Jelang MotoGP Brno 2017: Rossi Bukan Anak Emas Yamaha
A
A
A
BRNO - Empat pembalap hanya dibedakan oleh 10 poin. Hal itulah yang terpampang di papan klasemen sementara MotoGP jelang dimulainya paruh kedua musim ini, pada seri ke-10 di Sirkuit Brno, Republik Ceko, Jumat-Minggu (4-6 Agustus).
Marc Marquez (Repsol Honda) memimpin dengan 129 poin, sementara mengungguli Maverick Vinales (Yamaha Factory Racing/124), Andrea Dovizioso (Ducati/123), serta Valentino Rossi (Yamaha Factory Racing/119). Namun jangan lupa kalau peringkat kelima, Dani Pedrosa (Repsol Honda/103) masih punya peluang sama besarnya dengan mereka.
Menatap dimulainya paruh kedua MotoGP 2017 di Sirkuit Brno, Republik Ceko, akhir pekan ini. Bagi direktur tim Yamaha Factory Racing, Massimo ‘Maio’ Meregalli, persaingan ketat antar pembalap seperti di atas sudah biasa ia saksikan. Pun ketika para jurnalis bertanya soal kans kedua pembalap timnya berebut gelar juara dunia.
“Dengan motor yang benar-benar baru, kami memenangkan empat seri plus delapan podium, lebih banyak dari tim lain. Kalau Valentino dan Vinales tidak terjatuh masing-masing di Prancis dan Assen, mungkin saat ini kami berada di peringkat pertama dan kedua klasemen sementara. Tapi itu bukan bentuk penyesalan nyata,” beber Maio dalam sebuah wawancara dengan surat kabar ternama di Kota Roma, Italia, Corriere dello Sport.
Maio tahu bahwa apapun situasinya saat ini, permainan masih harus dimainkan hingga akhir musim. Terhadap lawan, pastinya, tetapi juga di antara kedua pembalap tim mereka.
Anggapan ada “anak emas” di tim Yamaha Factory Racing, yakni kalau Vinales mesti membantu Rossi terlebih dulu meraih gelar juara dunia ke-10, baru setelah itu Vinales ganti didukung Rossi pun mendapat bantahan dari Meregalli. Apalagi MotoGP Brno merupakan awal dari paruh kedua musim ini yang dinilai krusial.
“Sudah diketahui bahwa kedua pembalap Yamaha selalu mendapat dukungan yang sama, material yang sama dan kemungkinan yang sama. Dan itu akan sama pada tahun ini,” tutur Maio berkilah.
Marc Marquez (Repsol Honda) memimpin dengan 129 poin, sementara mengungguli Maverick Vinales (Yamaha Factory Racing/124), Andrea Dovizioso (Ducati/123), serta Valentino Rossi (Yamaha Factory Racing/119). Namun jangan lupa kalau peringkat kelima, Dani Pedrosa (Repsol Honda/103) masih punya peluang sama besarnya dengan mereka.
Menatap dimulainya paruh kedua MotoGP 2017 di Sirkuit Brno, Republik Ceko, akhir pekan ini. Bagi direktur tim Yamaha Factory Racing, Massimo ‘Maio’ Meregalli, persaingan ketat antar pembalap seperti di atas sudah biasa ia saksikan. Pun ketika para jurnalis bertanya soal kans kedua pembalap timnya berebut gelar juara dunia.
“Dengan motor yang benar-benar baru, kami memenangkan empat seri plus delapan podium, lebih banyak dari tim lain. Kalau Valentino dan Vinales tidak terjatuh masing-masing di Prancis dan Assen, mungkin saat ini kami berada di peringkat pertama dan kedua klasemen sementara. Tapi itu bukan bentuk penyesalan nyata,” beber Maio dalam sebuah wawancara dengan surat kabar ternama di Kota Roma, Italia, Corriere dello Sport.
Maio tahu bahwa apapun situasinya saat ini, permainan masih harus dimainkan hingga akhir musim. Terhadap lawan, pastinya, tetapi juga di antara kedua pembalap tim mereka.
Anggapan ada “anak emas” di tim Yamaha Factory Racing, yakni kalau Vinales mesti membantu Rossi terlebih dulu meraih gelar juara dunia ke-10, baru setelah itu Vinales ganti didukung Rossi pun mendapat bantahan dari Meregalli. Apalagi MotoGP Brno merupakan awal dari paruh kedua musim ini yang dinilai krusial.
“Sudah diketahui bahwa kedua pembalap Yamaha selalu mendapat dukungan yang sama, material yang sama dan kemungkinan yang sama. Dan itu akan sama pada tahun ini,” tutur Maio berkilah.
(sbn)