Ivan Carlos Penyebab Herkis Lepas Jabatan Pelatih Persela?
A
A
A
LAMONGAN - Heri Kiswanto telah mengundurkan diri dari posisinya sebagai pelatih Persela Lamongan. Keputusan itu ia umumkan tak lama setelah Persela takluk 1-5 dari Bali United.
Pada situs resmi Persela, pria yang akrab disapa Herkis tersebut blak-blakan soal kondisinya di kubu Laskar Joko Tingkir. Karena tak bisa membawa klub ke jalur yang lebih baik, Herkis mulai diragukan oleh sejumlah pemain. Bahkan striker asing Persela, Ivan Carlos Franca Coelho tak lagi menaruh hormat pada pelatih 62 tahun tersebut.
"Sikap Carlos sudah begitu. Diapa-apain juga sulit. Setelah kena kartu kuning atau akumulasi, latihan saja tidak benar. Sudah tidak serius. Disuruh jogging saja tidak mau," ungkap Herkis.
"Mau bagaimana lagi. Di situ saya merasa bahwa saya tidak dibela pemain. Sudah enggak respcet. Sudah repot saya. Tidak latihan saja sama dengan meremehkan kita. Ada manajer nonton latihan saja, dia tidak mau latihan. Saya sudah kecewa sama Ivan Carlos," sesalnya.
Di luar sikap buruknya, Herkis tetap memuji penampilan sang pemain. Menurutnya Ivan Carlos punya kualitas untuk bersaing dengan striker papan atas di ajang Liga 1 2017.
"Ivan Carlos itu tukang gedor. Sekali main kena kartu, kan sayang. Kita sebenarnya butuh sama Ivan Carlos. Sempat saya tegur saat lawan Semen Padang ketika dia kena kartu kuning karena protes ke Wasit. Dia malah marah ke saya. Saya tidak mau ribut, tapi kalau (Ivan Carlos) masih ada di Persela dengan sikap seperti itu, pasti akan melakukan sikap serupa. Jelas merugikan tim. Kalau mau pecat, pecat saja sekalian," ujarnya
"Saya bukan soal teknis, saya tidak menutup mata kemampuan Ivan Carlos. Saya sebetulnya mau mengkombinasi Ivan Carlos dan Samsul (Arif). Tapi sikapnya (Carlos) itu yang kurang bagus," jelas Herkis.
Meski demikian, bukan itu yang menjadi alasan dasar dari pengunduran diri Herkis. Ia sadar diri karena dalam lima laga terakhir, Persela selalu menelan kekalahan. Tak ingin situasi klub lebih buruk, Herkis akhirnya rela meletakkan jabatan pelatih kepala.
"Saya sudah janji sesudah lawan Mitra Kukar. Saya sudah bicara sama Manajer (Yunan Achmadi) bahwa dua pertandingan lagi taruhan saya sebagai pelatih, karena saya punya target bawa Persela ke papan atas, paling tidak papan tengah," ungkapnya.
"Saya masih optimis di putaran pertama lalu. Tapi masuk putaran kedua, grafik Persela menurun. Saya itu berkeinginan membawa Persela bersaing dengan tim-tim besar yang sering duduk di papan atas. Masak Persela gini-gini terus. Itu filosofi saya. Dari awal juga saya sudah bicara sama pemain soal keinginan saya. Biar satu tujuan dan seirama," tambahnya.
Surat pengunduran diri Herkis sudah diterima pada Rabu (6/9/2017) kemarin. Manajemen Persela mengumumkan perpisahan ini lewat situs resmi klub.
"Surat pengunduran diri Pak Heri Kiswanto kami terima hari ini (Rabu kemarin). Beliau sendiri yang mengantarkan surat, sekaligus pamitan. Kami sangat berterimakasih kepada beliau. Semoga beliau sukses kedepannya," kata Yunan Achmadi, Manajer Persela.
Sejauh ini Persela belum menunjuk pelatih baru. Untuk sementara Ragil Sudirman yang sebelumnya menjabat sebagai asisten pelatih tim diberi mandat menggantikan tugas Heri Kiswanto, sembari menunggu perekrutan pelatih kepala baru berlisensi A AFC.
