Berstatus Marquee Player, Pino Belum Penuhi Ekspektasi Arema
A
A
A
MALANG - Ketika beberapa marquee player di Liga 1 2017 sudah menunjukkan kualitasnya, tidak demikian dengan Juan Pablo Pino. Pemain bintang Arema FC itu belum juga menjawab ekspektasi pelatih maupun supporter saat diberi kesempatan di lapangan.
Jika parameternya kala Arema mengalahkan Barito Putera 1-0, kinerja Pino jelas belum sesuai dengan status marquee player. Pemain yang pernah membela di AS Monaco dan Galatasaray itu menurut penilaian pelatih Aji Santoso masih malas berlari di lapangan.
Pino yang dinilai sudah tidak memiliki masalah kebugaran, diturunkan di babak kedua menggantikan Hanif Syahbandi. Diplot sebagai gelandang, Pino jarang bergerak saat tidak menguasai bola. Itu sempat membuat gusar kapten Arema, Johan Alfarizie.
"Dia kelihatannya sudah bugar dan tidak ada masalah. Tetapi, terkadang saat tidak menguasai bola, Pino seperti pemain yang kesakitan. Sedangkan saat menguasai bola dia bisa berlari dengan kencang. Saya akan mencari tahu apa yang terjadi dengan dia," ungkap Aji.
Semula Pino tidak punya masalah ketika bergabung dengan Singo Edan. Tes medis menunjukkan tidak ada persoalan dengan kesehatannya, begitu pula ketika menjalani debutnya kontra Bhayangkara FC. Dia sempat membuat assist di partai kedua itu.
Aji juga mengakui ingin melihat penampilan lebih gereget lagi dari pemain Kolombia itu. Sebagai marquee player yang dianggap memiliki kelebihan khusus, selayaknya Pino memberikan kontribusi lebih dibandingkan dengan pemain lainnya.
"Dia berstatus pemain bintang dan didatangkan dengan khusus untuk meningkatkan kualitas tim. Jadi sangat wajar kalau saya berharap Pino bisa memberikan kualitas terbaiknya. Saya akan melihat bagaimana perkembangan dia ke depan," begitu menurut Aji.
Sejauh ini Pino belum mendapatkan posisi starter dan itu sangat kontras dengan para marquee player yang bermain di Indonesia. Memang pemain ini sempat mendapatkan cedera, tetapi ketika diklaim sudah fit dan dimainkan lawan Barito, masih belum memuaskan pelatih.
Jika parameternya kala Arema mengalahkan Barito Putera 1-0, kinerja Pino jelas belum sesuai dengan status marquee player. Pemain yang pernah membela di AS Monaco dan Galatasaray itu menurut penilaian pelatih Aji Santoso masih malas berlari di lapangan.
Pino yang dinilai sudah tidak memiliki masalah kebugaran, diturunkan di babak kedua menggantikan Hanif Syahbandi. Diplot sebagai gelandang, Pino jarang bergerak saat tidak menguasai bola. Itu sempat membuat gusar kapten Arema, Johan Alfarizie.
"Dia kelihatannya sudah bugar dan tidak ada masalah. Tetapi, terkadang saat tidak menguasai bola, Pino seperti pemain yang kesakitan. Sedangkan saat menguasai bola dia bisa berlari dengan kencang. Saya akan mencari tahu apa yang terjadi dengan dia," ungkap Aji.
Semula Pino tidak punya masalah ketika bergabung dengan Singo Edan. Tes medis menunjukkan tidak ada persoalan dengan kesehatannya, begitu pula ketika menjalani debutnya kontra Bhayangkara FC. Dia sempat membuat assist di partai kedua itu.
Aji juga mengakui ingin melihat penampilan lebih gereget lagi dari pemain Kolombia itu. Sebagai marquee player yang dianggap memiliki kelebihan khusus, selayaknya Pino memberikan kontribusi lebih dibandingkan dengan pemain lainnya.
"Dia berstatus pemain bintang dan didatangkan dengan khusus untuk meningkatkan kualitas tim. Jadi sangat wajar kalau saya berharap Pino bisa memberikan kualitas terbaiknya. Saya akan melihat bagaimana perkembangan dia ke depan," begitu menurut Aji.
Sejauh ini Pino belum mendapatkan posisi starter dan itu sangat kontras dengan para marquee player yang bermain di Indonesia. Memang pemain ini sempat mendapatkan cedera, tetapi ketika diklaim sudah fit dan dimainkan lawan Barito, masih belum memuaskan pelatih.
(mir)