ban belakang), para pembalap akhirnya memaksa komisi balap (RC) untuk menerima keputusan veto SC.
Jumlah pembalap yang hadir dalam pertemuan komisi keamanan berkisar 13 sampai 17 orang. Artinya, itu sudah lebih dari setengah grid (memenuhi kuorum jika dilakukan voting). Sayangnya, Rossi tidak hadir dalam pertemuan tersebut dengan alasan telat.
Pol Espargaro (KTM) disebut jadi salah satu pembalap yang dengan tegas menyatakan menolak penggunaan ban depan ekstra (#70) di MotoGP Argentina. Sedangkan Marc Marquez (Honda) lebih suka berada dalam posisi ‘no intervensi’. Akhirnya, ban yang di atas kertas bisa membantu Rossi tadi, resmi ditolak. Namun dengan pertimbangan komisi balap, yang mengatakan bahwa #70 bisa digunakan seandainya mayoritas pembalap setuju untuk memakainya di lintasan.
Lantas bagaimana adanya tuduhan konspirasi Michelin mendukung Rossi buat meraih gelar juara dunianya yang ke-10 di balap GP pada musim 2017? Ya, karena di satu sisi orang-orang melihat keputusan Michelin untuk membawa #70 dianggap cocok dengan tuntutan Rossi yang terus mengeluh dengan ban depan berkompon lebih lembut.
Di sisi lain adalah mereka yang melihat komisi keselamatan sebagai dewan pasukan anti-Rossi, sebuah kelompok terorganisir yang salah satu pendukungnya berani menyebutnya sebagai ‘Andorra Clan’. Itu mengacu kepada sekelompok pembalap yang tinggal di kawasan pedesaan di Pegunungan Pyrenees. Sebuah kelompok yang mencakup Espargaro bersaudara, Bradley Smith, Hector Barbera, Maverick Vinales dan lain-lain.
Pada akhirnya kedua belah pihak memahami, bahwa posisi mereka tidak lebih dari konsekuensi dari situasi tertentu. Dan perpecahan itu tidak hanya terjadi antar pembalap, tetapi di seluruh paddock, dan bahkan di kalangan jurnalis peliput. Di mana ada momen ketika objektivitas bisa hilang karena seseorang, sebuah situasi yang aneh tanpa keraguan.
Pertanyaannya sekarang, siapakah yang benar? Jawabannya adalah tidak ada. Terlepas dari semua penjelasan tadi, memang patut dipertanyakan mengapa Michelin secara tiba-tiba memperkenalkan ban yang tidak diketahui sebelumnya dan tidak sah (karena 3 kompon ban sudah dialokasikan). Padahal sejak jumpa pers Kamis (6/4), masalah ini sudah dibicarakan.
Patut diketahui, jumlah ban yang tersedia tidak ada hubungannya dengan faktor keselamatan. Apakah empat kompon ban terlalu banyak untuk di uji pada hari Sabtu? Jawabannya adalah tidak ada kewajiban untuk menguji mereka semua.
Jika ada yang berpikir bahwa topik ban #70 berakhir di Termas akhir pekan lalu, mereka keliru. “Kami sedang mengevaluasi itu,” kata Nicola Goubert yang membuka kans ban tersebut di bawa ke MotoGP Amerika Serikat 2017 di Sirkuit Austin, Texas, 21-23 April mendatang, namun dengan permukaan dan kompon yang cocok dengan karakteristik trek. “Kami mendengar semua ini setelah meminta dan kembali bertanya hal yang sama dalam 20 cara yang berbeda. Justru kurangnya kejelasan yang berakhir menghasilkan dan memicu polemik serta teori konspirasi.”
Mengingat ini telah terlihat dan didengar di Termas. Valentino Rossi bisa jadi akan segera memiliki akses ke ban ini yang bisa membantunya mendapatkan kepercayaan diri lagi saat masuk kurva tikungan, yang mana sekarang dia keluhkan akibat terjadinya getaran berlebih di bagian depan motor.
Tentu saja ada ketakutan bahwa Michelin nantinya akan memiliki pengaruh pada hasil balapan, catat, hanya pengaruh bukan mengontrol. Karena hari ini, ban diusulkan untuk membantu (sejumlah) pembalap yang ingin keluar dari krisis. Besok-besok, bisa jadi ada pembalap lain yang sedang mengalami masalah dengan ban, lalu mungkin mengetuk pintu buat meminta bantuan Michelin buat mengatasinya. Skenario itulah yang membuat Loris Capirossi sebagai anggota komisi keselamatan tampak tegang dalam pertemuan intens dengan pembalap pada Jumat (7/4) malam di Argentina.
Buntut dari baru tibanya #70 (ban depan pilihan keempat dengan permukaan lebih kaku) pada Sabtu (8/4), membuat para pembalap tidak memiliki waktu buat sekedar menjajalnya di lintasan kurang grip seperti Termas de Rio Hondo. Tapi itu adalah pernyataan yang diucapkan oleh beberapa pembalap seperti Valentino Rossi dalam sesi Sabtu, setelah pada Jumat dia mengatakan siap menjajal ban itu, tapi akhirnya menyayangkan mepetnya waktu di sesi Sabtu.