"Saya berharap pemain vit semua dan bisa angkat prestasi Persela. Jangan ada yang sakit lagi. Kalau ada banyak pemain sakit lagi, pelatih siapapun pasti akan kebingungan," pinta Herkis.
Pada situs resmi Persela, pria yang akrab disapa Herkis tersebut blak-blakan soal kondisinya di kubu Laskar Joko Tingkir. Karena tak bisa membawa klub ke jalur yang lebih baik, Herkis mulai diragukan oleh sejumlah pemain. Bahkan striker asing Persela, Ivan Carlos Franca Coelho tak lagi menaruh hormat pada pelatih 62 tahun tersebut.
"Sikap Carlos sudah begitu. Diapa-apain juga sulit. Setelah kena kartu kuning atau akumulasi, latihan saja tidak benar. Sudah tidak serius. Disuruh jogging saja tidak mau," ungkap Herkis.
"Mau bagaimana lagi. Di situ saya merasa bahwa saya tidak dibela pemain. Sudah enggak respcet. Sudah repot saya. Tidak latihan saja sama dengan meremehkan kita. Ada manajer nonton latihan saja, dia tidak mau latihan. Saya sudah kecewa sama Ivan Carlos," sesalnya.
Di luar sikap buruknya, Herkis tetap memuji penampilan sang pemain. Menurutnya Ivan Carlos punya kualitas untuk bersaing dengan striker papan atas di ajang Liga 1 2017.
"Ivan Carlos itu tukang gedor. Sekali main kena kartu, kan sayang. Kita sebenarnya butuh sama Ivan Carlos. Sempat saya tegur saat lawan Semen Padang ketika dia kena kartu kuning karena protes ke Wasit. Dia malah marah ke saya. Saya tidak mau ribut, tapi kalau (Ivan Carlos) masih ada di Persela dengan sikap seperti itu, pasti akan melakukan sikap serupa. Jelas merugikan tim. Kalau mau pecat, pecat saja sekalian," ujarnya
"Saya bukan soal teknis, saya tidak menutup mata kemampuan Ivan Carlos. Saya sebetulnya mau mengkombinasi Ivan Carlos dan Samsul (Arif). Tapi sikapnya (Carlos) itu yang kurang bagus," jelas Herkis.
Meski demikian, bukan itu yang menjadi alasan dasar dari pengunduran diri Herkis. Ia sadar diri karena dalam lima laga terakhir, Persela selalu menelan kekalahan. Tak ingin situasi klub lebih buruk, Herkis akhirnya rela meletakkan jabatan pelatih kepala.
"Saya sudah janji sesudah lawan Mitra Kukar. Saya sudah bicara sama Manajer (Yunan Achmadi) bahwa dua pertandingan lagi taruhan saya sebagai pelatih, karena saya punya target bawa Persela ke papan atas, paling tidak papan tengah," ungkapnya.
"Saya masih optimis di putaran pertama lalu. Tapi masuk putaran kedua, grafik Persela menurun. Saya itu berkeinginan membawa Persela bersaing dengan tim-tim besar yang sering duduk di papan atas. Masak Persela gini-gini terus. Itu filosofi saya. Dari awal juga saya sudah bicara sama pemain soal keinginan saya. Biar satu tujuan dan seirama," tambahnya.
Surat pengunduran diri Herkis sudah diterima pada Rabu (6/9/2017) kemarin. Manajemen Persela mengumumkan perpisahan ini lewat situs resmi klub.
"Surat pengunduran diri Pak Heri Kiswanto kami terima hari ini (Rabu kemarin). Beliau sendiri yang mengantarkan surat, sekaligus pamitan. Kami sangat berterimakasih kepada beliau. Semoga beliau sukses kedepannya," kata Yunan Achmadi, Manajer Persela.
Sejauh ini Persela belum menunjuk pelatih baru. Untuk sementara Ragil Sudirman yang sebelumnya menjabat sebagai asisten pelatih tim diberi mandat menggantikan tugas Heri Kiswanto, sembari menunggu perekrutan pelatih kepala baru berlisensi A AFC.
"Saya berharap pemain vit semua dan bisa angkat prestasi Persela. Jangan ada yang sakit lagi. Kalau ada banyak pemain sakit lagi, pelatih siapapun pasti akan kebingungan," pinta Herkis.
(bep)