Persiba Bantul Tak Terima dengan Hukuman Komdis
A
A
A
BANTUL - Persiba Bantul tidak terima dengan hukuman yang diberikan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Menurut Endro Sulastomo selaku Manajer Persiba, pihaknya sudah berupaya keras untuk mencegah berbagai tindak pelanggaran dan perusakan fasilitas.
"Aneh sekali saya melihatnya seperti itu. Kita tidak tahu menahu ada sanksi tersebut. Ini tidak adil. Saya akan protes," ungkap Endro.
Sebelumnya Komdis menjatuhi hukuman denda Rp10 juta karena Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan Persiba dianggap membiarkan suporter merusak lambang PSIM Yogyakarta dan menuliskan kata-kata penghinaan pada papan skor di Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul. Dalam kesempatan itu, Persiba sedang melakoni laga kandang melawan Persis Solo.
Menurut Endro, pihak Panpel sudah melarang aksi tersebut. Bahkan mereka menghentikan pertandingan dan mengancam tak bakal melanjutkan laga jika aksi suporter tak juga dihentikan.
"Di laga Persiba dan Persis juga (tulisan) itu sudah diturunkan. Ngawur sekali ini, apalagi di PSIM ada Mbah Putih (Dwi Irianto yang menjadi salah satu Anggota Komdis PSSI). Kalau bisa tulis saja karena ini menyakitkan bagi kami, apalagi PSIM home base juga di sini (SSA). Jangan salahkan Persiba, ini PSIM langsung saya kontak," jelas Endro.
Selain Persiba Bantul, Komdis juga memberikan sanksi kepada Persis Solo yang berupa larangan memakai atribut ke dalam stadion sebanyak tiga kali dan denda sebesar Rp15 juta karena suporter mereka datang ke Bantul dan ikut merusak lambang PSIM serta menuliskan kata-kata penghinaan pada papan skor. Namun beda dengan Persiba, kubu Persis pasrah menerima hukuman Komdis.
"Ya kami dipanggil dalam sidang Komdis kaitannya dengan insiden di Bantul. Kami sampaikan fakta di lapangan apa yang terjadi. Seharusnya adanya pengaduan juga disertai saksi. Pada dasarnya sanksi itu masih mengambang dan seharusnya Panpel yang bertanggungjawab. Sanksi itu walau ada komisi banding, kami tetap akan terima itu. Paling tidak jadi pembelajaran supaya suporter lebih dewasa lagi ke depannya," kata Sekjen Persis Solo, Langgeng Jatmiko singkat.
"Aneh sekali saya melihatnya seperti itu. Kita tidak tahu menahu ada sanksi tersebut. Ini tidak adil. Saya akan protes," ungkap Endro.
Sebelumnya Komdis menjatuhi hukuman denda Rp10 juta karena Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan Persiba dianggap membiarkan suporter merusak lambang PSIM Yogyakarta dan menuliskan kata-kata penghinaan pada papan skor di Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul. Dalam kesempatan itu, Persiba sedang melakoni laga kandang melawan Persis Solo.
Menurut Endro, pihak Panpel sudah melarang aksi tersebut. Bahkan mereka menghentikan pertandingan dan mengancam tak bakal melanjutkan laga jika aksi suporter tak juga dihentikan.
"Di laga Persiba dan Persis juga (tulisan) itu sudah diturunkan. Ngawur sekali ini, apalagi di PSIM ada Mbah Putih (Dwi Irianto yang menjadi salah satu Anggota Komdis PSSI). Kalau bisa tulis saja karena ini menyakitkan bagi kami, apalagi PSIM home base juga di sini (SSA). Jangan salahkan Persiba, ini PSIM langsung saya kontak," jelas Endro.
Selain Persiba Bantul, Komdis juga memberikan sanksi kepada Persis Solo yang berupa larangan memakai atribut ke dalam stadion sebanyak tiga kali dan denda sebesar Rp15 juta karena suporter mereka datang ke Bantul dan ikut merusak lambang PSIM serta menuliskan kata-kata penghinaan pada papan skor. Namun beda dengan Persiba, kubu Persis pasrah menerima hukuman Komdis.
"Ya kami dipanggil dalam sidang Komdis kaitannya dengan insiden di Bantul. Kami sampaikan fakta di lapangan apa yang terjadi. Seharusnya adanya pengaduan juga disertai saksi. Pada dasarnya sanksi itu masih mengambang dan seharusnya Panpel yang bertanggungjawab. Sanksi itu walau ada komisi banding, kami tetap akan terima itu. Paling tidak jadi pembelajaran supaya suporter lebih dewasa lagi ke depannya," kata Sekjen Persis Solo, Langgeng Jatmiko singkat.
(bep)