Walau Tersisih, Nadal Simpan Kenangan Manis Wimbledon
A
A
A
LONDON - Keinginan kuat Rafael Nadal untuk merebut gelar juara di Wimbledon memang sudah kandas. Tapi, kenangan manis di All England Club akan tetap dikenang petenis berpaspor Spanyol itu.
Nadal memang tengah merajut ambisi untuk mencoba kali ketiga merebut trofi di Wimbledon. Maklum kali terakhir, Raja Tanah Liat itu merengkuhnya di edisi 2010 lalu.
Secara kualitas permainan Nadal sejak babak pertama memang begitu meyakinkan. Tanpa kehilangan satu set pun Nadal lolos ke babak keempat. Di babak pertama, unggulan keempat itu sukses mengandaskan John Milmann dengan 6-1, 6-3, 6-2. Permainan menawan berlanjut di babak kedua saat menjinakkan Donald Young 6-4, 6-2, 7-5.
Perlawanan ketat mulai dirasakan Nadal saat Karen Khachanov di babak ketiga. Walau menang, Nadal sempat dipaksa bermain tiebreak di set terakhir sebelum menang dengan 6-1, 6-4, 7-6(3).
Dan benar saja, di babak keempat Nadal dipaksa mengerahkan semua kemampuannya saat jumpa Gilles Muller. Walau sudah berjuang maksimal Nadal harus merelakan tiket perempat final direbut Miller setelah kalah 3-6, 4-6, 6-3, 6-4, 13-15 lewat pertarungan empat jam lebih. (Baca Juga: Harapan Nadal Rebut Gelar Ketiga di Wimbledon Gagal)
Nadal pun tidak mempersoalkan dirinya kandas. Ia bisa segera melupakan kekalahan. Tapi yang tidak bisa dilupakan adalah keriuhannya.
"Itu adalah perasaan yang luar biasa. Suasana yang hebat. Saya bermain dengan segenap gairah dan penonton sangat menghargai itu," kata Nadal dilansir ATP, Selasa (11/7/2017).
"Saya berterima kasih atas dukungannya. Saya telah mencoba. Mohon maaf saya tak bisa membalas dukungan dengan kemenangan. Tapi, sangat menyenangkan merasakan dukungan dari mereka," ungkap Nadal.
Nadal memang tengah merajut ambisi untuk mencoba kali ketiga merebut trofi di Wimbledon. Maklum kali terakhir, Raja Tanah Liat itu merengkuhnya di edisi 2010 lalu.
Secara kualitas permainan Nadal sejak babak pertama memang begitu meyakinkan. Tanpa kehilangan satu set pun Nadal lolos ke babak keempat. Di babak pertama, unggulan keempat itu sukses mengandaskan John Milmann dengan 6-1, 6-3, 6-2. Permainan menawan berlanjut di babak kedua saat menjinakkan Donald Young 6-4, 6-2, 7-5.
Perlawanan ketat mulai dirasakan Nadal saat Karen Khachanov di babak ketiga. Walau menang, Nadal sempat dipaksa bermain tiebreak di set terakhir sebelum menang dengan 6-1, 6-4, 7-6(3).
Dan benar saja, di babak keempat Nadal dipaksa mengerahkan semua kemampuannya saat jumpa Gilles Muller. Walau sudah berjuang maksimal Nadal harus merelakan tiket perempat final direbut Miller setelah kalah 3-6, 4-6, 6-3, 6-4, 13-15 lewat pertarungan empat jam lebih. (Baca Juga: Harapan Nadal Rebut Gelar Ketiga di Wimbledon Gagal)
Nadal pun tidak mempersoalkan dirinya kandas. Ia bisa segera melupakan kekalahan. Tapi yang tidak bisa dilupakan adalah keriuhannya.
"Itu adalah perasaan yang luar biasa. Suasana yang hebat. Saya bermain dengan segenap gairah dan penonton sangat menghargai itu," kata Nadal dilansir ATP, Selasa (11/7/2017).
"Saya berterima kasih atas dukungannya. Saya telah mencoba. Mohon maaf saya tak bisa membalas dukungan dengan kemenangan. Tapi, sangat menyenangkan merasakan dukungan dari mereka," ungkap Nadal.
(bbk)