Jelang F1 GP Azerbaijan, Bos Mercedes Menyimpan Tanda Tanya
A
A
A
BAKU - Meski berhasil mendominasi lomba F1 GP Kanada 2017 di sirkuit Gilles Villeneuve, Montreal, dua pekan silam. Tim Mercedes mengakui bahwa mobil Formula 1 musim ini yang berkode sasis W08, masih menyimpan beberapa tanda tanya.
Ya, setelah usaha besar skuat Brackley untuk bangkit dari hasil kurang memuaskan di F1 GP Monako 2017, Lewis Hamilton berhasil menunjukkan penampilan terbaiknya musim ini dengan merebut posisi pole dan kemenangan di Montreal.
Ditambah finis kedua Valtteri Bottas, hasil tersebut menjadi pukulan telak terhadap ambisi titel Ferrari – yang kini turun satu posisi setelah disalip Mercedes di klasemen sementara konstruktor. Hamilton di urutan kedua juga memangkas jarak keunggulan Sebastian Vettel menjadi 12 poin.
Tapi Mercedes tidak mau cepat berpuas diri. Tim pabrikan asal Jerman itu mengklaim mereka belum memecahkan semua isu yang ada dan yakin bahwa masih banyak pekerjaan yang menanti. Salah satu pertanyaan masih membayangi Mercedes, yakni perbedaan tingkat cengkeraman yang dialami Hamilton dan Valtteri Bottas saat kualifikasi.
Bos tim Mercedes, Toto Wolff berkata: "Meski mereka memiliki setelan yang sama, tingkat cengkeraman Lewis terus meningkat sepanjang sesi kualifikasi, sedangkan Valtteri justru menurun – tanpa ada alasan yang jelas. Hal-hal kecil seperti ini yang masih menjadi pertanyaan, dan harus cepat kami atasi."
Mercedes sadar bahwa balapan berikutnya, yaitu F1 GP Azerbaijan 2017 di Baku pada Jumat-Minggu (23-25 Juni) ini, bisa menjadi tantangan untuk mereka. Layout sirkuit jalan raya yang berliku-liku dan sempit dianggap bisa menyulitkan mobil W08 yang memiliki jarak sumbu roda panjang.
"Itu (balapan Baku) akan menjadi situasi yang menantang. Tahun lalu balapan berlangsung cukup sulit. Tahun ini, kami harus menghadapi musim secara balapan per balapan. Jadi kami akan berusaha tetap tenang dan merengkuh poin sebanyak mungkin,” beber Toto Wolff seperti ditulis Autosport dan Motorsport.
"Kami tahu kami bisa mengalami satu pekan yang bagus, pekan yang sangat bagus, dan mungkin beberapa pekan yang buruk. Kami mengalaminya di Monako, dan Ferrari di Kanada. Kita semua berusaha membatasi pekan-pekan yang buruk seperti itu," kata Wolff lagi.
Pria asal Austria itu menambahkan: "Semakin banyak data yang kami kumpulkan, maka semakin bertambah pula pemahaman kami. Itu yang terlihat pada tahun lalu, kami terus berkembang tiap tahunnya, dan ini bukan sekedar bisnis insting, tapi ini adalah bisnis yang terukur.”
"Tiap mil yang kami lalui akan menjadi sebuah perkembangan untuk tampil lebih bagus, dan mudah-mudahan cukup untuk bersaing dalam perebutan gelar juara dunia," tandas Toto Wolff yang mengingatkan juga bahwa, kesialan Ferrari di F1 GP Kanada akibat Vettel masuk pit di lap-lap awal usai terlibat insiden yang menyebabkan sayap depannya mesti diganti.
Ya, setelah usaha besar skuat Brackley untuk bangkit dari hasil kurang memuaskan di F1 GP Monako 2017, Lewis Hamilton berhasil menunjukkan penampilan terbaiknya musim ini dengan merebut posisi pole dan kemenangan di Montreal.
Ditambah finis kedua Valtteri Bottas, hasil tersebut menjadi pukulan telak terhadap ambisi titel Ferrari – yang kini turun satu posisi setelah disalip Mercedes di klasemen sementara konstruktor. Hamilton di urutan kedua juga memangkas jarak keunggulan Sebastian Vettel menjadi 12 poin.
Tapi Mercedes tidak mau cepat berpuas diri. Tim pabrikan asal Jerman itu mengklaim mereka belum memecahkan semua isu yang ada dan yakin bahwa masih banyak pekerjaan yang menanti. Salah satu pertanyaan masih membayangi Mercedes, yakni perbedaan tingkat cengkeraman yang dialami Hamilton dan Valtteri Bottas saat kualifikasi.
Bos tim Mercedes, Toto Wolff berkata: "Meski mereka memiliki setelan yang sama, tingkat cengkeraman Lewis terus meningkat sepanjang sesi kualifikasi, sedangkan Valtteri justru menurun – tanpa ada alasan yang jelas. Hal-hal kecil seperti ini yang masih menjadi pertanyaan, dan harus cepat kami atasi."
Mercedes sadar bahwa balapan berikutnya, yaitu F1 GP Azerbaijan 2017 di Baku pada Jumat-Minggu (23-25 Juni) ini, bisa menjadi tantangan untuk mereka. Layout sirkuit jalan raya yang berliku-liku dan sempit dianggap bisa menyulitkan mobil W08 yang memiliki jarak sumbu roda panjang.
"Itu (balapan Baku) akan menjadi situasi yang menantang. Tahun lalu balapan berlangsung cukup sulit. Tahun ini, kami harus menghadapi musim secara balapan per balapan. Jadi kami akan berusaha tetap tenang dan merengkuh poin sebanyak mungkin,” beber Toto Wolff seperti ditulis Autosport dan Motorsport.
"Kami tahu kami bisa mengalami satu pekan yang bagus, pekan yang sangat bagus, dan mungkin beberapa pekan yang buruk. Kami mengalaminya di Monako, dan Ferrari di Kanada. Kita semua berusaha membatasi pekan-pekan yang buruk seperti itu," kata Wolff lagi.
Pria asal Austria itu menambahkan: "Semakin banyak data yang kami kumpulkan, maka semakin bertambah pula pemahaman kami. Itu yang terlihat pada tahun lalu, kami terus berkembang tiap tahunnya, dan ini bukan sekedar bisnis insting, tapi ini adalah bisnis yang terukur.”
"Tiap mil yang kami lalui akan menjadi sebuah perkembangan untuk tampil lebih bagus, dan mudah-mudahan cukup untuk bersaing dalam perebutan gelar juara dunia," tandas Toto Wolff yang mengingatkan juga bahwa, kesialan Ferrari di F1 GP Kanada akibat Vettel masuk pit di lap-lap awal usai terlibat insiden yang menyebabkan sayap depannya mesti diganti.
(sbn)