Petrucci Mau Geser Dovi dan Lorenzo dari Tim Ducati MotoGP
A
A
A
MISANO - Baru saja menggenggam perpanjangan kontrak baru dari tim satelit Pramac Racing, Danilo Petrucci mengumbar ambisi besarnya. Ia bertekad jadi pembalap tim pabrikan Ducati di MotoGP.
Ya, setelah berkiprah di kelas bergengsi mulai 2012 bersama tim Ioda Racing pada kelas CRT (Claiming Rule Teams). Danilo Petrucci tengah menjalani masa keemasan dalam karier balapnya di MotoGP pada musim 2017.
Walau poin yang ia kumpulkan saat ini (66) masih belum melebihi 113 (poin yang ia kumpulkan pada MotoGP 2015). Namun konsistensinya bertarung dengan para pembalap terdepan di paruh pertama musim 2017 terbilang stabil.
Bukti sahihnya adalah start frontrow pada beberapa seri belakangan. Selain itu pembalap 26 tahun itu meraih finis podium ketiga di MotoGP Italia dan finis kedua di MotoGP Assen.
GPOne berkesempatan mewancarai Petrux (julukan Petrucci) usai tes privat tim Ducati yang berlangsung di sirkuit Misano, San Marino, selama dua hari pada tengah pekan lalu. Salah satu yang menonjol dari perkataan juara Superbike Italia dan runner-up FIM Superstock 1000 musim 2011 itu memiliki ambisi buat jadi pembalap tim pabrikan.
Apakah itu berarti Petrucci saat ini tidak senang hanya berstatus pembalap tim satelit? Atau ia menakar kemampuannya di atas motor Desmosedici GP lebih baik ketimbang Andrea Dovizioso serta Jorge Lorenzo, dua pembalap tim pabrikan Ducati saat ini?
Mengapa Petrucci tidak memilih Aprilia yang telah menawarinya jadi pembalap tim pabrikan untuk MotoGP 2018, namun justru memperpanjang kontrak bersama tim Pramac Racing?
“Karena saya suka melakukan sesuatu dengan benar, dan ini bukan saat yang tepat. Ducati telah melakukan pekerjaan hebat dan saya merasa seolah-olah saya adalah bagian dari proyek ini, tes di Misano membuktikan hal itu,” beber Petrucci.
“Saya yakin saya penting bagi mereka (Ducati) dan saya tidak ingin keluar sekarang. Jika saya memilih jalan lain (ke Aprilia), saya pikir bagian kedua musim ini akan berubah arah,” imbuhnya.
Benarkah Aprilia menawari Anda gaji fantastis?
“Saya ulangi, saya suka melakukan sesuatu dengan benar dan secara pribadi lebih masuk akal untuk mengambil pilihan kontrak dua tahun (bersama Pramac Racing), untuk memiliki kontinuitas yang lebih besar (di atas motor Ducati).”
“Untuk 2019, semua tim akan membuka pintu karena banyak pembalap tim pabrikan yang kontraknya berakhir. Saya tidak menutup peluang, karena tujuan utama saya tahun itu adalah tetap mengendarai motor merah (Ducati) ... tapi yang sebenarnya, di tim pabrikan.”
“Saya tahu Ducati peduli dengan saya. Jika saya melakukan segala hal dengan baik, saya mungkin bisa masuk tim pabrikan, karena kalau tidak saya akan beralih pekerjaan (sambil tertawa).”
Jadi Anda sedang mempromosikan diri Anda?
“Saya mungkin adalah pembalap baru, namun saya selalu berpikir bahwa tempat saya ada di depan, meski tim tidak mengharapkan hasil tertentu dari saya pada tiga tahun pertama. Dalam dua setengah tahun terakhir, saya mengakui bahwa saya telah tumbuh. Tetapi saya masih belum bisa melakukan hal-hal s***! (sambil tertawa lagi).
Ya, setelah berkiprah di kelas bergengsi mulai 2012 bersama tim Ioda Racing pada kelas CRT (Claiming Rule Teams). Danilo Petrucci tengah menjalani masa keemasan dalam karier balapnya di MotoGP pada musim 2017.
Walau poin yang ia kumpulkan saat ini (66) masih belum melebihi 113 (poin yang ia kumpulkan pada MotoGP 2015). Namun konsistensinya bertarung dengan para pembalap terdepan di paruh pertama musim 2017 terbilang stabil.
Bukti sahihnya adalah start frontrow pada beberapa seri belakangan. Selain itu pembalap 26 tahun itu meraih finis podium ketiga di MotoGP Italia dan finis kedua di MotoGP Assen.
GPOne berkesempatan mewancarai Petrux (julukan Petrucci) usai tes privat tim Ducati yang berlangsung di sirkuit Misano, San Marino, selama dua hari pada tengah pekan lalu. Salah satu yang menonjol dari perkataan juara Superbike Italia dan runner-up FIM Superstock 1000 musim 2011 itu memiliki ambisi buat jadi pembalap tim pabrikan.
Apakah itu berarti Petrucci saat ini tidak senang hanya berstatus pembalap tim satelit? Atau ia menakar kemampuannya di atas motor Desmosedici GP lebih baik ketimbang Andrea Dovizioso serta Jorge Lorenzo, dua pembalap tim pabrikan Ducati saat ini?
Mengapa Petrucci tidak memilih Aprilia yang telah menawarinya jadi pembalap tim pabrikan untuk MotoGP 2018, namun justru memperpanjang kontrak bersama tim Pramac Racing?
“Karena saya suka melakukan sesuatu dengan benar, dan ini bukan saat yang tepat. Ducati telah melakukan pekerjaan hebat dan saya merasa seolah-olah saya adalah bagian dari proyek ini, tes di Misano membuktikan hal itu,” beber Petrucci.
“Saya yakin saya penting bagi mereka (Ducati) dan saya tidak ingin keluar sekarang. Jika saya memilih jalan lain (ke Aprilia), saya pikir bagian kedua musim ini akan berubah arah,” imbuhnya.
Benarkah Aprilia menawari Anda gaji fantastis?
“Saya ulangi, saya suka melakukan sesuatu dengan benar dan secara pribadi lebih masuk akal untuk mengambil pilihan kontrak dua tahun (bersama Pramac Racing), untuk memiliki kontinuitas yang lebih besar (di atas motor Ducati).”
“Untuk 2019, semua tim akan membuka pintu karena banyak pembalap tim pabrikan yang kontraknya berakhir. Saya tidak menutup peluang, karena tujuan utama saya tahun itu adalah tetap mengendarai motor merah (Ducati) ... tapi yang sebenarnya, di tim pabrikan.”
“Saya tahu Ducati peduli dengan saya. Jika saya melakukan segala hal dengan baik, saya mungkin bisa masuk tim pabrikan, karena kalau tidak saya akan beralih pekerjaan (sambil tertawa).”
Jadi Anda sedang mempromosikan diri Anda?
“Saya mungkin adalah pembalap baru, namun saya selalu berpikir bahwa tempat saya ada di depan, meski tim tidak mengharapkan hasil tertentu dari saya pada tiga tahun pertama. Dalam dua setengah tahun terakhir, saya mengakui bahwa saya telah tumbuh. Tetapi saya masih belum bisa melakukan hal-hal s***! (sambil tertawa lagi).
(sbn)