Tatap Rekor Baru di MotoGP Austin, Vinales Santai Saja
A
A
A
AUSTIN - Di saat tim Repsol Honda sudah melontarkan target mereka bagi Marc Marquez pada akhir pekan lomba MotoGP Austin 2017, Jumat-Minggu (21-23 April). Tim Yamaha Factory Racing tampak adem ayem dan sekilas menyimpan kekuatan sambil menebar ancaman.
Ya, tim Yamaha Factory Racing tampak santai jelang akhir pekan MotoGP Austin 2017. Diduga kuat, rileksnya mereka usai Maverick Vinales memenangkan dua lomba awal musim ini, di Qatar dan Argentina.
Berkat hasil sempurna tersebut, Vinales menjadi pembalap pertama Yamaha yang mampu mengulang pencapaian Wayne Rainey, legenda tim garputala yang memenangkan dua lomba pertama di kelas bergengsi musim 1990. Vinales pun menyamai rekor Marc Marquez (Repsol Honda) sebagai satu-satunya pembalap yang sebelumnya tercatat sebagai pemenang dua lomba awal musim di era MotoGP.
Yamaha yang mencari kemenangan Grand Prix (GP) ke-500 mereka di MotoGP Austin 2017, jelas menatap optimistis lomba akhir pekan ini. Apalagi Vinales pernah menang di sana ketika melakoni musim debutnya di kelas Moto2 pada 2014. Belum lagi dia mampu membawa Suzuki GSX-RR finis keempat pada 2016, yang disebut para pengamat sebagai salah satu performa terbaiknya pada musim lalu.
Kalau Vinales akhir pekan ini finis terdepan di MotoGP Austin 2017, dia bakal jadi pembalap termuda kelima yang mampu memenangkan tiga lomba kelas bergengsi secara beruntun, setelah Marquez, Freddie Spencer, Casey Stoner, dan rekan setimnya saat ini di Yamaha, Valentino Rossi. Plus, Vinales akan jadi pembalap termuda Yamaha yang pernah mencatat rekor tersebut.
Namun media massa dunia mengibaratkan Vinales dan juga Rossi, yang meraih 2 podium finis pada dua awal musim ini. Akan balapan akhir pekan ini di kandang serigala, kandangnya Marquez sebagai satu-satunya pemenang dalam empat balapan beruntun kelas bergengsi di Austin.
Tapi Vinales dan Yamaha tampaknya sama sekali tidak tertekan jelang akhir pekan di kandang Serigala. Di akun twitternya, Yamaha terlihat siap tempur jelang MotoGP Austin 2017 sambil berkomentar: “Bersiap untuk seri ketiga!”
Sedangkan Vinales malah tampak lebih santai. Hal itu terlihat dari unggahan foto keberangkatan pembalap 22 tahun tersebut dari Spanyol menuju Amerika Serikat. Mungkin opini para penggemar MotoGP di Indonesia familiar dengan gaya duduknya di kabin pesawat. Ya, seperti gaya duduk makan di warteg (warung tegal) bukan? “Siap pergi ke Austin,” tulis Vinales.
“Seri berikutnya adalah Austin dan saya senang karena saya memenangkan balapan pertama saya di kelas Moto2 di sana, saya selalu tampil sangat kuat di Austin. Saya juga mencatat salah satu hasil terbaik saya di Amerika tahun lalu, jadi saya pikir Austin adalah lintasan yang bagus untuk gaya balap saya,” koar Vinales di situs resmi MotoGP.
“Saya suka sirkuitnya yang naik-turun, dengan banyak elevasi. So, saya amat antusias untuk melihat bagaimana M1 saya akan bekerja di sana dan bagaimana saya akan merasakan menggeber Yamaha di sana. Saya yakin dan saya tahu bahwa sekali lagi saya bisa melakoni akhir pekan lomba yang bagus,” tandasnya.
Ya, tim Yamaha Factory Racing tampak santai jelang akhir pekan MotoGP Austin 2017. Diduga kuat, rileksnya mereka usai Maverick Vinales memenangkan dua lomba awal musim ini, di Qatar dan Argentina.
Berkat hasil sempurna tersebut, Vinales menjadi pembalap pertama Yamaha yang mampu mengulang pencapaian Wayne Rainey, legenda tim garputala yang memenangkan dua lomba pertama di kelas bergengsi musim 1990. Vinales pun menyamai rekor Marc Marquez (Repsol Honda) sebagai satu-satunya pembalap yang sebelumnya tercatat sebagai pemenang dua lomba awal musim di era MotoGP.
Yamaha yang mencari kemenangan Grand Prix (GP) ke-500 mereka di MotoGP Austin 2017, jelas menatap optimistis lomba akhir pekan ini. Apalagi Vinales pernah menang di sana ketika melakoni musim debutnya di kelas Moto2 pada 2014. Belum lagi dia mampu membawa Suzuki GSX-RR finis keempat pada 2016, yang disebut para pengamat sebagai salah satu performa terbaiknya pada musim lalu.
Kalau Vinales akhir pekan ini finis terdepan di MotoGP Austin 2017, dia bakal jadi pembalap termuda kelima yang mampu memenangkan tiga lomba kelas bergengsi secara beruntun, setelah Marquez, Freddie Spencer, Casey Stoner, dan rekan setimnya saat ini di Yamaha, Valentino Rossi. Plus, Vinales akan jadi pembalap termuda Yamaha yang pernah mencatat rekor tersebut.
Namun media massa dunia mengibaratkan Vinales dan juga Rossi, yang meraih 2 podium finis pada dua awal musim ini. Akan balapan akhir pekan ini di kandang serigala, kandangnya Marquez sebagai satu-satunya pemenang dalam empat balapan beruntun kelas bergengsi di Austin.
Tapi Vinales dan Yamaha tampaknya sama sekali tidak tertekan jelang akhir pekan di kandang Serigala. Di akun twitternya, Yamaha terlihat siap tempur jelang MotoGP Austin 2017 sambil berkomentar: “Bersiap untuk seri ketiga!”
Sedangkan Vinales malah tampak lebih santai. Hal itu terlihat dari unggahan foto keberangkatan pembalap 22 tahun tersebut dari Spanyol menuju Amerika Serikat. Mungkin opini para penggemar MotoGP di Indonesia familiar dengan gaya duduknya di kabin pesawat. Ya, seperti gaya duduk makan di warteg (warung tegal) bukan? “Siap pergi ke Austin,” tulis Vinales.
“Seri berikutnya adalah Austin dan saya senang karena saya memenangkan balapan pertama saya di kelas Moto2 di sana, saya selalu tampil sangat kuat di Austin. Saya juga mencatat salah satu hasil terbaik saya di Amerika tahun lalu, jadi saya pikir Austin adalah lintasan yang bagus untuk gaya balap saya,” koar Vinales di situs resmi MotoGP.
“Saya suka sirkuitnya yang naik-turun, dengan banyak elevasi. So, saya amat antusias untuk melihat bagaimana M1 saya akan bekerja di sana dan bagaimana saya akan merasakan menggeber Yamaha di sana. Saya yakin dan saya tahu bahwa sekali lagi saya bisa melakoni akhir pekan lomba yang bagus,” tandasnya.
(sbn)