Biaggi: Saingan Rossi Bukan Marquez atau Vinales, Ini Soal Masa

Jum'at, 12 Mei 2017 - 07:00 WIB
Biaggi: Saingan Rossi...
Biaggi: Saingan Rossi Bukan Marquez atau Vinales, Ini Soal Masa
A A A
JEREZ - Jelang ulang tahunnya yang ke-46 pada 26 Juni mendatang, Max Biaggi terlihat tidak terlalu antusias buat merayakannya. Sepertinya ini karena masalah angka. Ya, karena angka 46 merupakan nomor motor mantan rival abadinya di MotoGP, Valentino Rossi. Biaggi yang mengaspal di WSBK hingga usia 42, boleh jadi merupakan salah satu pembalap berumur panjang di lintasan selain The Doctor yang kini memimpin klasemen sementara MotoGP di usia 38. Surat kabar ternama di Roma, Italia, Corriere dello Sport tak menyia-nyiakan kesempatan saat bertemu Biaggi di akhir pekan MotoGP Jerez 2017 dan langsung menyodorkan diri untuk wawancara dengan tim prinsipal Mahindra di Moto3, berikut petikannya.
Max Biaggi (kanan) saat masih bersaing dengan Valentino Rossi di MotoGP. (Foto-eurosport)
Baru-baru ini Rossi bilang, pertempuran terbesarnya di MotoGP ialah ketika melawan Anda?
“Saya sangat senang saat dia mengatakan itu. Kami menjalani persaingan yang hebat dan saya sedikit merindukannya.”

Di usia 38, Rossi tetap kompetitif dan bisa jadi akan balapan hingga usia 42 seperti Anda?
“Rossi benar-benar masih tampil oke. Tetapi saat ini tidak ada yang bisa disamakan dengannya. Saingannya sekarang bukan Marquez atau Vinales: Ini soal masa.”

Anda balapan hingga usia 42, apakah ada usia bagi pembalap untuk pensiun?
“Tidak ada usia pasti untuk berhenti dalam olahraga ini. Pembalap motor bukanlah sprinter 100 meter yang membutuhkan ledakan otot, walau juga membutuhkan itu. Bagi saya, podium terakhir di WSBK Sepang pada usia 42 adalah taruhan yang terbayar. Namun saya mengalami lebih banyak masalah ketimbang yang saya harapkan.”

Masalah seperti apa contohnya?
“Sulit untuk mendapatkan kembali otomatisme tertentu, terutama ketika kepala berpikir, tapi tubuh tidak bereaksi persis seperti yang saya harapkan. Kecepatan adalah kecepatan, jadi ketika Anda ingin menempatkan roda pada jalur yang tepat dan Anda membuat kesalahan mungkin beberapa sentimeter. Itu berarti Anda telah kehilangan 0,01 atau 0,1 detik.”

“Kemudian, tentu saja Anda dapat membuat sebagian (kesalahan) itu selama balapan, dan tentunya kita harus berterima kasih berkat pengalaman yang kita miliki, walau tidak semua pembalap semuanya begitu. Yang saya ingat bahwa pada saat itu, beberapa tahun sebelum pensiun, saya merasa segala sesuatunya tampak lebih lambat.”

Rossi tampaknya belum mencapai titik itu pada karier balapnya?
“Tidak (belum), dia beruntung karena dia tidak pernah (belum) berhenti.”

Beberapa waktu lalu dia (Rossi) mengatakan bahwa dia mungkin telah kehilangan sedikit keberanian, dibandingkan saat masih muda?
“Itu normal, tapi itu bukan soal keberanian. Anda kehilangan ledakan dalam reaksi Anda, jadi Anda mulai balapan dengan cara yang berbeda.”

Setelah balapan terakhir, Anda memutuskan untuk pensiun. Bagaimana Anda tiba pada keputusan itu?
“Ada saatnya untuk semuanya. Saya pikir saya adalah salah satu dari beberapa pembalap yang berhenti ketika masih terikat kontrak. Tetapi ternyata tidak, Stoner melakukan hal itu juga dan saya memahaminya. Anda menyerahkan satu tahun kejayaan dan jumlah uang yang cukup banyak. Tapi jika Anda ingin saya memberi tahu Anda apa yang akan dilakukan Rossi, sejujurnya saya tidak tahu. Ini adalah keputusan yang sangat pribadi yang melibatkan banyak faktor.”

Apa yang telah berubah antara era Anda dengan saat ini?
“Sangat sedikit yang akan saya katakan. Tapi tentunya masih ada dua Honda dan dua Yamaha di depan. Saya pernah balapan dengan kedua pabrikan tersebut. Saya tidak bisa berbicara tentang masa kini, namun di zaman saya, HRC hampir dibentuk secara militeristik. Tapi sepertinya sekarang terlihat lebih bersahabat dengan kedatangan Shuhei Nakamoto.”

Apa catatan pertama Anda usai seri pertama Eropa di MotoGP 2017 (Jerez)?
“Pertama, Jerez telan menempatkan Lorenzo kembali di antara barisan terdepan. Ini adalah balapan yang sangat sulit karena berlangsung dalam cuaca yang sangat panas.”

Siapa pembalap terbaik masa kini?
“Saya suka baik Vinales maupun Marquez, meskipun mereka memiliki gaya yang sangat berbeda. Maverick adalah bunglon, dia bisa beradaptasi dengan cepat. Marc luar biasa, seolah-olah dia selalu berada di tepian pisau cukur, meski dia memiliki kontrol yang besar terhadap motornya.”

Jadi, Anda tidak mau mendukung salah satu tim pabrikan manapun di atas yang lainnya?
“Ketika saya balapan, saya merasa lebih nyaman di Yamaha. Tapi sebenarnya saya selalu merasa seperti pembalap Aprilia. Mungkin karena saya paling banyak dengan mereka.”
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8785 seconds (0.1#10.140)