Bos WSBK Mau Pinjam Valentino Rossi Balapan di Superbike

Senin, 19 Juni 2017 - 12:34 WIB
Bos WSBK Mau Pinjam...
Bos WSBK Mau Pinjam Valentino Rossi Balapan di Superbike
A A A
MISANO - Menjadi seorang direktur lomba dari Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK) merupakan sebuah pekerjaan penting. Peran krusial itu pula yang kini diemban oleh mantan pembalap Ducati, Kawasaki, dan Suzuki di ajang ini, Gregorio Lavilla.

Dibilang penting, karena direktur lomba harus tahu bagaimana cara agar keputusannya bisa memuaskan semua orang, mulai dari pabrikan, pembalap, sponsor, hingga penonton dan pemirsa. Berikut petikan wawancara GPOne dengan Gregorio Lavilla di sela-sela WSBK San Marino 2017 di sirkuit Misano, Minggu (17/6).

Apakah lebih baik menjadi pembalap atau direktur lomba?
“Pembalap, tidak diragukan lagi! Pada masa itu, saya hanya memikirkan diri sendiri. Sekarang, saya harus mendengarkan dan berbicara dengan semua pembalap, jumlahnya lebih dari 130 pembalap, dan mesti menyadari semua kebutuhan mereka sebelum memutuskan hal terbaik untuk dilakukan. Itu tidak mudah, karena tentu saja keputusan akhir tidak akan pernah memuaskan semua orang.”

Apa bagian terberat dari pekerjaan sekarang?
“Selama balapan, saya harus memahami situasi di jalur, memeriksa bahwa masing-masing menghormati peraturan. Kami memiliki beberapa marshal hebat untuk membantu kami, yang memberi isyarat jika hujan turun, jika ada minyak (oli/rem) tumpah di lintasan, dan pemotongan jalur/jump start."

"Peran manusia lebih penting ketimbang teknologi di sini, walau kami memiliki layar tv, namun orang lebih memperhatikan. Ada tiga orang yang bertugas sebagai direktur sebuah lomba. Saya adalah salah satu yang ikut mengambil keputusan, dan saya selalu melakukannya demi kebaikan para pembalap.”

Di WSBK ada perbedaan yang meningkat antara tim pabrikan dan privatir?
“Memang selalu seperti itu. Sejak dulu, hanya tim privatir Ducati yang mampu bertarung dengan para pembalap terdepan. Tapi kini, sering sekali ada tim privatir kuat muncul, contohnya seperti Leon Haslam dengan tim Pucetti di WSBK Inggris 2017. Seiring berjalannya waktu, kami mencoba menemukan peraturan yang bisa diterima semua orang. Kami memiliki ramuan untuk mengambil langkah lain dalam mengurangi biaya dan kesenjangan motor antara berbagai tim.”

Akankah kesamaan level ECU akan menyeimbangkan pertarungan antar motor tim pabrikan dengan tim privatir?
“Kami sedang membicarakan itu. Tapi ECU yang sama untuk semua orang hanyalah langkah kecil. Perubahan ini tidak akan menjadi solusi terakhir, karena peraturan tersebut akan disamaratakan jika setiap orang memiliki kondisi yang sama. Keterlibatan langsung dengan produsen dan sarana ekonomi termasuk dalam hal ini."

"Peraturan tersebut mempengaruhi hasil, namun tetap saja pembalap yang akan membuat perbedaan. Setiap tim dan setiap pembalap harus memiliki kesempatan untuk menang. Ini adalah jalan yang benar yang bisa membawa WSBK mendekati peraturan Superstock. Kami akan mencoba menciptakan situasi itu.”

Akhir-akhir ini pembalap Inggris semakin kompetitif di WSBK?
“Mereka lahir dan ditempa dari BSB (British Superbike), sebuah kejuaraan dengan tradisi hebat dan kaya bakat. Mereka kejuaraan independen dan memperlakukan setiap seri seolah-olah itu adalah kejuaraan dunia."

"Gelombang pembalap kuat Inggris tiba di WSBK mulai 2000-an, periode di mana muncul Jonathan Rea, Leon Camier, Leon Haslam, Tom Sykes, Eugene Laverty, juga Cal Crutchlow. Dia memenangkan gelar Supersport, pernah satu tahun di WSBK, dan kemudian pindah ke MotoGP untuk tampil bagus di sana.”
Valentino Rossi pada akhir pekan lomba MotoGP Italia 2017 di sirkuit Mugello. (Foto-Yamaha)
WSBK lebih kesulitan bila dibandingkan dengan MotoGP dalam hal jumlah penonton, mengapa?
“Saat ini itu betul. Tujuan kami ke depan adalah untuk meningkatkan animo masyarakat menonton WSBK. Akan sangat menyenangkan mendapatkan wild card buat Valentino Rossi berlomba di beberapa balapan. Saya inginnya Rossi balapan beberapa kali di WSBK dan biar ia berpikir bahwa kami di WSBK akan memperlakukannya dengan baik.”
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1219 seconds (0.1#10.140)