Andai Rivalitas dengan Biaggi Dijadikan Film, Rossi Pilih Soundtrack Rocky III
A
A
A
AUSTIN - Menengok sejarah karier Valentino Rossi di ajang balap motor terselip cerita tentang perseteruannya dengan Max Biaggi. Meskipun saat itu The Doctor berbeda usia dengan seniornya tersebut namun dia mampu menandingi kemampuan mantan juara dunia empat kali di kelas 250cc tersebut.
Salah satu kisah yang paling diingat penikmat balap roda dua di seluruh dunia ketika Rossi dan Biaggi saling mempertontonkan atraksi bermanuver di lintasan balap kuda besi yang berlangsung di Grand Prix Jepang. Rivalitas mereka terasa kental saat Biaggi dengan sengaja mendorong Rossi ketika keduanya berada di tikungan.
Akibat dorongan itu, Rossi sempat keluar dari lintasan. Merasa tidak terima, Rossi langsung membalas di lap berikutnya. Seusai melewati Biaggi, Rossi langsung mengacungkan jari tengah ke arah seniornya tersebut.
Biaggi bukan satu-satunya rival atau musuh bebuyutan Rossi. Pasalnya ada sejumlah nama yang berusaha menjajal kemampuan pemilik nomor 46 dalam mengendarai kuda besi, yakni Jorge Lorenzo dan Marc Marquez.
Jika salah satu persaingan itu dibuat menjadi sebuah film, seperti konfrontasi James Hunt dan Niki Lauda yang diabadikan di Rush, siapa yang akan dipilih Rossi? Inilah pertanyaan yang diajukan penggemar saat konferensi pers jelang GP Amerika Serikat.
Rossi lebih memilih Biaggi. Karena ada banyak kisah dan cerita lucu selama berada di lintasan balap.
"Saya akan mengatakan Biaggi, akan ada banyak dongeng yang menghibur untuk diceritakan. Karena kami memiliki banyak cerita lucu di trek!," terang Rossi seperti dikutip dari GPOne, Jumat (21/4/2017).
"Mengenai soundtrack, mungkin ini akan memakan waktu sedikit lebih lama. Biarkan Anda yang memutuskan. Tapi pada akhirnya dia mencari Eye of the tiger."
Salah satu kisah yang paling diingat penikmat balap roda dua di seluruh dunia ketika Rossi dan Biaggi saling mempertontonkan atraksi bermanuver di lintasan balap kuda besi yang berlangsung di Grand Prix Jepang. Rivalitas mereka terasa kental saat Biaggi dengan sengaja mendorong Rossi ketika keduanya berada di tikungan.
Akibat dorongan itu, Rossi sempat keluar dari lintasan. Merasa tidak terima, Rossi langsung membalas di lap berikutnya. Seusai melewati Biaggi, Rossi langsung mengacungkan jari tengah ke arah seniornya tersebut.
Biaggi bukan satu-satunya rival atau musuh bebuyutan Rossi. Pasalnya ada sejumlah nama yang berusaha menjajal kemampuan pemilik nomor 46 dalam mengendarai kuda besi, yakni Jorge Lorenzo dan Marc Marquez.
Jika salah satu persaingan itu dibuat menjadi sebuah film, seperti konfrontasi James Hunt dan Niki Lauda yang diabadikan di Rush, siapa yang akan dipilih Rossi? Inilah pertanyaan yang diajukan penggemar saat konferensi pers jelang GP Amerika Serikat.
Rossi lebih memilih Biaggi. Karena ada banyak kisah dan cerita lucu selama berada di lintasan balap.
"Saya akan mengatakan Biaggi, akan ada banyak dongeng yang menghibur untuk diceritakan. Karena kami memiliki banyak cerita lucu di trek!," terang Rossi seperti dikutip dari GPOne, Jumat (21/4/2017).
"Mengenai soundtrack, mungkin ini akan memakan waktu sedikit lebih lama. Biarkan Anda yang memutuskan. Tapi pada akhirnya dia mencari Eye of the tiger."
(bep)