Namun rupanya ada penyebab lain yang tidak diungkapkan oleh Rossi dan pembalap lainnya soal mengapa #70 tidak dijajal di lintasan Termas de Rio Hondo. Itu karena komisi keselamatan (SC) pada Jumat sore, telah memutuskan untuk memveto ban tambahan keempat dari Michelin. Usai melihat perkiraan cuaca hari berikutnya, dengan keterbatasan waktu untuk menjajalnya, lalu kebingungan yang bisa disebabkan oleh karena banyaknya kemungkinan kombinasi pemilihan ban (4 ban depan dan 3 ban belakang), para pembalap akhirnya memaksa komisi balap (RC) untuk menerima keputusan veto SC.
Jumlah pembalap yang hadir dalam pertemuan komisi keamanan berkisar 13 sampai 17 orang. Artinya, itu sudah lebih dari setengah grid (memenuhi kuorum jika dilakukan voting). Sayangnya, Rossi tidak hadir dalam pertemuan tersebut dengan alasan telat.
Pol Espargaro (KTM) disebut jadi salah satu pembalap yang dengan tegas menyatakan menolak penggunaan ban depan ekstra (#70) di MotoGP Argentina. Sedangkan Marc Marquez (Honda) lebih suka berada dalam posisi ‘no intervensi’. Akhirnya, ban yang di atas kertas bisa membantu Rossi tadi, resmi ditolak. Namun dengan pertimbangan komisi balap, yang mengatakan bahwa #70 bisa digunakan seandainya mayoritas pembalap setuju untuk memakainya di lintasan.
Lantas bagaimana adanya tuduhan konspirasi Michelin mendukung Rossi buat meraih gelar juara dunianya yang ke-10 di balap GP pada musim 2017? Ya, karena di satu sisi orang-orang melihat keputusan Michelin untuk membawa #70 dianggap cocok dengan tuntutan Rossi yang terus mengeluh dengan ban depan berkompon lebih lembut.
Di sisi lain adalah mereka yang melihat komisi keselamatan sebagai dewan pasukan anti-Rossi, sebuah kelompok terorganisir yang salah satu pendukungnya berani menyebutnya sebagai ‘Andorra Clan’. Itu mengacu kepada sekelompok pembalap yang tinggal di kawasan pedesaan di Pegunungan Pyrenees. Sebuah kelompok yang mencakup Espargaro bersaudara, Bradley Smith, Hector Barbera, Maverick Vinales dan lain-lain.
Pada akhirnya kedua belah pihak memahami, bahwa posisi mereka tidak lebih dari konsekuensi dari situasi tertentu. Dan perpecahan itu tidak hanya terjadi antar pembalap, tetapi di seluruh paddock, dan bahkan di kalangan jurnalis peliput. Di mana ada momen ketika objektivitas bisa hilang karena seseorang, sebuah situasi yang aneh tanpa keraguan.
Pertanyaannya sekarang, siapakah yang benar? Jawabannya adalah tidak ada. Terlepas dari semua penjelasan tadi, memang patut dipertanyakan mengapa Michelin secara tiba-tiba memperkenalkan ban yang tidak diketahui sebelumnya dan tidak sah (karena 3 kompon ban sudah dialokasikan). Padahal sejak jumpa pers Kamis (6/4), masalah ini sudah dibicarakan.
Patut diketahui, jumlah ban yang tersedia tidak ada hubungannya dengan faktor keselamatan. Apakah empat kompon ban terlalu banyak untuk di uji pada hari Sabtu? Jawabannya adalah tidak ada kewajiban untuk menguji mereka semua.
Jika ada yang berpikir bahwa topik ban #70 berakhir di Termas akhir pekan lalu, mereka keliru. “Kami sedang mengevaluasi itu,” kata Nicola Goubert yang membuka kans ban tersebut di bawa ke MotoGP Amerika Serikat 2017 di Sirkuit Austin, Texas, 21-23 April mendatang, namun dengan permukaan dan kompon yang cocok dengan karakteristik trek. “Kami mendengar semua ini setelah meminta dan kembali bertanya hal yang sama dalam 20 cara yang berbeda. Justru kurangnya kejelasan yang berakhir menghasilkan dan memicu polemik serta teori konspirasi.”
Mengingat ini telah terlihat dan didengar di Termas. Valentino Rossi bisa jadi akan segera memiliki akses ke ban ini yang bisa membantunya mendapatkan kepercayaan diri lagi saat masuk kurva tikungan, yang mana sekarang dia keluhkan akibat terjadinya getaran berlebih di bagian depan motor.
Tentu saja ada ketakutan bahwa Michelin nantinya akan memiliki pengaruh pada hasil balapan, catat, hanya pengaruh bukan mengontrol. Karena hari ini, ban diusulkan untuk membantu (sejumlah) pembalap yang ingin keluar dari krisis. Besok-besok, bisa jadi ada pembalap lain yang sedang mengalami masalah dengan ban, lalu mungkin mengetuk pintu buat meminta bantuan Michelin buat mengatasinya. Skenario itulah yang membuat Loris Capirossi sebagai anggota komisi keselamatan tampak tegang dalam pertemuan intens dengan pembalap pada Jumat (7/4) malam di Argentina.
(sbn)