Giliran Vinci Pertanyakan Wild Card Sharapova
A
A
A
STUTTGART - Jelang pertandingan pertama di Stuttgart Terbuka 2017 melawan Maria Sharapova, Roberta Vinci mempertanyakan keputusan diberikannya wild card terhadap petenis asal Rusia tersebut untuk tampil di turnamen WTA.
Sebelumnya, Sharapova mendapatkan hukuman tidak diperbolehkan mengikuti turnamen tenis, setelah positif menggunakan meldonium (doping) saat grand slam Australia Terbuka 2016. Setelah 15 bulan menepi dari lapangan, Sharapova secara kontroversial mendapatkan wild card untuk memasuki Stuttgart Terbuka.
Seperti sejumlah petenis lainnya, Vinci pun masuk ke dalam kur yang mempertanyakan pantaskah Sharapova diberi wild card untuk ambil bagian di Stuttgart. Padahal, petenis asal Rusia itu sudah tidak memiliki peringkat lagi, dan seharusnya dia mengawalinya dari turnamen yang lebih kecil.
"Menurut pendapat pribadi saya, saya tidak setuju dengan wild card di sini dan termasuk wild card di Roma dan turnamen lainnya," ujar Vinci merujuk keikutsertaan Sharapova di sejumlah turnamen berskala besar dengan wild card, seperti dipublikasikan The Times.
"Dia membuat kesalahannya dengan pasti, tapi dia harus membayarnya dan saya pikir dia bisa kembali bermain, tapi tanpa wild card," sambung petenis 34 tahun asal Italia.
Sebelumnya, petenis nomor delapan dunia, Agnieszka Radwanska sangat lantang menolak diberikannya wild card kepada Sharapova. "Sesuatu seperti ini seharusnya diberikan kepada pemain yang rankingnya turun akibat cedera, sakit, atau dipilih secara acak. Bukan untuk seseorang yang kena sanksi doping," tegas Radwanska, yang menderita kekalahan dari Ekaterina Makarova sehingga membuatnya gagal bertemu dengan pemenang laga Sharapova vs Vinci.
(Baca juga: Radwanska Sambut Comeback Sharapova dengan Komentar Pedas )
Sementara, jauh sebelumnya atau sekitar bulan lalu, ketika kabar kembalinya Sharapova dimumkan, petenis papan atas lainnya, Caroline Wozniacki mengatakan bahwa sangat tidak menghargai jika Sharapova, yang memenangi Stuttgart Terbuka dari 2012 hingga 2014, mendapat wild card.
Sebelumnya, Sharapova mendapatkan hukuman tidak diperbolehkan mengikuti turnamen tenis, setelah positif menggunakan meldonium (doping) saat grand slam Australia Terbuka 2016. Setelah 15 bulan menepi dari lapangan, Sharapova secara kontroversial mendapatkan wild card untuk memasuki Stuttgart Terbuka.
Seperti sejumlah petenis lainnya, Vinci pun masuk ke dalam kur yang mempertanyakan pantaskah Sharapova diberi wild card untuk ambil bagian di Stuttgart. Padahal, petenis asal Rusia itu sudah tidak memiliki peringkat lagi, dan seharusnya dia mengawalinya dari turnamen yang lebih kecil.
"Menurut pendapat pribadi saya, saya tidak setuju dengan wild card di sini dan termasuk wild card di Roma dan turnamen lainnya," ujar Vinci merujuk keikutsertaan Sharapova di sejumlah turnamen berskala besar dengan wild card, seperti dipublikasikan The Times.
"Dia membuat kesalahannya dengan pasti, tapi dia harus membayarnya dan saya pikir dia bisa kembali bermain, tapi tanpa wild card," sambung petenis 34 tahun asal Italia.
Sebelumnya, petenis nomor delapan dunia, Agnieszka Radwanska sangat lantang menolak diberikannya wild card kepada Sharapova. "Sesuatu seperti ini seharusnya diberikan kepada pemain yang rankingnya turun akibat cedera, sakit, atau dipilih secara acak. Bukan untuk seseorang yang kena sanksi doping," tegas Radwanska, yang menderita kekalahan dari Ekaterina Makarova sehingga membuatnya gagal bertemu dengan pemenang laga Sharapova vs Vinci.
(Baca juga: Radwanska Sambut Comeback Sharapova dengan Komentar Pedas )
Sementara, jauh sebelumnya atau sekitar bulan lalu, ketika kabar kembalinya Sharapova dimumkan, petenis papan atas lainnya, Caroline Wozniacki mengatakan bahwa sangat tidak menghargai jika Sharapova, yang memenangi Stuttgart Terbuka dari 2012 hingga 2014, mendapat wild card.
(nug)